Ini end nya chapter 30 an deh, soalnya votenya tidak ada kemajuan sama sekali, gini-gini aja, sider juga pada gak sadar diri, heran.
Tinggal vote aja susah bener.
200 vote dan 50 komen, ayo!
🕰Happy Reading🕰
Mily hari ini lagi sibuk, sama Nasza juga sibuknya, karena nanti malam adalah Prom Night, jadi mereka mau beli pakaian untuk ke Prom Night nanti malam.
Dan lagi kan hari ini tanggal 23, Nasza ulang tahun yang ke 18 tahun, jadi Mily sekalian mau ngasih kado.
Tapi nanti malam di Oyo kadonya hehe.
"Sayang, warna apa yang bagus?" Tanya Nasza saat dia memegang dua setelan warna jas, hitam dan putih.
Mily menelisik sejenak lalu memilih yang warna putih "Putih aja, soalnya mata lo kan sewarna rubi yang berkilau bila disandingkan dengan putih maka akan jadilah bendera merah putih Indonesia," cetus Mily ngawur.
Tapi anehnya Nasza justru tertawa, dia mengusap gemas kepala Mily.
"Iya-iya, gue pilih yang putih, dress lo nanti malam warna apa?"
"Hitam kayanya."
"Loh, kok hitam, gak match dong kita." Rengut Nasza.
Mily terkikik pelan, dia merengkuh pinggang Nasza lalu mengecup pipinya mesra, gemas sekali ni pacar yang bentar lagi Mily buang.
"Iya nya? Lo mau match gitu?"
"Mauuu~"
"Yaudah, dress gue nanti warna putih juga, khusus deh buat lo." Mily mengecup singkat dahi Nasza.
Mily menuruti apa yang Nasza mau saja, sudah membuat Nasza bahagia tak terkira, dia memeluk Mily erat.
Membayangkan suatu saat nanti Nasza dan Mily akan menikah, memiliki rumah di tengah hutan dengan taman bunga di depan, dan memiliki anak-anak yang lucu.
Membayangkannya saja sudah membuat Nasza bahagia.
Setelah puas berbelanja, Mily mengantar Nasza pulang, iya Mily naik mobil buat nganter Nasza.
Mily harus memastikan Nasza kembali dengan aman dan selamat, jadi harus Mily lah yang mengantar Nasza pulang.
"Sayang, buku yang lo bilang bakal dikasih ke gue udah jadi?" Tanya Nasza penasaran saat mereka sampai di teras rumah Nasza.
Mily mengelus pipi Nasza lembut "Udah jadi, nanti malam ya gue kasih, pas kita selesai anu-anuan di Oyo," ujar Mily sambil terkekeh pelan.
Apalagi saat melihat wajah merah Nasza yang seperti kepiting rebus, merah padam karena malu.
"Apaan sih," gumam Nasza seraya menepuk bahu Mily pelan.
"Ya gimana lagi, habis lo gemesin, jadi kan gue gak sabar buat ngelempar lo ke kasur di Oyo," goda Mily seraya menoel dagu Nasza.
Nasza tak menolak, dia hanya tertawa kemudian memeluk Mily erat.
"Gue sayang sama lo Lyly, jangan tinggalin gue ya," pinta Nasza dengan sangat manis.
Mily mengelus pipi Nasza lembut lalu mengecup dahinya "Iya sayang, gue gak bakal ninggalin lo," bisiknya hangat.
Itu saja sudah cukup membuat Nasza bahagia, dia mendusel dibahu Mily dan memberikan kecupan ringan di leher Mily.
Entahlah, tapi firasat Nasza buruk, dan Nasza juga jadinya sering was-was akan kepergian Mily.
Padahal belum tentu itu terjadi, tapi Nasza sudah takut duluan.
"Lyly, janji kan gak bakal pergi?" Tanya Nasza sekali lagi, menatap serius dan melas pada wajah Mily.
Mily mengangguk, dia mengecup punggung tangan Nasza lalu memeluknya lagi "Iya sayang, Lyly janji."
"Janji gak boleh diingkari."
"Iya sayangnya Lylyyyy, iyaaaaaa."
Nasza mengangguk, dia percaya Mily tak akan meninggalkannya, dan semoga kepercayaannya tidak dirusak oleh Mily.
Karena, sekalinya Nasza tak mempercayai orang, dia bisa menjadi seorang yang Paranoid dan dipenuhi ketakutan.
Ketakutan akan dikhianati dan ditinggal pergi.
Nasza takut hal itu akan terjadi.
🕰Bersambung🕰
KAMU SEDANG MEMBACA
Pervert Cegil [End]
Novela Juvenil"Nasza! Kapan ada waktu kita mampir ke Oyo yuk!" Sial, wajah Nasza memang ekspresinya datar, namun warnanya sudah mengalahkan warna kepiting rebus, dilihat betapa dingin sifat Nasza, tapi jantungnya tak bisa menghadapi kecentilan dan gombalan Mily. ...