14 Reza jadi sakit

777 25 0
                                    


Satu per satu anak anak sudah memasuki tendanya, mereka tidak ingin berlama lama karena udara di luar jadi semakin dingin di tambah lagi habis kehujanan.

"Reza, kakak tinggal dulu ya kalau ada apa apa kamu cari kakak saja nanti kak Marvel  bantuin".

"Iya kak pasti".

"Ya sudah mimpi indah". Marvel mengusak rambut Reza dulu baru pergi menuju tendanya sendiri.

"Cie... Yang di perhati in kakak pendamping... Mau juga dong...".

Setelah Marvel menjauh dari tenda, Roni dan Erik langsung menggoda Reza yang dari tadi di Pepet terus sama Marvel.

"Apa an sih kalian, ngaco. Ayo tidur tidur sudah sepi nih besok kesiangan kayak kemarin lagi".

"Ha ha ha nggak papa aku pengen di bangunin kak Fahmi".

"Enak saja... Kak Fahmi hanya boleh bangunin aku".

"Iya iya aku  ngalah deh,  ya sudah ayo masuk". Mereka bertiga sudah masuk tenda dan tidur.

Sudah satu jam tidur lalu telinga erik terganggu dengan sebuah suara, Erik yang ngantuk tidak mau bangun hanya menajamkan pendengarannya. Lalu Erik mulai curiga karena suara itu berasal dari sampingnya tempat Reza tidur.

Dan benar saja saat Erik membuka mata dan menoleh pada Reza dia melihat dahi Reza yang berkeringat dan menggigil, sepertinya Reza terkena demam. Sekarang Erik langsung duduk untuk memeriksa Reza. Dia menempelkan tangannya pada jidat Reza untuk melihat suhu tubuhnya dan benar saja tubuhnya sangat panas.

"Reza kamu kenapa...? Kamu kedinginan...". Erik yang melihat Reza menggigil langsung membetulkan selimutnya.

"Aku  kedinginan Rik kayaknya aku demam deh". Reza segera membuka mata saat mendengar suara Erik yang berbicara padanya.

"Aku panggilan kak Marvel ya aku nggak mau terjadi apa apa sama kamu...".

"Jangan... Panggilan kak Fahmi saja suruh sini". Fahmi menggeleng lemah saat akan di panggilkan kak Marvel.

"Kamu yakin?? Katanya ke amu nggak ingin sampai ada yang tahu kalau kak Fahmi adalah kakak kamu...".

"Aku nggak peduli... Aku  maunya kak Fahmi".

"Iya aku panggilin sekarang, kalau gitu aku barangkat dulu ya".

Reza hanya mengangguk sebelum Erik benar benar keluar. Reza melihat ke samping ternyata temannya sudah tertidur lelap semua termasuk Roni.

Dan tidak butuh waktu lama sekarang Erik datang bersama kak Fahmi.

Fahmi langsung duduk dan mengecek keadaan Reza.

"Dek... Badan kamu panas banget... Kakak ambilin baby fefer ya buat ngompres kamu". Fahmi beranjak pergi tapi lengannya di tarik sama Reza.

"Nggak mau kakak di sini saja aku nggak mau kakak tinggal, kakak tidur sini ya temenin aku...".

Fahmi benar benar memohon agar tidak di tinggal Fahmi sampai lengan fahi Reza peluk erat erat.

Fahmi yang melihat itu jadi bingung bagaimana bisa dia tinggal di sini tempatnya hanya muat satu orang yang tersisa, terus kalau Fahmi tidur di sini Erik di suruh tidur di mana.

"Gimana kalau kamu tidur sama kakak di tenda  sana, di sini tidak cukup kalau kakak juga ikut tidur, emang Erik mau di taruh mana".

"Iya aku mau tidur sama kakak". Jika sakit begini pikiran Reza hanya satu yaitu di temani Fahmi, yang lain apa kata nanti saja.

"Kalau gitu ayo ikut kakak... Kamu masih bisa jalan??". Fahmi benar benar khawatir melihat adiknya yang seperti ini.

"Bisa kak ayo pindah sekarang". Reza langsung duduk dan hendak keluar di bantu kakaknya dan Erik. Sesampainya di depan tenda Fahmi langsung jongkok.

"Erik bantuin reza naik ke punggung aku".

"Gue bisa jalan sendiri kak gak usah gendong aku bukan anak kecil".

"Rezaa kamu sekarang lagi sakit udara di sini sangat dingin kalu tidak cepat cepat masuk tenda demam kamu nanti tambah tinggi, sekarang nurut saja sama kakak".

Mau tidak mau Reza harus nurutin kakaknya dan sekarang  Fahmi sudah berjalan ke tenda dengan menggendong Reza di punggungnya.

Reza memeluk kakaknya sangat erat, setelah sampai Fahmi langsung menurunkan Reza di depan tenda.

"Ayo masuk di dalam tenda cuma ada kak Alex".

Reza masuk tenda duluan lalu di susul fahmi, dan benar saja di dalam tenda hanya ada Alex yang sedang duduk kebingungan karena dia terjaga dari tidurnya dan tidak menemukan siapa siapa di dalam tenda.

"Lex adik aku tidur di sini ya malam ini dia lagi demam".

"Reza demam kok bisa... Pasti gara gara kehujanan ya?". Sekarang Alex juga ikutan khawatir, Alex juga ikut mengecek tubuh Reza menempelkan tangannya ke kening reza.

"Reza kamu di sini dulu ya sama kak Alex kakak mau ambil baby fefer di tenda kesehatan".

Reza yang tidak mau di tinggal langsung memeluk kakaknya.

"Nggak mau aku maunya sama kak Fahmi...".

"Biar aku saja yang ambil baby fefernya kamu  jagain adik aku aja". Alex langsung berdiri menggantikan Fahmi mengambil baby fefer.

"Ambilin obat penurun panas juga Lex...".

"Oke". Alex berlari ke tenda kesehatan mencari barang yang Fahmi minta barusan. Dan setelah ketemu Alex kembali lagi ke tenda.

"Ini obat sama baby fefernya".

Setelah Alex datang Fahmi langsung membaringkan adiknya dan menyelimuti badannya sedangkan Alex langsung memasang baby fefer di kening reza. Lalu meminumkan obat penurun panas juga.

Alex dan fahmi belum tidur mereka masih menjaga Reza.

"Kak Alex sama kak fanmi tidur saja aku sudah enakan kak". Mendengar perkataan Reza mereka berdua langsung mengecek suhu tubuh Reza lagi dan benar saja panasnya sudah berkurang.

"Lex kamu tidur saja Lex, kalau ada apa apa aku  kasih tau kamu".

"Iya... Tapi kamu harus tidur juga ini sudah malam, kalau kamu sakit gimana... Siapa yang akan jagain reza". Alex yang Fahmi suruh tidur malah menyuruh Fahmi tidur balik.

"Iya iya kita tidur semua".

Sebelum tidur Fahmi mematikan lampu yang ada di dalam tenda menyisakan lampu di luar saja.

"Kak Fahmi... Kelonin...".

"Iyaa".

Begini kalau Reza sudah tidur sama Fahmi pasti minta di kelonin. Fahmi dapat merasakan panasnya suhu Reza tapi Fahmi tidak melepaskan pelukannya biar panasnya Reza jadi netral terkena badan Fahmi yang dingin.

Sudah satu jam berlalu tapi Reza belum juga bisa tidur begitupun Fahmi, Fahmi tidak bisa tidur karena merasa gerakan gerakan kecil tubuh Reza yang belum tidur.

"Kamu kok belum tidur Reza...".

"Kak... Tetek aku sakit lagi, rasanya nyilu...".

"Sebentar kakak ambilin obat ya".

"Aku kan sudah minum obat barusan kak... Kalau aku minum obat lagi gimana kalau aku OD". Fahmi tidak kepikiran kalau terlalu banyak minum obat yang tidak seharusnya bisa menyebabkan OD.

"Iya kakak lupa terus di apain dong, apa kakak kompres aja ya".

"Emut kayak tadi saja kak siapa tahu sakitnya hilang seperti tadi pagi".

"Ya sudah kakak coba kalau gitu". Fahmi langsung menaikkan switer yang Reza pakai dan terlihatlah tetek Reza yang tersengat lebah tadi.

adik tercinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang