Disclaimer: Cerita ini sepenuhnya fiksi dan tidak dimaksudkan untuk mencerminkan institusi atau individu nyata.
______________________________________
''Semesta tak akan membenci kita yang pergi'' Buku ini menggambarkan perjalanan emosional dan ref...
UNTUK ORANG-ORANG YANG INGIN MENGAKHIRI CERITA INI SEBAGAI 'HAPPY ENDING'......
SEBAIKNYA ANDA BERHENTI MEMBACA CERITA 'SEMESTA TAK AKAN MEMBENCI KITA YANG PERGI.' SAMPAI DI BAB INI.
SEKIAN TERIMA KASIH
erlinaagst
***
Dalam kepungan tangisan Nusakambangan
Jumat, 21 mei 2021.
***
''Mas Gio suruh saya kesini setiap sore untuk membuatkan Mbak Mutia bakso yang enak.''
****
Sebagai seorang istri, Mutia tahu saat itu suaminya hanya sebagai korban fitnah, tapi tak bisa berbuat banyak. Lagi-lagi hanya air matanya yang menjadi luapan perasaan di kala itu. Dengan keikhlasan dibawah tekanan pengadilan, Mutia tidak punya pilihan selain harus berpasrah dengan keadaan, harus rela dengan putusan dan harus rela dengan sebuah kematian seorang laki-laki yang selama ini sangat dicintainya.
****
''Papa dimana, papa dimana, Ma?''
''Papa dimana, di bawah mana.''
***
THE FINAL DAYS OF MUTIA AYUNDA
''Kita bukan kehilangan, tapi kita memulangkan sesuatu yang sudah bukan milik kita.''
''Aku akan selalu mengingat bahwa NUSAKAMBANGAN adalah pulau indah yang merenggut nyawa suamiku.''
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
****
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
*****
UDAH BACA SPOILERNYA UNTUK CHAPTER SELANJUTNYA KAN?
YANG GAK KUAT, UDAH CUKUP BACA SAMPAI SINI AJA YA!!!
YANG KUAT SAMPAI END, AKU KASIH JEMPOL 4 👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻💃🏻💃🏻💃🏻💃🏻
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.