Dua puluh sembilan hari bersama februari
•
"Aku yang menunggu-mu mengapa orang lain yang bersama-mu."
•
~𝓡𝓮𝔂𝓱𝓪𝓷~
10 menit lagi jam istirahat akan segera selesai, sebagia para murid ada yang telah kembali pada kelas masing masing ada juga yang masih berlalu lalang pada area taman sekolah. Di lantai sekolah paling atas, terdapat seorang lelaki yang sedang merenung sendirian. Cowok itu mendudukan diri di area lantai tak beralas dengan kaki yang ia gantungkan ke bawah.
Cowok itu nampak lesu,ia menatap kebawah dengan banyak pandangan yang memperlihatkan para murid yang sedang berlalu lalang. "Gw kenapa gini,ya?" Ujarnya lesu entah Kepada siapa.
"Kenapa gw jadi goblok." Cowok itu berdecak kesal. "ini semua gara gara si azka,dia mau ngerebut jodoh gw." Entah apa yang membuatnya yakin kalau gadis yang ia sukai itu adalah jodohnya.
Sesaat kemudian terdengar bel berbunyi pertanda jam istirahat telah selesai. Cowok itu beranjak bangun karna jam istirahat telah selesai. Sesampainya di persimpangan antara lantai satu dan lantai dua,Tiba tiba!
Brak..
Setengah Jus alpukat tumpah berhasil mengotori seragam sekolah reyhan.cowok itu berdecak kesal, ia terlihat marah dan ingin mengupat sekarang, bagaimana tidak setegah Jus alpukat itu kini telah mengotori sebagian baju nya.
"Maaf,maaf gw gak sengaja."
Reyhan melihat ke arah si pelaku yang tingginya hanya sebatas bahunya. Seketika amarahnya meredam ketika melihat sosok gadis di depannya itu.
"Maaf han,gw benar benar gak segaja." Terlihat jelas kegelisahan di wajah gadis itu. Andai saja kalau tadi ia lebih berhati hati, mungkin jus alpukat itu tak akan tumpah mengenai baju reyhan.
Reyhan nampak terlihat mengembang kan senyum nya. Nasya benar benar tak segaja menumpahkan jus itu sehingga mengenai reyhan. "Rey, maaf." Sesal gadis itu
Reyhan mengeleng pelan."Gak papa ,sya. Santai aja. Kalau Lo mau numpahin lagi juga gak papa." Cowok itu mengembang kan senyum nya.
Ia tidak keberatan sama sekali kalau bajunya akan di tumpah hi jus beberapa kali lagi, tak apa, asalkan yang menumpahkan nya adalah nasya, sama sekali ia tidak akan marah, seketika ia lupa bagaimana caranya marah.
"Ayo tumpahin lagi." Reyhan menyuruh
Nasya seketika jadi bingung, gadis itu mengerutkan keningnya. Mengapa ni cowok jadi aneh malah nyuruh numpahin jus kembali. Ada ada saja emang. "Lo marah ya?" Tanya nasya hari hati
Reyhan mengeleng pelan kepalanya "gw gak tau gimana cara marah kalau udah sama Lo."
Nasya terdiam, Gadis itu kehilangan kata-kata harus bicara apalagi. Sebenarnya reyhan ini kenapa,apa mungkin ia kesurupan?
"Woi."
Nasya dan reyhan nampak kaget dengan suara keras itu. Siapa lagi kalau bukan asa pelaku yang memanggil mereka, setegah kepala asa mendongak di balik jendela kelas. "Pak Joko otw tu.." Beritahu asa
Keduanya nampak menoleh kebelakang,dan benar saja kalau pak Joko sedang berjalan ke arah kelas mereka dengan sebuah rotan ajaib yang selalu ia pegang di tangan nya. Nasya dan reyhan lantas langsung kabur memasuki kelas.
~𝓡𝓮𝔂𝓱𝓪𝓷~
•"Melihat tanpa berkata, memandang tanpa bertanya."
KAMU SEDANG MEMBACA
REYHAN PUTRA JAYA [Segera Terbit] ✓
Fantasy"Dia selalu membuatku tersenyum meski tanpa bertemu.." "CINTA ITU LAYAKNYA ANGIN,TAK TERLIHAT NAMUN DAPAT DI RASAKAN " Apa jadinya jika cowok humoris di persatukan dengan seorang gadis introvet ??? __________________________________ Cerita ini murni...