"Wow Kalian memang handal berkelahi", ucap perempuan yang baru saja datang dan membuat seluruh atensi semua orang kearahnya.
"Patricia?", ucap Wilson yang melihat Patricia, sedangkan Jevan menengok melihat kearah seseorang yang dimaksud Wilson.
"Apa yang Kau lakukan pada tunanganku Erick?"
Lelaki itu pun maju sambil menghempaskan tangan David guna menahannya tadi. Setelah berdiri didepan perempuan yang pernah Ia cintai, sekilas bayang bayang mereka saat bersama terlintas dibenak Erick.
"You look beautifull, Patricia", ucap Erick mengelus surai belakang Patricia.
"FUCK YOU ERICK! DON'T TOUCH MINE!", teriak Jevan sambil menarik lengan Patricia dan langsung mendekap dipelukannya.
"Tenanglah, Jev. I'm fine"
"I will get you back", ucap Erick menjauh dari sana. Ia pun pergi kearah ruang kesehatan di SHS.
"I want kill him", ucap Jevan sambil menatap nyalang arah pintu keluar. Ia mendesis merasakan ulu hatinya yang nyeri.
"Jangan harap, Jev! Kau akan merusak pertemanan mu jika Kau berusaha menyakitinya. Kau tau sendiri jika kita adalah orang berpengaruh di negara ini. Jika media tau hal ini, maka akan menjadi kesempatan bagi pihak lain untuk menarik perusahaan Erick yang menyebabkan kerugian besar bagi kita", jelas Wilson menenangkan Jevan.
"Bukan hanya itu, bukankah kita teman? Kita suka duka selalu melewati bersama, bukan karena pekerjaan, jabatan maupun harta. Jangan hanya karena seorang perempuan Kau menjadi seperti ini. Apa ini karena Kau terobsesi dengan Patricia?", tanya David memincingkan mata.
Sedangkan lelaki yang ditanya hanya mendengus kesal setelah itu keluar dari kelas. Padahal jam masih menunjukkan pukul 8 pagi, baru saja guru akan masuk ke kelas itu.
"Hei, Jevan! Kenapa Kau keluar kelas? Sebentar lagi pelajaran akan mulai!", teriak guru itu sesaat sebelum Jevan pergi dari sana.
Sedangkan Patricia yang melewati guru itu hanya berjalan santai sebelum ditegur oleh guru itu.
"Kau! Kau bukan murid kelas ini kan? Mau kemana? Akan membolos huh?"
"Urusi hidupmu sendiri jika tidak mau karirmu hancur", ucap Patricia sedikit menggetarkan hati guru itu. Siapa yang tidak mengenal Patricia Adison, seseorang yang berpengaruh di SHS.
Ruang Kesehatan
"Shit, what am i doing now?", ucap Erick yang sudah frustasi.
"Are you crazy, Erick? Bukankah Kau dulu tidak menyukai Patricia? Kenapa Kau justru sekarang ingin mengejarnya?", tanya David setelah masuk ruang kesehatan.
"I need her", jawab Erick yang sudah kacau.
"Wait, jangan bilang Kau? SIALAN", tanpa basa basi David memukul Erick secara beruntun, bahkan lelaki itu tak memberi waktu Erick untuk sekedar bernafas.
Seorang petugas perempuan yang baru saja masuk kedalam ruangan itu sontak menjerit histeris melihat David yang memukul Erick dengan brutal. Darah menetes dimana mana. Petugas itu bergetar menahan posisinya.
David yang biasanya tenang sekarang ter selimuti kabut nafsu untuk menghancurkan temannya. Bahkan kini Erick sudah terkapar dilantai.
Patricia dan Jevan yang tak jauh dari sana mendengar teriakan petugas itu sontak langsung berlari kearah ruang kesehatan.
"What happen?", tanya Patricia kenapa petugas itu. Sementara, petugas itu hanya menunjuk kearah David yang lengannya sudah penuh darah dan keadaan nya kacau.

KAMU SEDANG MEMBACA
Romantic Goals
RomansaAbout someone who is crazy about love And About someone who is obsessed with love Mereka yang hidup glamour selalu dikelilingi oleh kekuasaan, kehausan akan harta serta jabatan akan berperilaku semaunya tanpa mau mengetahui isi hati seseorang. "You...