Ayo vote diawal atau diakhir chapter, jangan jadi sider terus, beban banget tau.
200 vote dan 50 komen, ayo!
🕰Happy Reading🕰
Nasza diikat dan digantung tubuhnya di tengah gudang terbengkalai, ditambah lagi jarak antara dia digantung dan lantai ada sekitar 3 atau 4 meter.
Nasza tampak putus asa, siapa yang mau menyelamatkannya, Mily tak mungkin mau menyelamatkannya, pasti tak akan mau.
"Heh kau, kau tau dimana Mily Dameswara?" Tanya salah satu pria berotot yang merupakan mata-mata Alloma.
Nasza menatapnya kosong "Enggak tau..dia aja ninggalin saya..gimana saya bisa tau, dia pergi ninggalin saya tau Pak, dia pergi.."
Pria yang bertanya menatap Nasza aneh "Jadi, kau itu bukan pacarnya?"
"Saya pacarnya..tapi saya sudah dibuangnya.."
"Kasihan," gumam Pria tadi.
Pria tadi pergi meninggalkan Nasza yang masih tergantung, Nasza memejamkan matanya karena merasa ngantuk.
"Hmm.."
Nasza merindukan Mily, apa Mily benar-benar sudah membuangnya?
"Padahal tadi sore ketemu..tapi Lyly pergi lagi, Nasza ditinggal lagi.." Gumam Nasza kosong.
Nasza tak merasa takut atau apapun, dia hanya merasa kecewa pada Mily yang teganya pergi begitu saja, bahkan membentak Nasza dan mengatainya orang gila.
"Apa Nasza memang orang gila?" Lirihnya dengan air mata yang mulai berjatuhan turun dari pipi.
Isakan lirih menggema di gudang besar itu, isakannya terhenti saat suara gebrakan pintu terdengar, disusul suara tembakan melesat kuat.
DOR!
DOR!
Nasza melihat beberapa pria berotot masuk setelah berhasil menembak mati 2 orang penjaga pintu gudang.
Dan tak lama langkah kaki pun terdengar masuk.
"Kayanya memang gue gak bisa ninggalin lo sendiri."
Jantung Nasza berdegup kencang, dia melihat Mily berjalan masuk dengan tatapan tenang, ada sekitar 30 bodyguard di belakangnya.
"Lyly, Lyly nyelamatin Nasza?" Tanya Nasza penuh harap.
"Ya lo kira? Ngapain gue bawa 30 orang kalau bukan karena mau nyelamatin lo," celetuk Mily seraya memerintahkan bodyguardnya untuk menari tuas penghubung tali yang ada di tubuh Nasza.
Setelah tuas itu ditarik turun, tubuh Nasza langsung turun dari gantungan tersebut.
Saat menapa di tanah, Mily segera melepaskan ikatan di tubuh Nasza secara tenang dan hati-hati, takut melukai kulit Nasza.
Sementara Nasza sendiri tersenyum cerah, kala ikatan ditubuhnya lepas, Nasza segera melompat masuk ke pelukan Mily.
Melingkarkan kakinya di pinggang Mily.
"Tertangkap kamu, enggak bakal bisa lari lagi!" Seru Nasza girang, diselingi tawa kebahagiaan.
Mily mendengus pelan, dia menekan kepala belakang Nasza untuk menyembunyikan wajah Nasza diceruk leher Mily.
"Kita pergi, lo diem aja, jangan bersuara," peringat Mily.
Nasza mengangguk, dia mendusel dibahu Mily dan membiarkan tubuhnya digendong dan dibawa keluar dari gudang.
Disusul suara teriakan orang yang marah dan suara tembakan lainnya.
Mily segera dituntun masuk kembali ke mobil bersama Nasza dengan selamat.
Orang tua Mily tau akan penculikan ini, jadi mereka berkata pada Mily untuk membawa Nasza pergi bersamanya.
Pergi ke luar negeri agar bisa terhindar dari keluarga Alloma juga.
Karena mereka pasti akan menargetkan Nasza mulai sekarang, maka dari itu Mily harus melindunginya dengan cara membawa Nasza bersamanya.
Dari satu tempat ke tempat lainnya, agar keselamatan Nasza tetap aman.
"Kayanya kita harus nikah muda deh," ulas Mily pelan.
Nasza mendongak, lalu tersenyum manis "Boleh, ayo kita nikah muda," ajaknya semangat.
Mily tertawa seketika "Ngebet banget lo."
Nasza hanya menunjukan cengirannya, dia mencium bibir Mily pelan lalu memeluknya erat.
"Nasza sayang banget sama Mily," gumamnya tulus.
"Gue juga sayang sama lo, Nasza."
Tampaknya benar, Mily tak akan mampu melepaskan Nasza setelah apa yang sudah dia lalui.
Mendapatkan Nasza bukan hal mudah, jadi agak sia-sia jika Mily membuangnya begitu saja.
Lagipula, Nasza sudah ditahap stress bila tak ada Mily di sekitarnya, tak ada salahnya untuk menikah muda lalu pergi ke luar Negeri.
Nanti akan Mily bicarakan pada orang tuanya dan juga orang tua Nasza.
Semoga saja tak ditentang.
🕰Bersambung🕰
Besok end ini.
Sampai 30 chapter aja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pervert Cegil [End]
Teen Fiction"Nasza! Kapan ada waktu kita mampir ke Oyo yuk!" Sial, wajah Nasza memang ekspresinya datar, namun warnanya sudah mengalahkan warna kepiting rebus, dilihat betapa dingin sifat Nasza, tapi jantungnya tak bisa menghadapi kecentilan dan gombalan Mily. ...