🕰MilNas-20🕰

9.2K 925 118
                                    

Minimal ya vote cuy, jangan ngelunjak amat jadi pembaca, vote doang kagak bikin miskin.

200 vote dan 50 komen, ayo vote!

🕰Happy Reading🕰

Mily masih agak tak menyangka dia dan Nasza bisa berpacaran, dan hari ini adalah perdana mereka kencan.

Mereka hari ini mau Galery Date, dan tak ada kecanggungan diantara keduanya.

Mily asik merengkuh pinggang Nasza dan pemuda cantik dimata Mily itu tak menolak, dia bersandar dibahu Mily.

"Lo suka ngelukis gak?" Tanya Mily.

Nasza merengut pelan "Kok masih panggil lo gue," protesnya.

"Males ah aku kamu, canggung, hehe,"

"Hish, lo ini."

Mily hanya menunjukan cengir lucu diwajahnya kemudian mengecup pipi Nasza lembut, Nasza tak protes, dia tersenyum tipis saat Mily mencium pipinya.

Telinganya mulai memerah.

"Gue gak suka ngelukis," jawab Nasza lembut.

"Sama, gue sukanya lo, Naszayang, mata rubi yang cantik bagai permata dan mawar merah, berkilau dengan pancaran hangat yang mampu membuat jantung ini berdebar,"

Biasanya Nasza bakal ngerasa geli, tapi kini dia justru baper, karena dia sadar kata-kata Mily penuh pujaan untuk Nasza.

Tawa pelan Nasza berikan "Kayanya lo cocok buat Puisi, kata-kata lo manis banget," kekeh Nasza.

Mily tersenyum hangat, dia mengeratkan rengkuhanya dipinggang Nasza lalu mengecup pelipis pemuda cantik itu.

"Gue bakal bikin 1 buku khusus puisi tentang lo," bisik Mily diselingi seringai tipis.

Seringai seksi itu membuat Nasza merona, dia mengangguk pelan.

"Boleh, gue tunggu," ujarnya halus seraya menangkup wajah Mily dan mengecup pipinya lembut.

Tawa keduanya terdengar lembut dan penuh kebahagiaan, mereka asik menelusuri Galeri sampai akhirnya perhatian Nasza berhenti pada sebuah lukisan.

Tatapan mata Nasza berpendar dalam pada lukisan tersebut, lukisan sebuah rumah ditengah hutan dengan taman bunga di depannya dan juga danau dibelakangnya.

"Lyly, kayanya seru gak sih, kalau suatu hari kita buat rumah di tengah hutan kaya gitu," usul Nasza seraya menunjuk pada lukisan tersebut.

Mily mengikuti arah tunjuk Nasza kemudian mengangguk "Boleh aja, nanti ya kalau kita udah sukses," janji Mily.

Setelah puas berkeliling Galery, mereka singgah ke taman dengan danau buatan di depan sana.

"Ih ada bangau," gumam Nasza saat melihat bangau di tengah danau.

"Lo mau?"

"Eh? Enggak lah, gila aja, mau lo buru tuh bangau?"

Mily mengedikan bahunya "Apapun buat lo, gue lakuin," ujarnya tenang.

Nasza segera menepuk bahu Mily agak kuat "Udah gila lo, bisa dipidana kita kalau ngeburu bangau di taman gini," omel Nasza.

"Hehe,"

"Hehe pula,"

Mily gemas sekali, dia mencium pipi Nasza lalu matanya melirik pada hamparan bunga-bunga kecil yang ada di sekitar taman.

Dengan segera Mily mengambil beberapa bunga lalu membentuk cincin kecil, dan memakaikannya ke jari manis Nasza.

"Untuk saat ini, bunga dulu ya," kekeh Mily seraya mengecup punggung tangan Nasza.

Wajah Nasza sudah merah padam, dia tertawa malu lalu memeluk Mily erat, mendusel dibahu Mily.

"Oke, untuk sekarang bunga dulu, suatu hari nanti, lo harus ngasih gue cincin asli."

"Oke, Naszayang~"

Nasza sadar gaya pacaran mereka agak berbeda, dimana Nasza lebih menyukai cara Mily memanjakannya dan menyayanginya, begitu tulus dan nyata.

Walau kadang Mily suka remet-remet pantat Nasza tapi yaudalah, udah bucin, jadi bodoh deh~

Nasza tak menyesali ini, untung saja dulu dia tak terlalu mendorong Mily menjauh, walau beberapa bulan silam Nasza ini sangat plin-plan.

Ya itu karena dia masih terikat perjodohan dengan Aisyah, kalau sekarang kan, Nasza sudah bebas dan dia juga bebas bersama Mily.

Tidak ada lagi rencana putus dengan, Mily, hubungan mereka akan sampai mereka dewasa nantinya.

Nasza tak akan melepaskan Mily dari dekapannya.

"Gue sayang sama lo, Lyly," bisik Nasza tulus.

Mily tersenyum lebar, dia mencium gemas pipi Nasza "Gue juga sayang sama lo Nas," balas Mily.

Tanpa Nasza sadari, jika dibalik cinta Mily yang besar padanya, Mily akan meninggalkan Nasza setelah Mily berhasil meniduri Nasza kelak.

Anggap saja Mily jahat, tapi itu adalah sebagai sedikit balasan atas penolakan Nasza kemarin.

Mily akan pergi dan menghilang setelah Mily berhasil mengambil keperjakaan Nasza kelak.

Haha, itulah buruknya seorang Mily, dia dendam walau kesalahan Nasza hanya sekecil itu, hanya karena penolakan kecil, Nasza harus menghadapi dendam tersirat Mily.

Dameswara tak pernah luput dari dendam dan kepergian.

Mily sadar itu.

🕰Bersambung🕰

Pervert Cegil [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang