Ayo vote diawal atau diakhir chapter, jangan ngelunjak ya, vote doang berat bener kayanya.
200 vote dan 50 komen, ayo!
🕰Happy Reading🕰
Terkadang Nasza bertanya pada dirinya sendiri, mungkin ini akibat dia melanggar larangan Allah, melanggar larangan untuk tidak mendekati Zina.
Jadi, inilah yang terjadi.
Saat ini Nasza hanya duduk termenung di taman kota, menatap banyak pasangan muda dan mudi yang sedang berlalu lalang disekitarnya.
Tatapan Nasza sayu dan jelas kosong, dia hanya menatap tanpa bergerak sedikitpun, kemudian Nasza melihat Mily.
Benar, Mily, berjalan menuju sebuah mobil yang terparkir ditepi jalan dekat taman.
Jantung Nasza berdegup cepat, itu benar-benar Mily, Nasza tak mungkin halusinasi.
Dengan cepat Nasza berdiri dan berlari sekencang yang dia bisa.
"LYLY! LYLY TUNGGUIN NASZA! NASZA IKUT!" Jerit Nasza kalut, jeritan Nasza membuat beberapa orang disekitar taman turut menoleh karena penasaran.
Mily yang terkejut karena Nasza menyadari keberadaannya, segera berlari menuju mobilnya.
"Lyly! Lyly janji gak akan ninggalin Nasza! Lyly!!" Histerisnya seraya mencengkram tangan Mily, ya, Nasza berhasil mencengkram tangan Mily.
Mily panik, sial, jangan sampai mata-mata Alloma melihat ini.
"Gue gak kenal sama lo! Gue bukan Lyly!" Bentak Mily.
Nasza menangis pilu, dia berlutut dan memeluk kaki Mily erat.
"Lyly jangan pergi..jangan pergi..jangan tinggalin Nasza..Lylyyyyyy!" Tangisnya begitu menyayat hati.
Mily benar-benar tak tega, tapi dia lebih tak mau Nasza jadi sasaran Alloma, padahal tadi niat Mily hanya mampir ke taman sebentar untuk membeli gulali, tak menyangka akan bertemu Nasza.
Ini benar-benar kebetulan, karena Mily juga tidak mengawasi Nasza lagi sejak kejadian di Indomaret.
"Kamu Lyly-nya Nasza..kamu Lyly..KAMU LYLYYYY! JANGAN PERGIIII!"
Mily tak punya cara lain, dia segera mendorong Nasza agar melepas pelukannya di kaki Mily.
"GUE BUKAN LYLY! GUE GAK KENAL SAMA LO! NGERTI GAK!? DASAR ORANG GILA!" Makian Mily membuat Nasza shock.
Dia sampai membeku tak percaya, tatapan matanya menunjukan kekecewaan yang besar, pelukan di kaki Mily terlepas disusul dengan tangisan pilu Nasza.
"Lyly benci ya sama Nasza..Nasza minta maaf..maaf karena Nasza gila..t-tapi..jangan gitu..Nasza..kangen sama Lyly..jangan pergi..jangan buang Nasza..Nasza mohon..Nasza mohon," rintihnya pilu dengan tatapan penuh kehancuran.
Mily menggigit bibir bawahnya kuat lalu membuang muka, dengan segera Mily masuk ke dalam mobil dan melaju pergi.
Meninggalkan Nasza yang terduduk lemas di rumput taman, menatap hancur pada mobil Mily yang melaju pergi.
Air matanya terus berjatuhan, ditambah sakit dihatinya kiat menguat.
"Ugh..Lyly..pergi..Lyly pergi lagi.." Isak Nasza sambil tertunduk dan menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan, menangis pilu disana.
Nasza tak mungkin salah mengenali, walau dia sering mengira semua gadis disekitarnya adalah Mily, tapi ketika mereka berkata mereka bukan Mily, maka pikiran Nasza akan kembali normal lagi.
Tapi tadi, walau gadis tadi bersikeras berkata dia bukan Mily, tapi hati dan pikiran Nasza berkata jika gadis itu adalah Mily.
Banyak yang menatap Nasza iba, dan mata-mata Alloma yang sedari tadi mengawasi Mily, langsung bergerak cepat.
Mereka ada sekitar 4 orang pria berotot, mereka berjalan kearah Nasza.
"Hey, kami bisa bantu kamu ketemu Mily," tawar salah pria besar disana seraya menjulurkan tangannya pada Nasza.
Nasza menatap pria itu dengan tatapan sayu yang penuh kekosongan.
"Kalian enggak akan bisa..Lyly pergi..dia enggak akan kembali.." Lirih Nasza kosong.
"Enggak, kami bisa bawa kamu padanya, percaya pada kami."
Nasza menggeleng lagi, dia beranjak dari duduknya lalu berjalan pergi, tatapannya kosong.
Ke 4 pria tadi tak tinggal diam, mereka segera masuk ke mobil kemudian mengikuti Nasza.
Saat mobil mereka tepat bersebelahan dengan Nasza, mereka segera membuka pintu kanan mobil lalu menarik Nasza masuk secara paksa.
Ya, Nasza diculik.
Dan Nasza akan dijadikan jaminan agar keluarga Dameswara menyerah lalu menyerahkan bisnis mereka pada Alloma.
Tentu saja, Mily tak akan diam.
🕰Bersambung🕰
KAMU SEDANG MEMBACA
Pervert Cegil [End]
Teen Fiction"Nasza! Kapan ada waktu kita mampir ke Oyo yuk!" Sial, wajah Nasza memang ekspresinya datar, namun warnanya sudah mengalahkan warna kepiting rebus, dilihat betapa dingin sifat Nasza, tapi jantungnya tak bisa menghadapi kecentilan dan gombalan Mily. ...