🕰MilNas-30🕰

7.5K 711 52
                                    

Kayanya enggak end secepat itu deh, 35 an juga nih kayanya.

200 vote dan 50 komen, ayo! Jangan jimplang dong, part sebelah ancur banget.

🕰Happy Reading🕰

Mily masih belum memutuskan, jadi mereka hanya bertunangan saja untuk sementara.

Dan lagipun keadaan diantara Alloma dan Dameswara sudah mulai membaik setelah melakukan diskusi besar-besaran dan barter dengan harga tinggi.

Alloma berhenti mengincar Dameswara dan bisa dikatakan keadaan mereka sudah membaik.

Mily dan Nasza tak jadi pindah, dan kini mereka masuk di kampus yang sama, Nasza masuk jurusan Hubungan Internasional sementara Mily masuk Manajemen Bisnis.

Walau gedung jurusan mereka berbeda, Nasza tetap tak menyia-nyiakan waktunya bersama Mily.

Nasza tetap akan ke kampus walau dia tak ada kelas, itu semua demi bisa bertemu Mily.

Sebucin itu Nasza sekarang.

Walau kecemburuan Nasza tak akan hilang begitu saja, Nasza akan menangis jika Mily tampak dekat dengan orang lain.

Seperti hari ini.

"LYLY!" Pekiknya kesal saat melihat Mily bercanda gurau dengan seorang pemuda.

Dengan rusuh Nasza berlari kearah Mily dan mendorong tubuh pemuda tadi menjauh dari Mily dan memeluk Mily possesive.

Tatapan penuh kesal Nasza berikan, dia menunjuk kearah wajah pemuda tadi.

"Heh! Lyly itu punya aku, gausah sok akrab!" Solot Nasza kesal.

Pemuda tadi tertawa kecil, lalu memeletkan lidahnya pada Nasza.

"Kenapa lo marah, Mily itu sepupu gue, bego," cetus pemuda tadi seraya mencium pipi Mily.

Nasza merengut pelan "Enggak perduli, gausah pegang-pegang!" Sentaknya kesal.

Pemuda tadi tak mau buat keributan, dia segera pergi meninggalkan Nasza yang masih memeluk Mily possesive.

"Kamu kan enggak ada kelas hari ini, kenapa datang?" Tanya Mily seraya mengunyel pipi Nasza gemas.

Rengutan lucu Nasza berikan, dia mencium pipi Mily lalu menggigitnya gemas.

"Kangen sama Lyly."

"Ooh, kita kan ketemu terus setiap hari."

"Iya sih, tapi tetap aja kangen sama kamu."

Mily terkekeh pelan, dia menggenggam tangan Nasza lalu menariknya pergi dari depan kelas Mily.

Hari ini rencananya mereka mau kencan, ya setiap hari pun mereka selalu berkencan dan membuat kenangan manis.

Hanya saja walau Alloma dan Dameswara sudah berbaikan, Mily tetap memiliki firasat buruk.

Nasza memeluk lengan Mily mesra dan berjalan menuju parkiran mobil, tapi Nasza bawa mobil loh, dia kan sudah bisa bawa mobil.

"Sayang," panggil Nasza seraya menatap Mily penuh cinta.

"Kenapa, hm?"

"Kalau semisal aku mati, kamu bakal gantiin posisi aku gak?"

Pertanyaan Nasza membuat Mily berhenti melangkah, dan keduanya berhenti disebelah mobil Nasza.

"Enggak akan, Dameswara itu kalau sekali jatuh cinta, gak bakal ada yang bisa gantiin posisi cinta mereka, Dameswara itu keturunan setia, kalau kamu pergi duluan daripada aku sebelum kita nikah, maka lebih baik aku enggak usah nikah sampai aku mati juga."

Ucapan Mily membuat Nasza tertegun, wajahnya memerah dan dia terkekeh pelan.

"Aku juga begitu, kalau kamu pergi, aku gak bakal nikah sampai tua," bisik Nasza lembut.

Tawa keduanya pecah seketika, itu seperti janji yang pastinya akan mereka lakukan di hidup mereka.

Lagipula, sebagai Dameswara Mily benar-benar mencintai Nasza walau dia masih semuda ini.

Karena Dameswara memang keturunan setia, kalau gak setia berarti dia bukan Dameswara.

Keduanya pergi dari parkiran kampus, pergi berkencan dan menikmati waktu mereka bersama.

Mily mengendarai mobil Nasza dengan tenang, namun raut wajahnya mengerut panik.

"Za, mobil kamu..belum pernah di service kah?" Tanya Mily pelan.

"Pernah kok, kemarin baru di service."

Mily meneguk ludahnya pelan, jalanan ini ramai sekali.

"Za, lompat dari mobil," pinta Mily seraya mengendarai mobilnya agak ke pinggir jalan.

"Apa? Ngapain?"

"Lompat, LOMPAT!!" Jerit Mily saat rem mobil tak bisa digunakan sementara di depan sana adalah lampu merah dengan kendaraan yang berhenti menunggu lampu merah berganti hijau.

Nasza bergetar hebat, dia menggeleng ribut "Enggak mau! Aku gak bakal ninggalin kamu!" Jeritnya kuat.

Mily menggertakan giginya, dia melepaskan seatbeltnya dan juga seatbelt Nasza.

Lalu banting stir ke kiri, Mily menarik Nasza dan memeluknya erat sebelum mobilnya menghantam pembatas jalan dengan sangat kuat.

BRAK!!

Benturan yang terjadi begitu kuat sampai kaca depan mobil serta kap mobil hancur tak terkira.

Tubuh Nasza terlindungi karena Mily memeluknya dan mengamankannya dari pecahan dan benturan.

Namun keduanya sama-sama tak sadarkan diri, Mily dengan darah yang mengucur dari kepala dan punggungnya.

Kepalanya terkena pecahan kaca sementara punggungnya tertusuk besi  pembatas jalan yang patah.

Ini mengerikan sekali,

Tentu saja rem blong itu sudah direncanakan oleh seseorang.

🕰Bersambung🕰

Pervert Cegil [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang