PERNIKAHAN. Kalimat sederhana namun membutuhkan tanggung jawab yang besar dan keseriusan dengan sukarela.
Melakukan suatu akad atau perjanjian untuk mengikatkan diri antara seorang laki-laki dan seorang perempuan, serta menghalalkan hubungan suami-istri antara mereka keduanya, dengan dasar sukarela dan persetujuan bersama, demi mewujudkan keluarga (rumah tangga) bahagia, yang diridhoi oleh Allah swt.
🥑
''Aku berhasil menjadikan mu sebagai istriku! aku berhasil menikahimu di senja itu.''
''Bab awal cerita kita baru akan tertulis dengan judul ''Kamulah Takdirku'' tak akan ada yang saling meninggalkan. Kita akan sama-sama bersama selamanya.''
•••••••••••••••
02 Februari- tahun terbaik di alam semesta.
Senja. Iya, Senja. Di senja itu akan ada seorang laki-laki yang melantangkan sebuah kalimat sakral yang akan di saksikan oleh banyak orang, semesta bahkan sang pencipta. Senja yang sering sekali menjadi tempat tenang sekerumpulan burung dengan kicauan indahnya itu akan menjadi saksi tanggung jawab seorang laki-laki yang pernah dia janjikan dari mulutnya sendiri untuk perempuannya. Semestanya. Dunianya. Bulannya.
Semesta akan menjadi saksi dari dua insan yang ingin melanjutkan kehidupannya. Angin sejuk dengan kicauan burung yang berterbangan itu menjadi saksi bisunya. Langit yang berwarna biru dengan keadaan cerah itu menjadi saksi keindahan sebuah langit untuk alam semesta.
Dekorasi pernikahan sederhana yang meliputi warna serba putih pun sudah selesai dan terpampang indah di sana. Halaman rumah itu penuh dengan bunga-bunga cantik dengan warna putih juga. Semua yang ada di pernikahan Gio dan Juga Mutia serba putih. Dalam konteks pernikahan~ sesuatu yang berwarna putih sering di hubungkan dengan nilai-nilai positif seperti kebaikan, kepolosan, kesucian, dan juga keperawanan. Warna putih juga menjadi simbol kesempurnaan.
Wajah tegang dan sorot mata tajam itu terlihat jelas di hari ini. Beberapa orang sudah datang dan bersiap untuk mendengarkan ijab qabul dari laki-laki yang tengah duduk di depan mereka. Gio menundukkan kepalanya seraya berdoa dengan jari-jari saling bertautan.
Jantung Gio seperti hendak lari dari tempatnya. Cowok itu begitu gugup dengan keringat dingin yang membasahi telapak tangannya. Di depannya bukan penghulu saja melainkan ada Ayah Surya yang sedang mengobrol ringan dengan sang penghulu yang akan menikahkan dirinya.
Pertama kalinya Raul, sang pengawal dan juga keluarga satu-satunya Gio yang menjadi saksi di pernikahan itu. Mungkin sesak hatinya. Bukan keluarga aslinya yang ada di sampingnya di saat dirinya hendak memulai kehidupan barunya. Namun, Gio tetap bahagia, dirinya masih ada seseorang yang mau menjadi saksi di pernikahan-nya
Setelah mengobrol dengan Pak Penghulu. Ayah Surya memandangi wajah Gio dengan raut wajah yang bahagia dan haru. Nasihat (wejangan) dari Surya untuk Gio akan di mulai.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEMESTA TAK AKAN MEMBENCI KITA YANG PERGI
Roman pour Adolescents''Semesta tak akan membenci kita yang pergi'' Buku ini menggambarkan perjalanan emosional dan refleksi tentang kehilangan dan perpisahan. "Semesta selalu punya cerita untuk setiap penghuninya." "Tolong izinkan saya, Pada saat sebelum ditembak mati...