Hm, jimplang ya votenya tapi yaudalah, aku masih mood untuk update, untuk Criminal be mine, bakal aku unpub, soalnya udah gak mood.
Ayo vote, JANGAN SIDER!
200 vote dan 50 komen, AYO!
🕰Happy Reading🕰
Nasza kena marah, ya benar apa kata Aisyah, dia benar-benar mengadu pada Naira, Mamanya Nasza.
Dan berakhir Nasza kena omel sama Mama Naira.
"Kamu gak boleh kasar sama Aisyah, ingat kamu nanti bakal jadi suami dia kalau kalian udah dewasa, kalau bukan karena Aisyah nolong kamu, mungkin aja kamu gak akan hidup sampai sekarang," omel Mama Naira.
Nasza merotasi matanya malas, dia menatap sang mama pelan.
"Nasza masih hidup ya karena Allah belum nyabut nyawa Nasza, bukan karena Aisyah, mama tau kan, dosa kalau menyangkut pautkan keberuntungan pada manusia, mungkin Allah menolong Nasza melalui Aisyah, bukan berarti karena Aisyah Nasza masih bisa hidup, semua karena Allah yang ngatur."
Ucapan Nasza membuat Naira kesal, dia menyentil dahi Nasza lalu menjewer telinganya.
"Udah pinter ngelawan ya kamu," kesal Mama Naira.
Nasza hanya menghembuskan napas kasar, dia tak bermaksud melawan, hanya meluruskan saja.
Karena Mama Naira berkata seolah Nasza ini masih hidup karena Aisyah, padahal semua itu karena memang Allah belum mau Nasza meninggal.
Kenapa suka sekali mengagung-agungkan keberuntungan pada manusia, padahal kalau bukan karena ketetapan Allah, semua gak bakal terjadi.
Setelah puas diomeli, Nasza memilih diam di kamarnya dan berbaring di kasur, menatap plafon kamar datar.
"Siapa juga yang mau dijodohin sama Aisyah, tuh cewek stress, udah gak waras," gerutu Nasza seraya berbaring menyamping dan memeluk guling kesayangannya.
Hela napas Nasza berikan, dulu Nasza hampir tenggelam, saat di SMP, tapi Aisyah menolongnya dan sejak saat itu Aisyah selalu mencerca Nasza perihal hutang nyawa.
Dan sebagai permintaan, Aisyah mau menikahi Nasza kelak jika mereka sudah dewasa.
Itu pula yang membuat Nasza enggan jatuh cinta, karena perjodohan sialan itu sudah terbentuk.
Namun, sejak dia pindah ke SMA Laksmana dan menolong Mily, semua rencananya untuk tidak jatuh cinta, hancur seketika.
Mily memang menyebalkan, mesum, centil dan agresive, tapi Nasza tak bisa marah atau membentaknya karena setiap kali mata itu memandang penuh cinta pada Nasza, selalu membuat Nasza tenang.
Setiap kali bibir itu berbicara, selalu membuat Nasza damai, setiap kali senyum itu diberi untuk Nasza, membuat Nasza melupakan perihal perjodohan.
Tak apakah jika Nasza menjalin kasih dengan Mily lalu berpisah saat dewasa? Selain beda agama, Nasza juga harus menikah dengan Aisyah.
"Lagipula, gimana ya rasanya pacaran dan dicintai segila itu," gumam Nasza kemudian membayangkan Mily mencium dan memeluknya penuh kasih.
Membuat pipi Nasza bersemu merah, sebenarnya Nasza belum pernah mimpi basah, dan..entahlah.
Tampaknya dia akan segera mimpi basah jika Mily terus mendekatinya secara brutal.
"Ah, sudahlah, untuk apa dipikirkan."
Nasza memilih untuk tidur, menenangkan isi otaknya yang mulai dipenuhi dengan Mily, Mily dan cuma Mily.
Cukup lama Nasza tertidur, sampai akhirnya dia bermimpi hal yang tak pernah dia duga akan dia mimpikan.
"Aaah..Mily..umhh..faster please.." Mimpi basah dan orang pertama yang membuat Nasza mimpi basah adalah Mily.
Di mimpi itu, Nasza berada dikungkungan Mily, dan gadis itu terlihat sangat seksi kala menggerakan pinggulnya, nunut Nasza terasa begitu hangat berada di lubang kewanitaan Mily.
Walau posisinya Mily mengambil posisi atas, tangan Nasza memeluk leher Mily, dia terus mendesah saat Mily terus menaik turunkan pinggulnya.
"Aah! Aah! Oh my god.." Mata Nasza sedikit naik karena sensasi panas disekujur tubuhnya.
Sial, mimpi sialan, Mily sangat seksi di mimpi yang Nasza alami.
Dan begitu Nasza bangun, dia sudah melihat celana tidurnya basah karena cairan putih lengket, napas Nasza tercekat.
"Astaghfirullah!" Pekiknya malu kemudian melompat dari kasur dan berlari ke kamar mandi.
Sial, SIALAN!!
KENAPA HARUS MIMPI BASAH!?
Jantung Nasza sudah out of control, begitu cepat dan..membuat perutnya tergelitik.
🕰Bersambung🕰
KAMU SEDANG MEMBACA
Pervert Cegil [End]
Teen Fiction"Nasza! Kapan ada waktu kita mampir ke Oyo yuk!" Sial, wajah Nasza memang ekspresinya datar, namun warnanya sudah mengalahkan warna kepiting rebus, dilihat betapa dingin sifat Nasza, tapi jantungnya tak bisa menghadapi kecentilan dan gombalan Mily. ...