26 ahirnya kesampaian

667 18 1
                                    


Setelah mereka selesai makan Reza mengajak kedua temannya ke kamarnya

"Enak banget sih hidup kamu za, pantesan kamu betah di rumah yang jagain se cakep kak Fahmi sih". "Andai saja kak Fahmi kakak ku, sudah ganteng, baik, perhatian lagi".

Kedua sahabat Reza ini memuji muji Fahmi terus sampai Reza merasa panas telinganya.

"Aduh.... Kalian bisa diam nggak! Aku capek dengarnya dari tadi kak Fahmi kak Fahmi terus".

"Iya sorry sorry kita keasyikan karena memang bener enak jadi kamu he he he".

"Ya sudah kalian mandi dulu sana ini baju gantinya".

Reza memberikan dua kaos milik kakaknya agar di pakai mereka berdua.

"Kok pakai baju ganti segala?"

"Kamu mau nginap nggak sekalian Mabar sama kakak ku... Kalau mau ya sudah pakai ini, pakaian ini punya kak Fahmi tapi sekarang sudah jadi milik kalian karena kak Fahmi ngasih setelan bajunya buat kalian".

"Mana mana aku mau bajunya kak Fahmi".

Mereka berdua Erik dan Roni rebutan baju di tangan Reza setelah dia tahu bahwa mereka di kasih baju oleh Fahmi, dan mereka langsung mencium baju itu.

"Wahhh ini wangi banget bajunya ini pasti wanginya kak Fahmi nempel di baju ini". Erik dan Roni sangat antusias mencium bau wangi di baju itu.

"Kalian berdua ini ya, bener bener deh, ini setelan baju baru belum pernah di pakai sama kak Fahmi... Waktu kak Fahmi liburan dia beli banyak dan masih ada sisanya setelah di bagi bagi jadi mending buat kamu saja, jadi itu bau pabrik bukan bau kak fahmi".

"Oh... Kirain ini bau parfum kak Fahmi he he he".

"Bukan ah, yasudah kalian mandi di sini, gue mandi di kamar kak Fahmi saja biar lebih cepat".

Tok tok tok

"Kak Fahmi aku numpang mandi ya biar cepet di kamarku Erik sama Roni yang mandi di sana".

"Iya mandi saja, teman kamu gimana seneng nggak kakak kasih baju tadi?".

"Bukan senang lagi kak mereka malah rebutan setelah tahu kalau itu baju dari kak Fahmi, mereka berdua sepertinya memang ngefans sama kakak deh. ya sudah kalau gitu aku mandi dulu kak".

Reza memang berpamitan mandi pada Fahmi tapi dia tidak langsung masuk ke kamar mandi melainkan dia melepas bajunya di depan cermin dalam kamar Fahmi. Dan pemandangan itu membuat Fahmi yang memperhatikan dari tadi jadi tergoda.

Reza menanggalkan semua pakaiannya kecuali CDnya. Lalu dia lari ke kamar mandi.

Fahmi yang melihat jadi bernafas lega karena Reza sudah masuk ke dalam kamar mandi. Lalu Fahmi memunguti baju Reza yang berserakan di lantai.

Tidak butuh waktu lama Reza sudah keluar kamar mandi hanya menggunakan handuk putih untuk menutupi bagian privasinya.

Benar benar pemandangan yang indah bagi Fahmi.

"Kak Fahmi pasangin hand and body dong aku capek".

"Ayo kakak pasangin".

Fahmi tidak menyia nyiakan kesempatan emas ini untuk menikmati tubuh adiknya, kapan lagi hal ini akan terjadi pada dirinya.

Fahmi mengambil body lotion di mejanya lalu mulai membalurkan pada tangan Reza sampai ke lengannya, setelah di tangannya selesai tangan fahmi pindah ke punggungnya dan di elusnya disana dan memberi sedikit pijatan, hal itu membuat Reza menjadi nyaman dan memejamkan mata secara perlahan. Setelah bagian belakang sudah rata tangan fahmi mulai pindah ke area depan untuk memberi body lotion.

