35. pergi main dulu

519 15 8
                                    

Salut gue punya sahabat kayak elo yang nggak mentingin kesenangan diri lo sendiri, dan jangan menyerah untuk dapetin cintanya Reza. Kalau lo merasa lelah lo boleh nyandar ke gue, tapi ingat jangan lama lama takut nyaman dan keterusan he he he.”

Alex berbicara sambil menepuk Pundak fahmi, dia ingin memberi semangat pada sahabatnya yang sedang berjuang sendiri dalam menghadapi percintaannya yang rumit.

"Thanks ya lex, elo sudah nerima gue apa adanya. Lo benar benar sahabat terbaik gue… jadi sedih gue lex ngomongin ini.” ucap Fahmi.

“Lo nggak usah galau galau segala, perjalanan hidup kita masih panjang bro, oh iya sudah malam nih, gue harus pulang.” Pamit Alex yang merasa sudah cukup lama main di sini.

“Yakin lo nggak mau nginep di sini?” Tawar Fahmi pada Alex yang sudah biasa nginap di sini.

“Enggak, gue lagi nggak pengen ganggu orang pacarana. Gue pulang saja, Jagain Reza ya jangan sampai di embat orang lain. Di luar sana banyak serigala yang mengincarnya”.

“iya... bakal gue pantau terus dia.”

Seperti inilah persahabatan Alex dan Fahmi daling mendukung dan saling support satu sama lain.

***

Erik yang sudah berjalan memasuki gerbang sekolah langsung teriak teriak memanggilnya dari belakang sambil berlari.

“Reza… Reza.. tungguin gue.” ucap mereka bersamaan.

Mendengar ada yang memanggil Reza langsung menoleh mencari si pemanggil itu dan ternyata orang itu adalah Erik.

Setelah itu Reza langsung menghentikan langkahnya untuk menunggu Erik. Agar bisa berjalan beriringan.

“Ayo cepetan  gue tungguin… lo di anter siapa kok nggak bawa motor?”

“Gue di anter gojek barusan turun di depan, iya elo enak di anter pangeran setiap pagi, Reza, lo di anter kak fahmi kan hari ini?”

“Iya lah siapa lagi kalau bukan kak Fahmi.”

Reza benar benar bangga saat menyebutkan nama kakaknya.

“Reza nanti elo main yuk ke rumah gue, kita sudah lama nih nggak main bareng.” ucap Erik.

“Erik , Erik Baru saja kemarin lo main ke rumah gue sama Roni sekarang sudah bilang lama nggak pernbah ngumpul bareng, terus kalau cepetnya lo itu seperti apa? Ada ada saja deh lo.”

“He he he sorry sorry, gue nggak bisa lama lama jauh dari kalian, jadi meskipun lama rasanya sebentar, tapi mau kan lo ikut?”

“Iya gue ikut tapi kesananya naik apa? Lo kan nggak bawa motor sekarang.”

“Lo ini masih ngeraguin kemampuan Roni, kita kan kemarin sudah pernah nyoba jadi terong terongan ha ha ha.”

“Eh mulut lo ya di jaga, gue nggak mau jadi terong terongan.”

“iya iya gue bercanda kok… jangan marah ya.”

Sekarang mereka berdua sudah sampai di dalam kelas. Dan di sana sudah ada Fani yang sedang duduk di kursinya.  Dia sudah lupa kalau sekarang sudah punya teman se bangku.

“Eh elo di tungguin tuh sama tuan putri.” Goda Erik.

“ Iya gue lupa kalau sekarang gue sudah punya teman duduk  he he he.”

“oke deh gue mau ikut lo nanti.”

“Gitu dong Zaa itu baru namanya sahabat.”

Setelah itu mereka duduk di bangkunya masing masing.

adik tercinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang