Ayo vote dan komen, votenya gini-gini aja masa, gak ada peningkatan sama sekali.
200 vote dan 50 komen aja nih, ayo penuhin, gas!
🕰Happy Reading🕰
Nasza masih waras..kok, iya dia masih, Nasza tidak gila karena pastinya kutukan Mily sudah dipindahkan kepada Aisyah.
Tapi dampak dari kepergian Mily adalah, Nasza menjadi lebih paranoid dan sering berhalusinasi.
Dia sering berpikir semua perempuan adalah Mily, dia sering menjerit histeris dan mengejar gadis lain karena dia mengira gadis itu adalah Mily.
Mama Naira dan Papa Zen tau kalau Dameswara dan Alloma sedang dalam konflik panas, jadi tak menyalahkan Mily yang tiba-tiba menghilang seperti ini.
Namun melihat Nasza yang terus diserang kegelisahan dan paranoia seperti itu, membuat mereka sedih.
Nasza belum ada niat untuk kuliah, hari-harinya dia lalui di kamar dan terkadang keluar untuk mencari Mily.
Sore ini Nasza pergi ke indomaret komplek, jalan kaki sendirian di sore yang ramai dan hangat.
Tatapan mata Nasza begitu sayu, dia lelah menangis, kerinduan Nasza kian menumpuk, tapi untungnya Nasza selalu melihat foto-fotonya bersama Mily di ponselnya.
Lalu membaca buku buatan Mily untuknya, membaca semua puisi cinta Mily untuk Nasza.
"Lyly.." Gumam Nasza saat melihat seseorang yang mirip dengan Mily, jantungnya berdebar tak karuan.
Dia segera berlari kencang kearah perempuan itu "Lyly! Lyly jangan tinggalin Nasza!" Histeris Nasza kemudian mencengkram pergelangan tangan gadis tersebut.
Gadis yang dia cengkram tentu saja kaget, dia langsung berbalik dan mendorong Nasza.
"Gue bukan Lyly! Dasar orang gila!" Bentak gadis itu, wajahnya berbeda dengan Lyly-nya Nasza..
Nasza mundur pelan, tampak kosong.
"Bukan Lyly.." Gumamnya kemudian menoleh ke sekitar, lalu berjalan lagi menuju indomaret dan meninggalkan gadis tadi seolah tak terjadi apapun.
Yang ditinggal hanya bisa menggelengkan kepalanya "Dasar orang gila!" Umpat gadis tadi seraya pergi dari sana.
Nasza sampai di Indomaret lalu membeli susu strawberry dan jajanan-jajanan yang sebenarnya adalah kesukaan Mily.
"Nanti kalau Lyly pulang, kamar aku banyak jajanan untuk dia, terus kami nikah deh~" Kikik Nasza ditengah halusinasinya.
Dia membawa keranjang belanjaannya ke kasir lalu membayar, tapi ternyata dompet Nasza ketinggalan, padahal belanjaannya sudah dihitung.
"Dompetnya lupa.." Gumam Nasza dengan tatapan sayu yang kosong, dia benar-benar seperti orang linglung.
"Jadi mau bayar pakai apa Mas?" Tanya Mbak Kasir.
Nasza menunduk, meremat hodie yang dia pakai "Nasza lupa bawa dompet.." Lirihnya sedih.
"Saya aja yang bayar." Seorang Pria paruh baya yang mengantri di belakang Nasza langsung membayarkan belanjaan Nasza.
Nasza tersenyum senang, dia menerima belanjaannya lalu menatap Pria tadi.
"Terima kasih, Paman," tuturnya seraya membungkuk sopan.
Pria tadi mengangguk, dan Nasza segera keluar dari Indomaret dengan belanjaannya ditangan.
Seperginya Nasza, Pria tadi segera membayar belanjaan miliknya kemudian keluar dari Indomaret, berjalan menuju mobil hitam di parkiran Indomaret.
Sementara Nasza tampak berjongkok di dekat parkiran Indomaret, dia mimum susu straberry yang dia beli tadi.
"Nona, Tuan Nasza tampak sangat linglung dan kosong."
Mily yang duduk di dalam mobil hitam, mengangguk mendengar laporan Pria paruh baya yang merupakan supirnya.
Mily menatap Nasza yang jongkok di dekat parkiran sambil minum susu, sesekali Nasza mengelus kucing liar di dekatnya.
"Kita pergi," titah Mily, dan supirnya langsung melajukan mobil hitam itu pergi dari parkiran.
Nasza yang melihat mobil hitam di dekatnya melaju pergi, hanya diam menatap.
"Lyly.." Gumam Nasza kosong, kemudian dia menunduk dan membuka roti straberry lalu memakannya.
Nasza benar-benar linglung, dan juga seperti orang bodoh, bingung dan tak tau harus melakukan apa.
Kunyahan roti dimulutnya, diselingi dengan air mata yang juga membasahi pipinya, walau tatapan mata Nasza masih lah kosong.
"Kangen.." Gumamnya sambil mengunyah roti dan juga menangis.
Sesak sekali, Nasza bingung harus diapakan rasa sesak ini.
"Kangen Lyly..."
Nasza menatap langit sore yang jingga kekuningan, tatapan mata sayu yang begitu kosong.
Tak ada lagi binar kebahagiaan disana.
🕰Bersambung🕰
KAMU SEDANG MEMBACA
Pervert Cegil [End]
Fiksi Remaja"Nasza! Kapan ada waktu kita mampir ke Oyo yuk!" Sial, wajah Nasza memang ekspresinya datar, namun warnanya sudah mengalahkan warna kepiting rebus, dilihat betapa dingin sifat Nasza, tapi jantungnya tak bisa menghadapi kecentilan dan gombalan Mily. ...