Votenya jimplang, ketolong sama komen yang banyak jadi yaudalah.
Ayo vote, JANGAN JADI SIDER!
200 vote dan 50 komen, vote diawal atau diakhir chapter.
🕰Happy Reading🕰
Seharusnya Mily tak anggap remeh perihal Aisyah, gadis berkerudung itu ternyata lebih munafik dari yang Mily duga.
"Hadeuh, gue muak ngeliat muka lo Syah, seriusan deh," tutur Mily saat Aisyah menariknya ke gudang sekolah.
Aisyah mengunci pintu gudang dan menatap Mily tak senang "Kan udah aku peringatin, jangan pernah deketin Nasza! Dia tuh calon suami aku, kamu mau dicap pelakor?" Cerocos Aisyah geram.
Mily merotasi matanya malas, dia mengorek telinganya dengan jari kelingking lalu membersihkan kotoran telinganya di rok Aisyah.
Membuat Aisyah memekik kesal.
"Kamu jorok banget jadi cewek!" Maki Aisyah kesal.
"Gini ya, Aisyah, nama lo itu luar biasa islami banget, tapi kenapa tingkah lo kaya setan? Astaga, gue gak bakal bilang, malu sama kerudung lo, karena berkerudung itu kan kewajiban kalian sebagai muslimah, cuma ya Aisyah, perilaku lo itu, tolong diatur sedikit."
Aisyah tak terima karena menurutnya cara bicara Mily seperti menggurui.
"Bukan urusan kamu! Atur tuh perilaku kamu yang gatel kaya lintah!"
Mily menguap pelan, tampak bosan.
"Uda deh, kalau lo memang mau sama Nasza, ya kejer dia, jangan malah nyerang gue, salah lo sendiri yang gak gercep," cemooh Mily.
"Enggak lah, gak ada sejarahnya cewek ngejar cowok, kaya gak ada harga diri aja," cibir Aisyah.
Mily menghembuskan napas malas, bicara sama Aisyah kaya bicara sama anak Paud, malas Mily jadinya.
"Yaudalah, males gue, terserah lo mau ngatain cewek ngejer cowok itu gak ada harga diri, ya terserahlah, gue gak ngerugiin lo juga."
Mily berjalan kearah pintu lalu membuka kuncinya, lalu keluar, meninggalkan Aisyah yang masih kesal di dalam gudang.
"Sial, awas kamu Mily, aku jauhin kamu dari Nasza! Dia punya aku!"
Mily tak dengar, dia berjalan menuju kantin, tatapannya datar ditambah moodnya jelek.
Di kantin, Mily melihat Nasza sedang makan siang, dengan senyum lebar Mily segera menghampiri Nasza.
"Halo, Naszayang~cantik banget sih, jadi pengen ngajak tidur di Oyo," goda Mily saat duduk dan mencolek dagu Nasza.
Nasza hampir tersedak nasi yang dia makan, tapi tak lama dia menatap Mily dan merotasi matanya malas.
"Mesum lo," guman Nasza datar.
"Gak mesum ya bukan Mily dong,"
"Mau ngapain sih? Pergi sana," usir Nasza.
"Males, gue mau di, manja-manja~tapi Nasza cuek-cuek aja~"
Nasza mendengus geli mendengar nyanyian dramatis Mily, dia mencubit pipi Mily kuat tapi gadis itu justru tersenyum bak orang gila.
"Gausah senyum, lo jelek," cibir Nasza seraya melepas cubitannya.
Mily terkikik pelan, dia mengecup pipi Nasza, tertawa dalam hati saat melihat reaksi Nasza yang membeku dengan wajah merah padam.
"Lo cantik, bagai rubi merah yang tertanam di lubuk hati, yang sulit dicari, aduhai, Nasza, gue cinta-"
"Stop, gausah mulai."
Mily menunjukan cengirannya, dia bersandar dibahu Nasza.
"Suapin dong~" Rengek Mily manja.
Nasza menghembuskan napas kasar, tapi tak ayal dia menyuapi Mily makan siang Nasza tadi.
Entah apa hubungan mereka, Mily yang terus mengejar Nasza yang berjalan menjauh, tapi juga tak menolak.
Seolah diberi harapan semu.
Tapi cegil kaya Mily mana perduli, gas pol terus sampai remnya blong hahahahaha.
🕰Bersambung🕰
KAMU SEDANG MEMBACA
Pervert Cegil [End]
Teen Fiction"Nasza! Kapan ada waktu kita mampir ke Oyo yuk!" Sial, wajah Nasza memang ekspresinya datar, namun warnanya sudah mengalahkan warna kepiting rebus, dilihat betapa dingin sifat Nasza, tapi jantungnya tak bisa menghadapi kecentilan dan gombalan Mily. ...