10 tetek yang tersengat lebah

1.8K 35 0
                                    

Sekarang sudah jam 8 pagi dan sudah waktunya anak anak untuk makan. Sebagai ketua kelompok Reza di suruh membantu membagikan makanan pada anak anak di kelompoknya.

Menu makan hari ini adalah sayur bening dengan lauk pauk ikan goreng, dadar jagung dan telur ceplok, sambal dan kerupuk. Anak anak terlihat memakannya dengan lahap karena tadi malam mereka hanya makan mi instan yang mereka buat sendiri dan roti dari panitia.

Selain nasi mereka juga dapat jatah susu segar satu kotak dan satu buah apel merah.

Fahmi merasa senang melihat adiknya yang sangat menikmati makanannya karena biasanya dia suka pilih pilih makanan tapi kali ini makanan yang ada di tangannya sudah habis.

Fahmi terus melihat adiknya dari kejauhan yang sedang makan apel tiba tiba dia mengaduh kesakitan.

"Ahh aduh tetek gue sakit banget" Reza benar benar kesakitan sampai mengeratkan giginya. Sambil terus memeganginya dan menekannya kencang berharap rasa itu bisa menghilang.

Temannya yang melihat Reza kesakitan langsung mengerubunginya dan menanyakan apa yang terjadi.

"Lo kenapa za Lo kenapa...?", "Apanya yang sakit". Reza tidak menjawab pertanyaan mereka hanya mendesah menahan rasa sakitnya.

"Ahh aduh sakit banget"

"Eh sebentar aku panggilan kak alex". Rian akan memanggil Alex dan melaporkan kalau Reza sedang kesakitan, tapi niatnya di urungkan karena di sana sudah ada Fahmi yang menghampirinya.

Fahmi yang melihat adiknya tiba tiba  kesakitan entah karena apa dia langsung berlari menghampirinya. Kemudian Alex yang sedang duduk di sebelahnya juga ikut menyusulnya.

"Reza kamu kenapa?". Fahmi sudah menanyai adiknya tapi dia masih belum mau menjawab juga. Hal itu membuat Fahmi semakin hawatir.

"Reza jawab kakak kalau kamu tidak bicara kakak tidak bisa sembuhin kamu".

Fahmi meninggikan suaranya karena Reza tidak mau menjawabnya.

"Kak tetek aku di sengat lebah barusan, rasanya sakit banget". Sekarang wajah Reza benar benar memerah.

Fahmi yang mendengar itu langsung bernafas lega , karena sengatan lebah meskipun sakit itu tidak berbahaya, dan Fahmi bisa membantunya.

"Lex anak anak suruh bubar aku mau obatin Reza dan membawa ke tenda kesehatan". Alex yang mengerti itu langsung memerintahkan anak anak untuk bubar karena mereka harus melakukan kegiatan selanjutnya.

Fahmi membantu Reza ke tenda kesehatan. Tenda kesehatan lokasinya paling ujung dari tenda tenda kakak panitia sekarang disana sangat sepi karena semua panitia sedang melakukan kegiatan di lapangan.

"Reza sekarang buka baju kamu" Fahmi terlihat sangat panik dan menyuruh reza membuka bajunya namun Reza hanya diam tidak mengerti yang kakanya maksud.

Karena Reza hanya diam Fahmi langsung membuka kancing baju Pramuka Reza satu per satu lalu menyingkapnya ke samping. Reza hanya diam memperhatikan kakaknya tanpa protes.

"Sebelah mana yang sakit??". Fahmi bertanya lalu memandang adiknya yang sedang menggigit bibirnya untuk menahan sakit.

"Yang kanan kak".

"Coba kakak cek dulu". Fahmi langsung menyentuh dada Reza yang kanan mendekatkan wajahnya untuk melihat lebih jelas area merah sedikit bengkak di dekat putingnya.

Dan benar saja disana ada sengat lebah yang tertinggal berwarna hitam.

"Reza diputing kamu kan yang kena sengat? Sepertinya ini ada sengat yang tertinggal dan kakak mau ambil sengatnya".

"Iya kak di sekitar puting aku yang sakit".

Fahmi bingung bagaimana cara mengeluarkan sengat itu karena ukurannya sangat kecil tidak bisa di ambil dengan tangan secara langsung.

