4 jalan

1.8K 42 0
                                    

Derrtt drerrtt derrtt

Fahmi yang kini sedang berdiri di depan cermin sedang menggosok kepalanya dengan handuk agar rambutnya cepat kering sehabis keramas jadi terhenti karena mendengar suara getaran HP di atas meja, sekarang Fahmi melangkah untuk mengambil HP yang layarnya menyala dan memperlihatkan sebuah nama "mama panggilan masuk" lalu Fahmi mulai mengangkatnya. Sambil menjawab telepon dari mamanya Fahmi menaruh handuk di gantungan dekat kamar mandi dan berjalan ke balkon kamarnya untuk mencari lokasi yang nyaman untuk menelpon.

"Hallo ma... baru saja mau aku telepon eh mama nelpon duluan mama apa kabar disanaa?".

"Mama baik-baik saja nak... Kuliah kamu gimana lancar?".

"Iya lancar ma, kata Reza mama tadi mau ngomong... Ngomong apa ma".

"Nggak ada mama cuma kangen saja sama kalian, ingin mendengar suara anak-anak mama soalnya mama masih belum bisa pulang, Reza gimana nyusahin kamu nggak?".

"Itu mah sudah hobi Reza nyusahin orang ma hehehe tapi nggak papa kok Fahmi seneng kalau cuma Reza yang nyusahin".

"Kak Fahmi, aku dengar ya kakak ngomongin aku yang jelek-jelek sama mama, enggak ma aku nggak nyusahin kak Reza, kak Reza aja yang lebay".

Ternyata ada Reza di luar rumah di bawah balkon kamar Fahmi mendengar percakapan mama dan kakaknya.

"Reza ngapain kamu malam-malam ada di situ katanya tadi mau ngelanjutin tidur?".

"Nemenin Maruko main kak... Kata Maruko dia sedang bosen di dalam kandang terus, bikin setres, lagian aku sudah nggak ngantuk".

Reza seolah olah bisa berbicara sama maruko. Maruko adalah nama kucing kesayangannya yang di belikan ayahnya saat dia ulang tahun kemarin yang saat ini di bawa keluar sama Reza. Ada-ada aja kelakuan si Reza yang sering ngajak kucingnya jalan-jalan di sekitar rumah saat malam hari, kalau siang kata dia malas karena panas bikin gerah kalau malam hari sejuk.

"Tuh ma... Mama dengarkan dia selalu aneh-aneh ngajak kucing jalan-jalan malem gini kasian kucingnya kedinginan, untung kucingnya tidak bisa ngomong, kalu bisa ngomong sudah protes dia".

"Biarin deh kak asal Reza bahagia, katanya kalian ada kegiatan jelajah... Kapan pelaksanaannya?"

"Kurang dua hari lagi ma".

"Mama titip Reza yang takut kenapa-napa, tadi Reza bilang kalau kakak yang jadi pendamping kegiatan jelajahnya".

"Siap laksanakan, mama gak usah hawatir Reza akan aku pantau terus tiga hari tiga malam di sana pokoknya aman sama fahmi".

"Mama percayakan Reza sama kamu fahmi, oh iya mama Sudah transfer uang tadi, jaga-jaga kalau ada keperluan jelajah nanti, Reza nanti di kasih ya".

"Uangku masih banyak ma, jadi mama nggak usah repot repot ngasih uang terus".

Selain dari orang tuanya Reza juga dapat uang dari hobi dia sendiri, dia sering ikut turnamen basket sampai internasional, fahmi suka semua jenis olah raga dan hampir semua cabang olah raga dia bisa tapi hanya dua jenis olahraga yang Fahmi tekuni yaitu basket dan balap motor, selain hobi olahraga Fahmi juga punya otak yang encer yang membuat dia selalu dijadikan asisten dosen setiap mata pelajaran tipsnya lumayan lah buat jajan gak habis.

"Yasudah kalau gitu jaga diri saja kalian di sana, mama tidak hawatir kalau sudah ada kamu, mama tutup ya teleponnya kamu tidur sudah malam jangan begadang".

"Iya... Sehat-sehat ma disana salam buat pak bos yang sibuk terus hahaha".

"Bay maa".

Tidak terasa saat Fahmi mengakhiri teleponnya ternyata sudah jam 10 malam. Rambut Fahmi yang di biarkan begitu saja ternyata sudah kering, sekarang Fahmi bersiap untuk tidur karena besok masih harus kuliah dan banyak kegiatan di kampus agar tidak kecapean karena sebentar lagi mau jelajah, itung-itung nabung stamina dulu.

adik tercinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang