Sekarang mereka ber tiga sudah sampai di tenda, dan mereka sangat terkejut melihat teman teman mereka sedang duduk berkumpul membentuk lingkaran mengelilingi kak Alex yang memberi materi pada siang hari ini."Kalian dari mana saja kenapa baru balik sekarang?? Materinya sudah kak Alex berikan setengah jam yang lalu".
Silvi melihat mereka bertiga dari kejauhan langsung menghampiri dan mengintrogasinya. Silvi sebagai kakak pendamping kelompok 3 kebingungan mencari mereka dari tadi dan mereka baru muncul setelah materi berlangsung cukup lama.
"Maaf kak kita dari sungai nemenin Reza yang sakit perut dan setelah selesai BAB tiba tiba reza pusing jadi kita nungguin sampai pusingnya Reza hilang." "Iya kak tadi Reza pucat banget tidak kuat jalan jadi kita jalannya pelan pelan untung sekarang sudah sampai sini". Erik dan Roni kompak mencari alasan dan mengkambing hitamkan Reza yang sedang sakit, mereka hanya takut kalau sampai terkena hukuman.
"Ya sudah lain kali kalau ada apa apa kalian lapor sama saya, kak marvel atau sama kakak panitia yang lain juga bisa, jangan kalian urusin sendiri masalahnya kalau terjadi apa apa bagaimana? Siapa yang tanggung jawab?
Reza bagaimana kamu masih sakit? Kalau masih sakit kamu tidak usah ikut kegiatan hari ini tidak papa kamu istirahat aja di tenda." Silvi terlihat hawatir pada Reza yang katanya lagi sakit sejak tadi pagi.
"Saya sudah baikan kak dan tujuan saya ke sini adalah untuk mengikuti kegiatan jelajah, kalau saya diam terus di tenda nanti saya tidak dapat pelajaran apa apa kak".
"Ok kalau gitu, Kaka percaya sama kalian bertiga, dan kalian boleh mengikuti materi sekarang, sudah cepat ambil bukunya dan gabung sama kelompok kalian".
***
Kegiatan siang sampai sore hari ini adalah bakti sosial dan anak anak sudah di beri tugas masing masing. Sebentar lagi mereka akan berjalan keluar hutan menuju kampung yang sudah mereka jadikan lokslasi sebagai bakti sosial.
Anak anak ini di kerahkan untuk kerja bakti membantu warga bersih bersih jalan, membersihkan saluran air dan lingkungan warga, setelah itu membagikan sembako pada warga warga desa yang kurang mampu di lokasi ini.
Mereka membersihkan dengan alat alat seadanya seperti sabit dan sapu yang mereka pinjam dari warga dan kegiatan ini di sambut baik oleh warga karena kedatangan anak anak ini sangat membantu warga yang tidak sempat membersihkan lingkungan rumahnya karena sibuk bekerja dan berkebun.
Bahkan saat melakukan kegiatan banyak orang yang memvideo mereka dan meminta foto pada meka terutama Fahmi, Reza, Silvi, dan Marvel mereka bak artis yang masuk desa. Mereka sampai tidak bekerja karena di ajak foto sama orang orang yang ada di sana.
Saat jalanan dan lingkungan sudah bersih barulah mereka membagikan sembakonya.
Setelah semua kegiatan selesai mereka kembali lagi ke tempat penginapan dan tanpa di duga saat perjalanan meju penginapan tiba tiba hujan turun sangat deras.
Mereka terus berjalan menuju tenda karena di sini tidak ada lokasi untuk berteduh. Mereka hanya berharap kalau hujannya cepat reda.
Sudah hampir satu jam mereka berjalan tapi hujannya belum reda juga. Mereka benar benar basah kuyup dan sangat kedinginan. Bahkan kulit mereka mulai terlihat pucat dan keriput akibat kedinginan.
Marvel yang melihat Reza kedinginan langsung memberikan jaketnya, walaupun bajunya basah setidaknya jaket anti air milik Marvel sedikit memberi kehangatan untuk Reza.
Perjalanan sudah satu jam berlalu dan mereka sudah sampai di tenda. Dan untungnya di sini tidak ada hujan, di sini benar benar kering.
"Adik adik karena kita tadi kehujanan jadi kalian harus mandi terlebih dahulu agar tidak sakit dan setelah itu kalian di perbolehkan istirahat".
Sesampainya di tenda kak Alex memberi himbauan pada anak anak agar segera mandi dan istirahat.
