"Hei, Kau"
Perempuan berkacamata tebal itu bingung lantas Ia menunjuk dirinya sendiri.
"Iya, Kau"
"A-apa?"
"What is your name?", tanya Patricia dengan angkuh
"E-emma"
"Huhhh? Bicaralah dengan benar! Aku tidak mengerti dengan bahasamu"
"Yo! Whisker. Dia bergetar ketakutan karena mu", ucap David santai sambil membaca buku kecil miliknya yang dibawa setiap hari.
"Diamlah, Noodle sialan!"
"Namaku, Emma"
"Baiklah terserah. Ajari Aku materi yang ini", ucap Patricia sambil menyerahkan buku catatan milik David yang penuh materi dan buku catatannya yang kosong. Perbedaan yang signifikan bukan?
Kemudian, Ia duduk dibangku kosong disamping siswi bernama Emma.
"Tunggu, Patricia. Bangku ini ada pemiliknya"
"Apa Aku terlihat peduli? Cepat ajari Aku ini!"
Mau tidak mau, Emma pun mulai mengajari Patricia materi paling dasar bari business class. Dengan telaten, perempuan itu menunjukkan cara dan rumus sedikit demi sedikit dengan sabar.
Dua jam sudah berlalu, buku catatan milik Patricia sudah penuh dengan materi. Ia pun meregangkan tubuh nya yang pegal pegal karena terlalu fokus belajar.
"Hanya segitu kemampuanmu, Whisker?", tanya David mengejeknya.
"Urusi hidupmu, Noodle"
Setelah Patricia membereskan buku buku diatas meja, Ia mulai mengalihkan atensinya pada Emma yang kini sedang membaca sebuah novel. Padahal bel istirahat sudah berbunyi sedari tadi. Apa perempuan didepannya ini tidak bisa berjalan, sehingga betah duduk berjam-jam.
"Hei, Kau"
"Dia punya nama", ucap David sambil pergi keluar kelas.
"Sialan, pergi sana!"
Seperginya David, Emma hanya menatap Patricia sebentar, kemudian Ia kembali menunduk ketika melihat wajah marah Patricia.
"Ikut Aku"
"Kemana?"
"Kau banyak tanya. Ikut saja", ucap Patricia sambil mengernyitkan dahinya.
Emma yang ketakutan hanya bisa menuruti Patricia. Ia tidak menyangka hidupnya yang sudah hampir sempurna kini justru harus berurusan oleh anak populer yang terobsesi dengan most wanted SHS. Pupus sudah harapannya ingin memiliki kehidupan sekolah yang tenang. Ia hanya ingin belajar dengan tenang tanpa harus berurusan dengan siapapun!
Canteen
11.45"Kau tidak memiliki teman, Emma? Kenapa saat istirahat Kau hanya berdiam diri dikelas? Sesekali Kau harus keluar untuk mengisi perutmu", ucap Patricia mengambil beberapa jenis roti seperti cornetto khas Italian, cromboloni, dan croissant.
Seharusnya Kau bertanya pada dirimu sendiri, Patricia. Kau bahkan tidak memiliki satupun teman. Batin Emma meringis.
Emma yang melihat Patricia kesusahan membawa banyak makanan sontak reflek bertanya pada perempuan itu, "Kau ingin minum apa, Patricia? Biar Aku yang membawakan"
Patricia terkejut dengan penuturan perempuan bertubuh mungil, bahkan lebih kecil dari tubuhnya.
Peka juga ternyata. Batin Patricia

KAMU SEDANG MEMBACA
Romantic Goals
RomanceAbout someone who is crazy about love And About someone who is obsessed with love Mereka yang hidup glamour selalu dikelilingi oleh kekuasaan, kehausan akan harta serta jabatan akan berperilaku semaunya tanpa mau mengetahui isi hati seseorang. "You...