Fahmi mulai memberi sentuhan di perut Reza yang rata lalu terus naik ke atas sampai mengenai dada Reza tapi Fahmi memang sengaja tidak menyentuh putingnya hanya menggosok di sekitarnya. Berputar dan terus berputar.

Saat ini Fahmi ingin mengecup bibir adiknya yang sedikit terbuka dan mengeluarkan desisan. Fahmi mencoba untuk menghapus rasa penasaran itu kerena Fahmi takut kalau sampai adiknya salah paham dan menjauh darinya.

Sekarang Fahmi mulai turun dia berjongkok di depan Reza yang sedang duduk di ranjangnya.

Fahmi mulai meraba raba betis Reza untuk memasang body lotion. Dan sekarang tangan Fahmi bertambah naik menggosok sampai ke pangkal paha adiknya.

Tadi Fahmi ingin berbuat sesuatu pada Reza tapi dia batalkan. Apa lagi sekarang ada teman Reza, kalau sampai Reza terlalu lama di kamar Fahmi takutnya teman Reza jadi curiga.

Sekarang bukanlah waktu yang tepat untuk bermesra mesraan sama Reza.

"Reza sudah selesai nih pasang body lotionnya, kamu mau keluar gini apa pinjam baju kakak dulu buat kamu pakai?".

"Aku pinjam baju kakak aja ya, dan kalau sudah selesai pasti aku cucikan deh".

"Iyaa terserah kamu saja, sudah jangan ngomong terus kamu nggak dingin apa".

"He he he iya kak"

Setelah Reza berpakaian rapi dia langsung kembali ke kamarnya.

Ceklek

"Hai kita kita kayak anak kembar 3 kan, aku sengaja cari baju yang sama seperti kalian di kamar kak Fahmi".

"Ha ha ha ha iya kita seperti anak kembar ya, memangnya kita mau kemana?".

"Kok kemana sih... Kita ya mau makan Erik ... Terus kita Mabar masak lupa sama yang kita omongin tadi".

"Ingat sih... Tapi kelihatannya kita seperti mau pergi liburan he he he".

"Erik... Kamu ada ada aja deh yasudah ayo kita pura pura liburan saja di rumah aku, dan sekarang kita turun dulu pasti kak Fahmi sudah nungguin kita di meja makan".

Dan benar saja dimeja makan sudah ada Fahmi yang melihat ke tiga anak ini menuruni tangga.

"Sudah ayo sini lama banget sih kalian".

Sekarang mereka ber empat sudah duduk semua badan mulai mengambil makanan di meja yang sudah di siapkan oleh Fahmi.

"Erik kamu kok duduk di sini sih... Kamu duduk sana Roni saja di sana, aku mau di suapin kak Fahmi jadi tidak bisa duduk jauh jauhan".

Sepertinya Erik ingin ngerasain duduk bareng Fahmi tapi rencananya gagal harena Reza yang tidak mau mengalah. Reza benar benar posesif Terhadap kakaknya.

"Sudah ayo semuanya selamat makan".

Sudah 15 menit mereka makan tapi masih belum ada tanda tanda jika mereka selesai makan.

"Kak Fahmi aku mau ikan lelenya sama sambel agak banyakin".

Kalau makannya pakai tangan Fahmi memang beda rasanya, sepertinya lebih enak dan gurih sih, makanya Reza ketagihan.

Dan setelah 20 menit berlalu barulah mereka selesai makan.

"Kalian bertiga ke ruang tengah dulu kakak mau beresin ini, setelah selesai jakaknpasyi nyusul, kalian main sendiri dulunya".

"Iya kak.... Erik, Roni ayo kita duluan ke ruang tengah".

"Eh kita nggak bantuin kak Fahmi beres beres nih, aku nggak enak cuma makan doang?".

"Tumben Lo Rik baik... Sudah kak Fahmi tidak butuh bantuan kita".

adik tercinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang