🕰MilNas-16🕰

9.9K 1K 69
                                    

Hadeuh, votenya ini, kagak ada kemajuan sama sekali, ayolah, vote aja kalau gak mampu komen.

Jangan jadi sider TERUS!

200 vote dan 50 komen, ayo!

🕰Happy Reading🕰

Aisyah sudah dibawa pergi, dan Mily berhasil memindahkan kutukannya pada Aisyah, hanya tinggal melihat apa efek samping yang akan diterima.

Mily belum lagi menemui Nasza karena Nasza masih sakit.

"Bosen banget," keluh Mily yang hari ini dipaksa masuk sekolah sama Mami.

Nasza sudah sakit selama seminggu, dan Mily tak bisa pergi ke rumah Nasza, karena ya belum ada undangan untuk datang jadi ngapain Mily datang.

Walau Mily ini agresif dan ugal-ugalan, dia tak akan mendatangi rumah laki-laki jika tak ada undangan untuk datang.

Mily masih ada rasa segan lah, gak sesembrono itu untuk datang tanpa diundang, dia kan bukan jelangkung.

"Gabut ya lo?" Tanya Juna, siswa non muslim yang duduk dibelakang Mily.

Mily mengangguk, dia menatap jendela kelas yang memperlihatkan lapangan sekolah, Mily kalau enggak ada Nasza, sekolahnya terasa datar dan gabut banget.

Mily menoleh ke samping saat melihat Juna duduk di kursi sebelah Mily "Lo pacaran sama Nasza?" Tanya Juna penasaran.

"Belum sih, Nasza nih, gue gatau dia suka gue atau enggak, soalnya enggak ada kejelasan dari dia, dia enggak nolak tapi enggak ngasih kepastian juga," curhat Mily.

Juna ber oh ria "Plin-plan banget, mending sama gue aja, lagian kan lo sama dia beda agama, pasti gak bakal jadi ujungnya," usul Juna yang langsung dihadiahi toyoran dari Mily.

Tawa pelan Mily berikan "Apaan deh, ogah, lo bukan tipe gue," tolak Mily.

"Enak aja, gue ganteng, terus kan kita seiman-"

Ucapan Juna terhenti saat pintu kelas dibuka kasar sampai membanting dinding kelas, untung saja guru belum masuk ke kelas.

Di pintu, mereka melihat Nasza berdiri di kelas dengan napas ngos-ngos an, dia masih memakai baju tidur warna biru gelap dan sendal berbulu.

Nasza enggak tau kenapa, sejak dia bangun tadi malam, dia terus gelisah dan mau deket-deket sama Mily, cuma Nasza memang belum mampu untuk pergi ke sekolah.

Dan dia punya firasat buruk hari ini, makanya dia memaksa dirinya untuk bangkit dari kasur dan meminta pada Supirnya untuk mengantar ke sekolah.

Nasza hanya dipenuhi ketakutan dan paranoid yang besar akan Mily direbut orang lain.

Bahkan Nasza tak perduli dia masih memakai piyama dan berlarian di koridor sekolah.

"LYLY! JANGAN DEKET-DEKET SAMA JUNA!" Jerit Nasza seraya berjalan tergesa dan menarik Juna menjauh dari Mily, kemudian duduk dipaha Mily dan memeluk leher Mily erat.

Seisi kelas terpelongo, Nasza seminggu ini kan katanya sakit tapi sekalinya masuk kok jadi aneh gini.

"Nasza? Lo masih sakit, panas banget badan lo," tegur Mily seraya membalas pelukan Nasza.

Nasza menggeleng ribut "Nasza khawatir..Nasza takut Lyly direbut..Nasza enggak mau Lyly hilang, Lyly milik Nasza," lirih Nasza dengan rengutan.

Mily diam, Nasza jadi aneh, kenapa?

"Lo kenapa?" Tanya Mily khawatir.

"Nasza enggak papa,"

"Lo aneh Nas,"

"Nasza enggak aneh! Nasza pukul nih kepala kamu!"

Mily terdiam, lalu tak lama dia mendapati Nasza sudah pingsan dipelukan Mily.

Semua terasa cepat dan aneh.

"Nasza kesambet apaan?" Tanya Rana shock.

Mily tak menjawab, namun tak lama dia mengeluarkan kata "Ooooh efek sampingnya," gumam Mily sadar.

Efek samping setelah kutukan Mily berpindah, hanya efek samping singkat, yaitu hilangnya malu pada diri sendiri dan overthinking berlebih.

Untung saja hanya singkat, Mily tak bisa menghadapi Nasza versi kaya gini, terlalu lucu dan manja.

Mily belum siap menghadapi Nasza yang bermanja seperti ini.

"Gue izin ya hari ini, bilang sama Buk Nina," ujar Mily seraya menggendong Nasza ala bridal.

Berjalan keluar dari kelas dengan Nasza yang sudah tak sadarkan diri, Mily membawa Nasza ke parkiran dan melihat mobil keluarga Nasza.

Dan supir masih menunggu disana.

"Pak, Nasza ini pak, pingsan dia," ujar Mily pada Supir yang menunggu di luar mobil.

Pak Supir segera membuka pintu mobil dan membiarkan Nasza dibaringkan ke kursi tengah, Mily gak bakal ikut.

Dia perlu menutup mulut orang-orang yang melihat sikap Nasza hari ini, karena nanti jika dia sadar dari efek samping, dan sadar kalau hari ini dia membuat malu, maka Nasza bisa saja gak mau sekolah.

Jadi, untung sekarang Mily harus menggunakan kekuasaannya untuk menutup mulut para murid agar mereka tidak menyebarkan kejadian hari ini.

"Haduh, kayanya gue harus narik uang di Atm," gumam Mily seraya berjalan masuk ke sekolah lagi.

Dan mobil Nasza sudah pergi dari parkiran sekolah.

🕰Bersambung🕰

Pervert Cegil [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang