Ayo vote, bentar aja juga, gak lama dan gak ngabisin uang.
Jangan jadi sider terus, aku tuh muak ngeliat sider nambau setiap hari, bosen.
JANGAN SIDER! Soalnya sider tuh benalu.
200 vote dan 50 komen, ayo.
🕰Happy Reading🕰
"Aku buat kue, kamu mau?"
Nasza memicingkan matanya saat Aisyah berkunjung ke rumah Nasza dengan kue, setau Nasza, Aisyah tuh gak suka masak atau berhubungan dengan dapur sebagainya.
Jadi Nasza agak curiga "Tumben," cetus Nasza seraya menatap sendok yang Aisyah sodorkan, sendok dengam potongan kecil kue buatannya.
Aisyah tertawa malu "Aku lagi belajar buat kue, sekalian belajar masak, kan nanti kalau kita nikah, aku bakal jadi istri dan ibu rumah tangga."
"Apaan dah, jauh bener pikiran lo."
"Iih kan itu fakta, aku yang bakal jadi istri kamu nantinya~"
Membayangkannya saja sudah membuat Nasza mual, dia menggeleng pelan lalu mendorong tangan Aisyah tak kuat.
"Gue gak suka kue, gue kan alergi susu," tolak Nasza.
"Ini kuenya enggak pakai susu,"
"Gue alergi mentega,"
"Ini kuenya pakai margarin."
"Gue alergi tepung terigu,"
"Ini kuenya pakai tepuk maizena."
"Pantes keliatan gak enak," komen Nasza terus terang dan membuat Aisyah kesal.
Dia bangkit dan memasukan sendok berisi kue tadi ke mulut Nasza.
"Makan aja! Banyak protes kamu!" Bentak Aisyah emosi.
Nasza langsung memuntahkan kue itu sebelum tertelan, dia menatap Aisyah kesal lalu mendorong tubuh gadis itu kuat.
"Dasar gak waras! Gue tau ya ada sesuatu dalam kue itu! Lo jangan macam-macam!" Seru Nasza marah.
Dia segera meraih piring berisi kue tadi lalu membuangnya ke tempat sampah, lalu menatap Aisyah sinis.
Aisyah langsung menjerit marah, dia menjambak rambut Nasza lalu mengambil kue dari dalam tempat sampah tadi.
"MAKAN! KAMU HARUS MAKAN! KAMU MAKAN INI DAN KITA BAKAL JADI PASANGAN SELAMANYA HAHAHAH!"
Aisyah memaksa Nasza untuk buka mulut namun Nasza justru meludahi wajah Aisyah.
"BRENGSEK LO! BANGSAT! CEWEK GILA!" Maki Nasza seraya menendang perut Aisyah.
Sampai gadis itu terjerembab ke lantai dan meraung marah, keributan mereka terdengar sampai ke lantai 2 dimana orang Nasza sedang bermesraan.
"Aisyah! Kamu apain anak tante!?" Bentak Mama Naira seraya turun cepat dari lantai dua lalu mendorong Aisyah menjauh dari Nasza.
"Tante, Nasza harus mau makan kue itu, biar kami bisa saling mencintai, hahahaha!" Gila, ni anak gila.
Papa Zen segera memanggil satpam komplek rumah dan memintanya membawa Aisyah pergi, lalu Papa Zen menelepon orang tua Aisyah.
Disisi lain, Mily yang memang mengawasi Nasza dari cctv justru terkekeh pelan.
"Aw, Nasza udah pinter ngelawan, gitu dong, jangan jadi cowok plin-plan, ayo tegas," puji Mily dengan seringai lebar.
Kalau Mily bisa memindahkan kutukannya pada Aisyah, tampaknya bagus, karena kini Mily baru saja mendapatkan fakta baru tentang kutukan Dameswara.
Kutukan ditinggalkan atau meninggalkan, kutukan harus ada yang gila jika ingin bersama, kutukan dimana harus membunuh satu sama lain, dan kutukan membuang kegilaan pada orang lain.
Dan kali ini, Mily sadar jika dulu setiap orang yang menyukai pihak perempuan Dameswara seperti sekretaris atau asisten, pasti akan masuk RSJR jika tertolak.
Namun untuk kasus Mily, Aisyah lah yang akan Mily jadikan kambing hitam dan membuang kutukannya pada Aisyah.
"Lagian, masih jaman main pelet jembut, hadeuh, jorok banget, kasian Nasza kalau sampai tau, bisa trauma dia hahahaha."
Soalnya tadi kuenya sudah masuk ke mulut Nasza, walau hanya secuil, tapi tetap saja jijik.
Untung Nasza rajin baca Qur'an, jadi efek pelet itu agak terhambat, lagipula enggak sampai tertelan, jadi peletnya gagal.
Sudah pasti gagalnya pelet itu akan menjadi boomerang pada Aisyah.
Mily melihat Nasza muntah-muntah di wastafel dapur, itulah efek sampingnya, rasa mual dan gejolak tubuh menolak pelet tersebut.
"Nasza? Nak? Ayo ke kamar," ujar Mama Naira khawatir seraya merangkul Nasza ke kamar.
"Hueek..uhhk..Ma..mual banget Ma..hueeekk.."
"Iya-iya, mama panggil Dokter ya,"
Nasza lemas banget, ampun dah, rasanya pengen pingsan aja.
🕰Bersambung🕰
KAMU SEDANG MEMBACA
Pervert Cegil [End]
Teen Fiction"Nasza! Kapan ada waktu kita mampir ke Oyo yuk!" Sial, wajah Nasza memang ekspresinya datar, namun warnanya sudah mengalahkan warna kepiting rebus, dilihat betapa dingin sifat Nasza, tapi jantungnya tak bisa menghadapi kecentilan dan gombalan Mily. ...