"Reza kamu tunggu sini dulu kakak mau ambil jepit sama jarum dulu di dalam tenda".

Fahmi mengaduk aduk peralatan medis yang ada di koper untuk mencari jepit kecil dan jarum. Tidak butuh waktu lama benda yang di carinya ketemu dan langsung membawanya keluar.

"Reza masih sakit?".

"Masih kak... Sakit banget malah, rasanya nyut nyutan".

"Sebentar kamu tahan dulu akan kakak ambil sengatnya".

Satu tangan fahmi memegang tetek Reza yang tersengat lebah menjepit pakai ujung jarinya dan sedikit di pencet sedangkan tangan satunya memegang jepit untuk menarik sengatnya. Namun itu susah sekali karena sengatnya tertancap cukup dalam, namun Fahmi tetap tidak menyerah, masih menekan  teteknya tapi tangan yang memegang japit di ganti jarum. Dengan sangat pelan Fahmi menyongkel sengat itu dengan jarum.

"Aduhh... sakit kak pelan pelan".

"Iya tenang dulu ini sudah mau keluar".

Sekarang Fahmi memencet keras area dekat puting itu dan perlahan ujung sengatnya keluar sedikit kesempatan itu tidak Fahmi sia siakan, Fahmi langsung menjapit lalu di tariknya dan ahirnya sengat itu bisa di keluarkan.

Dan untuk memastikan sengatnya terangkat semua Fahmi kembali mendekatkan wajahnya ke area puting Reza melihat dengan seksama.

"Reza sengatnya sudah Kaka keluarin semua, kamu kakak ambilkan minyak angin dulu untuk di oles agar rasa sakitnya sedikit reda, dan setelah itu minum obat penghilang rasa sakit.

"Tapi ini masih sakit kak tetekku rasanya tambah nyut nyutan masak sengatnya sudah ilang sih".

"Iya sudah ilang semuanya itu cuma tinggal racunnya saja".

"Emang nggak ada cara ngilangin racunnya ya Kak".

"Emang kamu mau coba? tapi kakak tidak jamin rasanya langsung hilang tapi kalau di sengat kalajengking langsung di hisap bisanya bisa berkurang sakitnya asal bisanya masih belum menyebar.

"Lakuin dulu kak perkara berhasil apa tidak itu urusan nanti, tapi Kaka coba dulu saja aku tidak kuat nahan sakitnya".

"Yasudah kamu tinggal diam jangan gerak terus, tahan hisapan kakak ya.. rasanya memang sedikit nyilu tapi mungkin ini bisa ngurangin rasa sakitnya".

Reza menggigit bibirnya lagi bersiap siap agar  jika rasanya sakit dia tidak teriak.

Fahmi mulai mendekat ke tetek Reza dan mulai mengemutnya menghisap kuat kuat berharap bisa yang ada di sana bisa keluar.

Sekali dia hisap lalu dia ludahkan, dia terus melakukan itu dan ini hisapan yang ke tiga kalinya dia menghisap lebih pelan dan menjilat bekas sengatan tadi.

AHHH...

Gigitan bibir Reza terlepas dan desahannya keluar

Fahmi langsung melepas hisapannya saat Reza mendesah, Fahmi hawatir adiknya tambah kesakitan.

"Reza sakit? maafin kakak ya".

"Sakitnya sudah berkurang kak barusan tiba tiba geli he he".

"Fahmi merasa senang melihat adiknya yang sudah bisa tersenyum".

"Biar kak lihat lagi".

Fahmi yang tadi melihat wajah adiknya dengan hawatir saat berbicara lalu kembali menunduk untuk melihat tetek adiknya yang katanya sakitnya sudah berkurang.

Ha ha ha ha...

Fahmi tiba tiba tertawa tawa sampai terduduk di tanah dan Fahmi yang bingung juga ikut duduk di depan kakaknya.

"Kakak kenapa?? Kak, kak Fahmi". Reza menggoyang goyangkan lengan kakaknya agar sadar.

Sekarang jadi Reza yang hawatir pada kakaknya yang tertawa tidak mau berhenti takut kalau Fahmi kesurupan.

adik tercinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang