62. BAHAGIAKU IKUT TERKUBUR DALAM TIDUR PANJANGMU

567 36 15
                                    


VOTE YA!!!! AWAS LO YANG BACA INI CERITA TAPI GAK VOTE!!!

KOMENNYA JUGA!!!!

*****

''Pada akhirnya, setiap duka yang mengalir bersama takdir, ikhlas selalu menjadi ending yang terbaik. Saat itu, aku tidak ada di sampingmu saat napas terakhirmu di hembuskan. Tapi, aku janji, aku ada di sampingmu saat kau tidur dalam tidur panjangmu.''

-BERSATU KEMBALI DENGAN TULANG RUSUKNYA

''Kata Gio, jika tidak dengan Mutia, saya tidak bisa!''

Jika tidak bersamamu, maka tidak dengan siapa pun.

Saat dua jenazah itu terkubur bersama, kematian bukan lagi sebuah perpisahan, melainkan sebuah penyatuan yang diimpikan selama ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat dua jenazah itu terkubur bersama, kematian bukan lagi sebuah perpisahan, melainkan sebuah penyatuan yang diimpikan selama ini. Senyum Sang Maha Kuasa melambangkan penerimaan dan kasih sayang terhadap pasangan yang telah menjalani hidup penuh perjuangan.

Permintaan mereka untuk hidup tenang bersama, bahkan dalam kematian menjadi cerminan cinta yang abadi. Dengan setiap lapisan tanah yang ditimbun, ada kelegaan dan harapan baru, bahwa di balik kehidupan yang penuh kesakitan, mereka akhirnya bersatu dan beristirahat dengan damai, selamanya menjadi satu dalam keabadian.

Ketika tubuh mereka akhirnya terbaring berdampingan, dunia di sekitar mereka terus berputar, tak lagi peduli akan kisah cinta yang begitu rapuh dan indah ini. Mereka telah saling berjanji untuk sehidup semati, namun ironinya, saat mereka benar-benar disatukan dalam kematian, dunia melupakan mereka.

Ada keheningan yang menusuk saat tanah mulai menutupi tubuh mereka, seakan setiap tanah yang diturunkan adalah beban kenangan yang semakin terkubur dalam. Bayangan terakhir yang mungkin ada di benak mereka adalah satu sama lain, saling menggenggam dalam kegelapan dan dinginnya maut, berharap bisa merasakan kehangatan satu sama lain untuk terakhir kalinya.

Namun, yang paling menyayat adalah keheningan setelahnya-ketika tak ada lagi tawa, tak ada lagi canda, hanya kesunyian yang abadi. Kematian yang mereka impikan bersama ini, meski tampak penuh cinta, juga membawa luka yang dalam; kepergian tanpa adanya kesempatan untuk menyaksikan hari esok bersama, meninggalkan dunia ini dengan hanya harapan bahwa di suatu tempat mereka akan bertemu lagi, di alam yang tak mengenal perpisahan.

Kematian adalah akhir, keheningan abadi, perpisahan, dan kedamaian yang kekal.

Dan ikhlas adalah puncak tertinggi dari penerimaan, tanpa syarat dan pamrih.

****

-KEMBALI KE PELUKAN TULANG RUSUKNYA

Kembali ke pelukan tulang rusuknya adalah saat jiwa yang telah terpisah menemukan rumahnya kembali, menyatu dengan tempat asalnya. Seperti daun yang kembali ke akar, ia adalah perjalanan panjang yang berakhir pada kehendak alam semesta-bahwa dua jiwa diciptakan untuk saling melindungi, bernaung, dan mengisi satu sama lain. Di sanalah, di bawah pelukan tulang rusuk, hati menemukan damai yang tak tergantikan, sebuah pelukan yang tak hanya menyentuh tubuh, tapi juga jiwa yang telah lama merindukan keutuhan.

SEMESTA TAK AKAN MEMBENCI KITA YANG PERGITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang