"Please look for someone else to love. I dont deserve you at all."
Jayden berhenti di ambang pintu. Dia berpikir sebentar dengan melihat ke satu titik kosong, terus dia senyum tipis.
"Then who deserve to be with me?"
"Someone smarter, prettier, better."
"Aku pulang dulu." Jayden gak menggubris ucapan Naya itu.
Dia langsung pulang dengan hubungan mereka yang masih mengambang di celah awan awan. Sebenernya cukup menyakitkan liat respon Jayden yang cuma gitu aja. Naya gak tau apakah Jayden memang punya orang yang lebih pinter, cantik, dan lebih di segalanya daripada Naya.
Tapi lebih baik Jayden dapet seseorang yang bisa bales kebaikannya dia.
***
Naya
Jean
Apartmu kok kosong terus?
Kamu ke mana sih?
Aku belum dapet
Hari ini aku appointment sama obgyn
Kamu mau nemenin aku USG kan?Gak ada balesan dari Jean. Bahkan pesan itu gak terkirim.
Hari ini Naya udah buat janji temu sama dokter obgyn untuk USG. Naya takut banget kalau dia emang hamil dan dia gak berani cek testpack lagi karena takut hasilnya gak valid.
Naya akhirnya ke rumah sakit sendirian. Setelah administrasi, Naya nunggu gilirannya di ruang tunggu.
Semua orang yang dateng ke sana ditemenin suaminya. Perut mereka udah besar-besar. Naya duduk di sana sendiri tanpa siapa-siapa dan gak tau harus berekspektasi apa.
Di titik ini, Naya sebenernya lebih cemas sama Jean yang gak ada kabar. Mau hamil atau engga, yang penting ada Jean, yang penting ditemenin.
Naya coba telepon nomer Jean berkali-kalo tapi gak ada hasilnya. Nomernya gak terhubung dan dia kepikiran buat tanya mamanya Jean. Berat rasanya, mengingat mamanya udah ngehina-hina Naya.
"Pasien selanjutnya," ucap suster dari depan pintu.
Naya masuk ruang pemeriksaan dan ditanya ini-itu sama dokter obgynnya, baru di USG. Dia gak ngerti apa yang harus dia liat. Wajah dokternya gak memberikan ekspresi yang signifikan.
Selesai di USG, dokternya mulai ngejelasin.
"Baik Ibu Naya. Sejauh ini memang kondisi Ibu tidak ada kehamilan yang terjadi. Kemungkinan terlambatnya menstruasi disebabkan oleh hormon yang tidak seimbang. Saya akan resepkan pil KB agar hormonnya kembali normal."
Satu embusan napas panjang keluar dari hidung Naya. Lega banget rasanya denger hal itu dari dokter. Dokter itu langsung ngeresepin obat.
"Ini resepnya ya Bu, nanti tebus di apotek. Kurangi stres, makan teratur, tidur teratur, dan jangan konsumsi alkohol ya, Bu."
Naya ngangguk paham terus pergi ke apotek rumah sakit untuk nebus obat. Sambil nunggu obatnya disiapin, Naya ngeliat HP lagi tapi gak ada balesan juga dari Jean.
"Naya?"
Suara familiar bikin Naya nengok.
"Jayden... kamu?"
"Aku abis nemenin Ibu check up. Ibu hipertensi," ucap Jayden.
Dari kejauhan, Naya bisa liat ada Ibu dan Ayah Jayden lagi jalan ke lobby rumah sakit. Mereka berdua duduk sebelahan nunggu antrian obat selesai.
"Kamu sakit?" tanya Jayden sambil merhatiin Naya dari kepala sampe kali.
"Um? Engga. Maksudnya, iya. Lambungku mulai sering sakit lagi," ucap Naya sedikit terbata-bata.
"Did you eat well?"
"Yah, menurutku, sih. Aku lagi jarang masak atau pesen makan, jadi cuma bikin mie instan biasanya."
![](https://img.wattpad.com/cover/323013677-288-k954411.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Escapism.
Fanfiction🔞 Drunk calls, drunk texts, drunk tears, drunk sex I was lookin' for a man who was on the same page A fanfiction of Na Jaemin and Lee Jeno