06.45
SHS (Senior High School)Patricia tengah bersantai sambil membaca buku dihalaman depan sekolahnya. Namun, suara seorang perempuan yang Ia kenali sedang mendekat kearahnya.
"Why do you look serious, Patricia?". Tanya perempuan itu sambil melipat tangannya yang kini memegang slingbag berwarna putih.
Patricia yang melihat itu terkekeh geli. Mengapa ada wanita yang pergi kesekolah dengan slingbag? Apa dia gila? Yang benar saja. Baginya buku yang Ia pegang lebih menarik daripada perempuan didepannya.
"Jawab Aku Patricia!"
"Tidak perlu mengeraskan suaramu, Selena"
"I'm your bestfriend". Ucap Selena dengan lirih, hampir tidak dapat didengar. Namun, tidak dengan Patricia, Ia masih bisa mendengarnya walaupun samar.
Patricia yang mendengar kalimat Selena langsung saja tertawa keras. Teman mana yang merebut kekasih teman dekatnya. Banyak orang yang melihat mereka dengan tatapan aneh. Termasuk, pria yang baru saja lewat disamping mereka. Ia penasaran dengan apa yang dibicarakan antara Patricia dan Selena.
"Bukankah kemarin sangat menyenangkan, Selena?", Ucap Patricia sambil melangkahkan kakinya mendekati lawan bicaranya. Auranya yang lebih dominan membuat Selena urung untuk melawannya. Patricia langsung menarik kasar cardigan yang dipakai Selena.
"Ku peringatkan lagi, jauhi Erick atau Aku tidak segan segan untuk membuatmu terluka!"
Kalimat itu dapat membuat Selena luruh kebawah setelah Patricia pergi begitu saja meninggalkan halaman sekolah.
"Dia benar benar terobsesi dengan Erick"
Mendengar itu, Selena mencari sumber suara. Ternyata, pemilik dari suara itu ialah Wilson.
"Bangun, Aku akan memanggil Erick untuk menenangkan mu. Aku tau Kau adalah perempuan yang baik"
Selena hanya bisa mengangguk dan berdiri dibantu dengan Wilson.
XII-2 BUSSINESS CLASS
07.02Kelas sudah dimulai 2 menit yang lalu. Patricia yang duduk di bangku belakang mengeluarkan ponselnya. Baginya benda persegi ditangannya lebih menarik daripada materi yang diterangkan guru dipapan tulis.
"Patricia! Don't open your cell phone during class!"
"Yes, Mr"
Setelah ditegur oleh guru, dia segera mematikan ponselnya dan melihat ke arah jendela. Sungguh Ia tak mau memerhatikan pelajaran yang mana sekarang pelajaran human relations. Ia tak tertarik dengan itu.
Disaat bersamaan diluar jendela dari arah taman, telihat punggung seorang pria sedang duduk di bangku taman dengan headphone yang terkalung rapi di lehernya.
"Oh god! , bahkan Ia masih terlihat tampan jika dilihat dari belakang". Ucap Patricia lirih.
Ia masih melihat dengan seksama bagaimana Erick duduk disana, tak lama dari arah berlawanan seorang perempuan berlari kearah Erick. Rambut blonde itu, tak bisa dipungkiri lagi jika perempuan itu adalah teman masa kecilnya.
"Selena, kau masih saja tak menyerah". Lagi-lagi tangan Patricia terkepal kuat dengan menggertakkan giginya. Sudah habis kesabarannya kali ini, apalagi yang akan dilakukan Selena untuk menghasut kekasihnya.
•••
Disisi lain, taman yang rindang dengan cuaca yang cerah seperti mendukung suasana hati Erick. Entah sudah berapa lama Ia duduk di bangku taman ini.
"Hi! , Erick"
Yang disapa hanya terdiam sambil tersenyum, Ia pun tertawa kecil. "Lihatlah, kenapa Kau sangat menggemaskan hm?". Tangan Erick tak bisa kalau tak mengacak surai Selena.
Dan Selena pun hanya bisa terdiam malu, Erick nya selalu saja seperti ini. Menggodanya sampai Ia pun luluh, yah walaupun Erick masih memiliki kekasih Ia tak apa kalaupun dijadikan kekasih gelap.
"Duduklah disampingku"
Selena yang mendengarnya langsung menuruti Erick layaknya anak anjing kepada majikannya.
"Kenapa Kau memanggilku kemari?", tanya Selena sambil menyandarkan kepalanya dibahu tegap milik Erick. Tak hanya itu, Ia juga memeluk lengan kanan Erick dengan erat.
"I miss you so bad, Selena. Kapan Kau berkunjung ke apartement ku lagi hm? Aku sudah sangat merindukanmu. Ah! dan juga bagaimana dengan berlibur bersama?"
"Nanti Aku akan berkunjung ke apartement mu, dan kurasa untuk berlibur itu terlalu berlebihan Erick, Lagipula, Patricia adalah temanku. Kau tak bisa egois. Cepatlah singkirkan Patricia, agar Aku juga bisa memilikimu seutuhnya"
"Bersabarlah. Aku juga sedang mengusahakannya. Lagipun, Patricia masih berguna dihidupku. Orang tuanya adalah salah satu investor perusahaan papaku"
"Baiklah, Aku akan bersabar. Tetapi bagaimana kalau dia menyakitiku lagi?". Tanya Selena dengan nada seolah olah Ia teramat sangat terluka.
"Apa maksutnya 'lagi'? Tadi dia menyakitimu? Dasar perempuan tak tahu malu! Aku akan memberinya pelajaran"
Selepas dari taman, Erick menenangkan Selena dan mengatakan kalau Ia akan selalu melindunginya lalu Ia mengantar kekasih gelapnya sampai kelas. Erick benar benar melindungi Selena dari apapun, Ia menyayangi Selena dan memperlakukannya dengan lembut seolah barang yang rawan pecah. Berbeda dengan Patricia, yang mana justru Patricia masih kekasihnya.
Selena, Erick, Wilson, Jevan berada dikelas yang sama. Sedangkan Patricia dikelas yang sama dengan David. Tetapi mereka berdua hampir tidak pernah berkomunikasi, tegur sapa pun tidak.
Tibalah Erick didepan kelas Patricia, saat tangannya akan membuka pintu, ternyata dari dalam kelas orang lain sudah membukanya terlebih dahulu.
"Mengapa Kau kemari?", orang itu bertanya pada Erick keheranan. Tak biasanya lelaki itu mau ke kelasnya, untuk apa jika tidak bertemu dengannya. Tidak mungkin Patricia kan?
"Menyingkirlah David, Aku ingin bertemu Patricia"
"Yang benar saja! Masuklah"
Erick masih dalam suasana hati yang panas karena kesayangannya sudah disakiti oleh perempuan didepannya. Ia pun menggebrak meja Patricia, akibatnya tulisan Patricia tercoret sampai meja.
"Ahh sialan, tulisanku jadi tidak rapi"
"Berhenti. Mengganggu. Selena!''
Patricia menengadah untuk melihat siapa yang berani mengganggunya disaat Ia tengah semangat menulis. Bukannya marah, Ia justru tersenyum senang melihat Erick berada didepannya. Jarang sekali lelaki itu menemuinya dikelas.
"I don't know what you mean"
༶•┈┈⛧┈♛
How i can forget you?
-D

KAMU SEDANG MEMBACA
Romantic Goals
RomanceAbout someone who is crazy about love And About someone who is obsessed with love Mereka yang hidup glamour selalu dikelilingi oleh kekuasaan, kehausan akan harta serta jabatan akan berperilaku semaunya tanpa mau mengetahui isi hati seseorang. "You...