Sekarang hari sudah menjelang malam dan mereka semua melakukan ibadah sholat magrib.
Malam ini panitia tidak mengadakan kegiatan yang berat hanya duduk berkumpul mengelilingi api unggun untuk menghangatkan badan mereka, karena anak anak kehujanan cukup lama panitia tidak ingin ambil resiko jika sampai anak anak banyak yang sakit karena kelelahan.
Sekarang Reza, Rian dan Erik duduk berdampingan karena mereka memang satu kelompok dan di sebelah mereka ada kak Marvel dan kak Silvi sebagai pendampingnya sedangkan di seberang sana ada Fahmi yang duduk di sebelah Alex sedang memantau adiknya.
"Fahmi, kalau aku lihat lihat adik kamu ganteng ya kayak bintang sinetron". Ternyata yang memperhatikan Reza dari tadi bukan cuma Fahmi tapi alex juga memandanginya.
"Iya adik ku memang ganteng banget, tapi aku lebih ganteng kali Lex di banding reza... Kenapa kamu muji muni reza bukan muji sku?".
"Ha ha ha ha ngapain aku muji muji kamu... ogah, mending aku muji adik kamu kemana mana".
"Sialan kamu Lex...".
"Gimana rasanya punya adik seperti reza?".
"Enak lah... Makanya kamu minta buatin adik dong sama orang tua kamu...".
"Orang tua aku sudah tua tidak bisa hamil kali... Kalau bisa sudah aku minta dari dulu. Eh tapi bagi adik kamu dong buat aku...".
"Ambil saja kalau dia mau sama kamu...".
"Wah... Nantangin nih, jangan nangis ya kalau adik kamu lebih milih aku".
"Yaa... Terserah lo deh asal dia di kasih makan dan kebutuhannya kamu cukupin dia nggak semudah yang kamu pikirin, Reza itu pilih pilih banget orangnya".
"Aku catet ya omongan kamu". Mereka berdua memang benar benar menyukai Reza. Kalau Fahmi menyukai Reza lebih dari sekedar adik Fahmi menginginkan Reza jadi kekasihnya walau itu hanya di angan saja karena keinginannya tidak mungkin terwujud karena mereka saudara kandung, apa lagi mereka sama sama cowok, keluarganya tidak mungkin merestui karena melanggar kodrat. Jadi hal itu lah yang membuat Fahmi memendam cintanya.
Sedangkan Alex menyukai Reza seperti adiknya sendiri bahkan Alex sering ngajak Reza keluar berdua saja tanpa Fahmi. Apapun yang Reza mau Fahmi juga menurutinya. Mereka berdua memang sangat dekat.
"Kamu ikhlas adik kamu aku ambil karena aku baik kan? Terus kalau Marvel yang ambil adik kamu gimana?". Kata itu tiba tiba muncul karena Alex melihat Marvel yang selalu mendekati Reza, bahkan mereka berdua sekarang melihat Marvel yang ngerangkul pundak Reza sambil bercanda.
"Aku nggak rela kalau adik ku di ambil Marvel, dia play boy aku takut kalau Marvel Bosan Reza bisa di buang. Eh aku ngomong apa sih! Kamu nih gara gara nya Sampai aku ngelantur kemana mana".
"Ha ha ha ketahuan nih ya jealousnya cie... Kakaknya posesef banget... Mau dong di posesifin". Alex benar benar menggoda Fahmi saat ini.
"Mulut nya ya di jaga... Ayo tidur tidur sudah malam besok masih manyak yang harus di urus". Fahmi menyuruh Alex tidur tidak mau melanjutkan ngobrolnya takut sampai Fahmi keceplosan kalau suka sama adiknya sendiri.
"Baru juga jam sembilan lo sudah ngajak tidur ... lo sudah pengen ya ha ha ha".
"Lex bacot kamu tuh yang pengen". Fahmi kini meninggalkan alex yang masih cekikikan di tempatnya. Lalu tak lama alex menyusul juga ke tenda.
KAMU SEDANG MEMBACA
adik tercinta
Подростковая литератураAda suatu ketika saat Reza tidur di kamar kakaknya Reza terganggu dalam tidurnya, sangat terasa bahwa ranjang yang ditempati sedikit bergoyang, awalnya goyangan itu pelan dan teratur namun semakin lama goyangan itu semakin cepat dan tidak teratur la...