•11

571 20 0
                                        

Sementara itu, di suatu tempat yang ramai, penuh dengan penerangan dan berbagai kopi tersaji diatas meja itu, terdapat beberapa kelompok remaja laki laki dan seorang perempuan tengah bercanda gurau.

"Kalian tau, Aku sudah memberi pelajaran pada perempuan gila yang terus menggangguku itu", ucap Erick dengan congkak.

"Sialan Erick, Aku hampir saja pingsan terkejut karena mu sayang", kata Selena diiringi tertawaan kecil.

"Apa maksudmu?", tanya David yang paham dengan situasi nya.

"Aku pastikan jika Patricia tidak menggangguku lagi", ucap Erick dengan enteng.

"Apa yang Kau lakukan padanya", tanya Jevan

"Kalian membully nya lagi?", tanya Wilson sambil memakan waffle didepannya dengan lahap. Pertanyaan Wilson dibalas anggukan oleh Selena dan senyum puas tercetak diwajah Erick.

"Stupid couple", ucap Jevan lirih yang masih didengar oleh David.

"Menurutku kalian sudah berlebihan", kata Wilson yang disetujui oleh David. Sementara itu, Jevan hanya menyimak menetralkan amarahnya yang bisa kapan saja membludak.

"Apa maksud kalian?", Erick tidak percaya dengan teman temannya. Kenapa dalam sekejab mereka berpihak pada perempuan gila itu. Batinnya dalam hati.

"Kau bodoh? Orang tua Patricia memiliki pengaruh besar di dunia industri teknologi. Jika saja Patricia mengadu Kau telah menyakiti nya maka Kau juga harus siap perusahaan Ayahmu hancur. Karena perusahaan orang tuamu itu bergantung penuh pada Electronic Corporation, perusahaan milik orang tua Patricia", ucap David menatap Erick jengah.

"Sialan Aku tidak terpikir sampai sana"

"Itulah kenapa Kau sangat bodoh dan gegabah Erick", ejek Wilson yang langsung dijitak oleh Erick.

"Hei, kenapa saat David mengataimu Kau tidak marah, jika Aku saja Kau marah. Tidak adil!", protes Wilson.

Erick terdiam sebentar, kemudian Ia memikirkan kalimat David yang terngiang dikepalanya. Memang sampai saat ini perusahaan milik orang tuanya bergantung pada orang tua Patricia yang memiliki koneksi yang luas, serta industri yang berpengaruh dikalangan konglomerat.

"Jangan khawatir, sayang. Aku akan tetap disampingmu", ucap Selena menatap khawatir kekasihnya. Ya, kini Erick menjadi kekasih sepenuhnya. Hanya miliknya.

Yah, setidaknya Aku masih memiliki Selena disampingku. Batin Erick sambil tersenyum kecil lalu memeluk Selena erat.

Jevan yang melihat adegan memuakkan itu pun memilih untuk membuka ponselnya.

Mine♥︎
3 pesan belum dibaca

Hei
19.22

Cepat kemari
19.22

Kau ini lama sekali
19.23

Aku akan kesana
19.25

Aku akan sedikit terlambat
19.25

Tunggu aku
19.25

Pesan terakhir nya hanya dibaca oleh Patricia. Lantas Ia pun terburu buru memasukkan ponselnya kedalam saku dan berpamitan pada teman temannya.

"Kenapa Kau terburu buru sekali?", tanya Erick dengan curiga.

"Kau juga memakai pakaian formal di caffe, sebenarnya Kau ini mau pergi kemana?", tanya Wilson menatapnya aneh.

Romantic GoalsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang