End di chapter 35 an keknya, atau malah 40.
Ya, votenya, tolong, ini aku update soalnya udah janji sama pembaca yang request di Live Ig aku tadi, siapa ya nama usn nya, ada anggi-anggi nya gitu.
200 vote dan 50 komen, ayo!
🕰Happy Reading🕰
Sejak Nasza sadar dari kecelakaan dan tau kalau Mily dalam keadaan koma, Nasza tak henti-hentinya histeris dan meraung.
Melihat kondisi Mily yang kritis, Mily sudah di operasi, pengangkatan pecahan kaca di kepala dan pengangkatan besi yang menusuk punggung Mily.
Keadaannya kritis hampir sekarat, dia koma, dalam jangka waktu yang tak bisa ditentukan.
"LYLY! LYLYYY AAAAKH! HARUSNYA BIARIN AKU JUGA LUKA! KALAU GINI AKU GAK BISA LYYYY! AKU GAK SANGGUP! AAAAAAKH!" Raungan Nasza tak berhenti.
Jika saja Mily tak melindungi Nasza, mungkin mereka berdua akan sama-sama terluka, itu lebih baik daripada hanya Mily saja yang terluka.
Mama Naira berusaha menenangkan Nasza namun Nasza terus meraung kuat, menatap dari dinding kaca yang bisa melihat ruang inap Mily.
Nasza tak terluka sedikitpun, hanya memar saja di kakinya karena terjepit bagian bawah dashboard.
"Lyly maaaa..Lylyyyyy! Nasza mau Lylyyyy!" Histerisnya tak terkendali.
Mama Naira memeluk Nasza erat "Udah ya, Mily pasti selamat, kamu berdoa, kamu udah lama gak sholat..taubat..minta ampun sama Allah.." Lirih Mama Naira.
Tangisan Nasza kian kuat, benar, Nasza sudah lama tidak Sholat, benar, mungkin dosanya sudah terlalu besar sehingga Tuhan hendak mengambil Mily.
Nasza sudah terlalu tersesat.
"Maaa..Lyly bakal selamat kan? Nasza mau Lyly selamat maaaa..Nasza gak bisa kalau Lyly pergi.." Isaknya pilu pada Mama Naira.
Mama Naira mengecup dahi Nasza pelan "Berdoa nak, minta pertolongan sama Allah," bisik Mama.
Dilain tempat, Papa Zen dan Papi Karl, Papinya Mily, sedang melihat Ibu dan Ayah Aisyah yang sudah ditangkap dan dijebloskan ke penjara.
Keduanya terbukti bersalah dari rekaman Cctv parkiran kampus, saat keduanya memotong kabel rem mobil Nasza dan membuat kecelakaan itu terjadi.
"MATI! HAHAHA SAYA HARAP PEREMPUAN KEPARAT ITU MATI LALU NASZA BISA BERSAMA DENGAN AISYAH!" Teriak Ibu Aisyah kuat penuh kegilaan.
Ayah Aisyah hanya diam tertunduk disudut penjara, meratapi nasibnya sekarang.
Papi Karl murka saat mendengar teriakan Ibu Aisyah, dia benci orang-orang keparat yang berani mengusik anak kesayangan Karl.
Mily adalah anak tunggal, anak yang Karl sayangi.
"KAU YANG AKAN MATI DASAR PEREMPUAN SETAN!" Bentak Karl seraya mencengkik leher Ibu Aisyah dari sela jeruji penjara.
Sipir segera melerai namun cekikan Karl terlalu kuat, hampir membuat ibu Aisyah mati jika tak dilerai paksa.
"KAU YANG AKAN MATI DASAR IBLIS! KAU YANG AKAN KUBUAT MATI!" Teriak Karl penuh kemurkaan.
Tidak akan Karl biarkan orang yang mencelakai putrinya selamat, akan dia habisi sampai ke akarnya.
Sementara Papa Zen, hanya menatap sendu ibu dan ayah Aisyah, padahal dulu mereka akrab, namun sejak Aisyah berencana mencelakai Nasza, baik Zen dan Naira langsung memutuskan silaturahmi.
Yah, lagian, siapa yang mau besanan sama keluarga gila seperti keluarga Aisyah, berani main pelet, pelet jembut pula tuh.
Pasti kedepannya tak akan aman, hanya saja Zen berharap Mily segera bangun dan selamat, karena kematian Mily akan menjadi kematian Nasza juga.
Itu benar-benar hal yang mengkhawatirkan.
🕰Bersambung🕰
KAMU SEDANG MEMBACA
Pervert Cegil [End]
Teen Fiction"Nasza! Kapan ada waktu kita mampir ke Oyo yuk!" Sial, wajah Nasza memang ekspresinya datar, namun warnanya sudah mengalahkan warna kepiting rebus, dilihat betapa dingin sifat Nasza, tapi jantungnya tak bisa menghadapi kecentilan dan gombalan Mily. ...