Asek bisa double up walau harus up malam.
Ayo vote diawal atau diakhir chapter.
JANGAN SIDER TERUS!
200 vote dan 50 komen ayo!
🕰Happy Reading🕰
Nasza benar-benar bosan, pergi menemani Aisyah ke Gramedia karena gadis itu terus saja memaksanya.
"Udah belum?" Tanya Nasza malas.
"Belum lah, kenapa sih? Berisik ah kamu, biarin aku milih buku dulu," rengek Aisyah.
Nasza merotasi matanya malas, dia hanya bersidekap dada dan ngekorin Aisyah sepanjang langkah gadis berhijab yang memakai gamis di depannya.
Nasza bosan sekali di mengikuti Aisyah, Nasza lebih suka mengaji di kamarnya atau tidur siang.
"Haah, bosan," keluh Nasza kesal.
Dia juga tak mendapatkan pesan-pesan dari Mily, ya mungkin dia marah karena tadi Nasza bentak di sekolah.
Tak apa, besok akan Nasza belikan sesuatu sebagai permintaan maaf.
Mereka berjalan mengelilingi rak-rak novel, namun langkah Nasza berhenti saat melihat seseorang.
"Mily?" Gumam Nasza, jantungnya kembali berpacu cepat saat melihat Mily ada di rak buku bagian Non-fiksi.
Gadis berambut lilac itu tampak memilah buku, rambutnya dikepang samping seperti Elsa, dia tampak..cantik?
Baru kali ini Nasza mengakui jika Mily itu cantik.
Dan ini adalah waktu yang bagus untuk meminta maaf, dia hendak berjalan kearah Mily namun tak jadi karena Aisya menahan lengannya.
"Mau kemana?" Tanya Aisyah possesive.
Nasza berdecak kesal, dia menepis tangan Aisyah "Bukan urusan lo," ketus Nasza.
"Iih, kamu gak boleh kemana-mana!"
"Awas!"
Nasza menggeram kesal kala Aisyah memeluk lengan Nasza erat, dia tak membiarkan Nasza pergi.
"Mil, ayo," suara laki-laki lain, Nasza segera menoleh ke arah Mily dan melihat seorang laki-laki bersama Mily.
Pemuda itu bahkan merangkul bahu Mily dan mencium pipinya.
"Lo udah dapat komiknya?" Tanya Mily.
"Udah, kuy."
Mily pergi bersama pemuda tadi, meninggalkan rak non-fiksi kearah kasir, menjauhi Nasza dan Aisyah.
Nasza hanya bisa terdiam terpaku, hatinya mencelos saat menyadari ada orang lain disisi Mily.
"Ah..apa..kok bisa?" Bisik Nasza tak percaya.
Dia menutup mulutnya dengan telapak tangan kanan, menggigit sedikit kuku ibu jarinya "Sial, itu siapa?" Geram Nasza mulai marah.
Kenapa Mily diam saja dicium? Kenapa Mily tak memberontak?
"Nasza ayo," ajak Aisyah seraya menggeret Nasza ke rak buku resep masakan.
Nasza berjalan lunglai mengikuti Aisyah, moodnya makin hancur menyadari kini Mily sudah bersama orang lain.
Tak ada lagi rasa tergelitik diperut Nasza, yang ada hanya rasa mulas karena cemburu dan amarah.
Mily sudah mendapatkan yang lain?
Padahal baru hari ini Nasza membentak Mily, tapi gadis itu sudah melupakannya.
Jadi, tampaknya Nasza harus segera minta maaf agar Mily tidak pergi, agar Mily tidak berpaling.
Padahal Nasza baru merasakan jantung berdebar kuat dengan rasa tergelitik, tapi sekarang apa rasa itu akan hilang?
Semua ini karena MIMPI BASAH SIALAN!
🕰Bersambung🕰
KAMU SEDANG MEMBACA
Pervert Cegil [End]
Roman pour Adolescents"Nasza! Kapan ada waktu kita mampir ke Oyo yuk!" Sial, wajah Nasza memang ekspresinya datar, namun warnanya sudah mengalahkan warna kepiting rebus, dilihat betapa dingin sifat Nasza, tapi jantungnya tak bisa menghadapi kecentilan dan gombalan Mily. ...