Gatau ya ada expart atau enggak, nanti malam end nya, besok baru ada cerita baru lagi.
Mau tema Kerajaan lagi atau tema Kantoran?
200 vote dan 50 komen, ayo!
🕰Happy Reading🕰
Keluarga Mily dan keluarga Nasza malam ini bertemu untuk membahas kelanjutan hubungan antara Mily dan Nasza.
Setelah tau jika Nasza pun akan diincar oleh Alloma, keluarga Dameswara meminta pada Mama Naira dan Pap Zen untuk membiarkan Nasza pergi bersama Mily.
Daripada ditinggal lagi kan, yang ada malah stress.
"Tapi kan mereka beda agama," cetus Mama Zen.
Mami Harifa, Mami nya Mily segera angkat suara "Kami tergantung keputusan Mily aja, kalau dia mau pindah agama juga tidak masalah."
Nasza segera menatap ke arah Mily dan memeluk lengannya "Gimana?" Tanya Nasza pelan.
Tatapan Nasza begitu memelas, membuat Mily gemas, dia mencium singkat bibir Nasza dan membuat pemuda itu memekik kaget.
"Lyly ih!" Nasza menepuk bahu Mily agak kuat lalu mengerucutkan bibirnya sebal, wajahnya sudah memerah lagi.
Para orang tua pura-pura gak liat aja.
"Kasih aku waktu ya buat mikir, sampai besok pagi," pinta Mily.
Nasza mengangguk, untuk pengikat, mereka sekedar tukar cincin saja dulu alias tunangan sebelum Mily mengambil keputusannya.
Entahlah, tapi firasat Mily gak baik, sangat amat buruk.
Dia menatap Nasza yang juga menatapnya, lalu mengecup pipi Nasza.
"Aku sayang sama kamu, Nasza."
"Aku lebih sayang sama kamu!" Seru Nasza seraya memeluk Mily dengan manja dan mesra.
Dielus dan dikecupnya rambut Nasza pelan.
Kalau seandainya kisah cinta mereka berakhir tragis, maka Mily hanya berharap dialah yang pergi, bukan Nasza.
Entahlah, Mily lebih memilih meninggalkan dibanding ditinggalkan, karena Mily tak sanggup membayangkan Nasza pergi darinya.
Pelukannya ditubuh Nasza mengerat, jangan sampai Mily yang ditinggalkan, Mily yakin kok kutukan Dameswara sudah hilang, pasti aman.
Dilain Negara, tepatnya di Korea Selatan di Kota Gangnam.
Setelah kepindahan Aisyah ke Korea dan dalam keadaan gila, tentu orang tua Aisyah tak menerima hal tersebut, namun orang tua Aisyah tak memperdulikan apa resiko perbuatan mereka.
"Mily kan nama perempuan itu?" Ibu Aisyah bertanya dengan nada pelan saat melihat Aisyah masih saja histeris dan meracau di dalam ruang rawatnya.
Ayah mengangguk "Iya, dia keturunan Dameswara."
"Enggak perduli mau dia Dameswara atau apapun, dia juga manusia, bukan dewa atau tuhan, tentu dia pasti ada kelemahan tersendiri, kita harus membunuhnya, ibu gak terima sama apa yang dia lakukan pada Aisyah."
Siapa juga ibu yang rela melihat anaknya gila seperti ini karena kutukan orang dipindahkan padanya, tentu saja dia tak terima.
"Kita bunuh saja Mily, bukan sekarang, tapi nanti, jika dia memang merencanakan pernikahannya dengan Nasza, maka kita habisi saja dia," usul Ibu.
Ayah mengangguk lalu memeluk Ibu, mengelus bahu Ibu pelan "Sabar ya sayang, kita pasti akan membalas dendam pada gadis itu, kamu tenang saja," bisik Ayah lembut.
Ibu mengangguk, itu memang harus dilakukan, tidak akan mereka biarkan Mily bebas setelah membuat Aisyah menderita.
"MILY SIALAN! DIA NGEREBUT NASZAAAA! AAAAAAKH! NASZA PUNYA AISYAH! PUNYA AISYAH!"
Jeritan histeris Aisyah tak pernah absen walau hanya sehari, setiap hari alam bawah sadar Aisyah terus memperlihatkan kebahagiaan Mily dan Nasza.
Tidak boleh, Nasza harus menjadi milik Aisyah, bukan milik Mily!
"NASZAAAAA HAHAHAHA KAMU MILIK AKUUU HAHAHAHAHA!"
Benar-benar mengerikan sekali efek kutukan Dameswara ini.
🕰Bersambung🕰
KAMU SEDANG MEMBACA
Pervert Cegil [End]
Подростковая литература"Nasza! Kapan ada waktu kita mampir ke Oyo yuk!" Sial, wajah Nasza memang ekspresinya datar, namun warnanya sudah mengalahkan warna kepiting rebus, dilihat betapa dingin sifat Nasza, tapi jantungnya tak bisa menghadapi kecentilan dan gombalan Mily. ...