11. KALAU BOLEH INI HANYA MIMPI BURUK

34 4 0
                                    











~𝓡𝓮𝔂𝓱𝓪𝓷~



Cahaya Sinar Bintang yang menampilkan kelap kelip, serta purnama yang memancarkan sinar terang indahnya. Hawa udara malam yang di sertai angin sepoi-sepoi menambah dingin nya suasana.

Kedua insan remaja itu, kini tengah duduk di antara rerumputan halaman rumah. Merasakan sejuknya udara malam. Orang orang rumahnya mungkin sedang istirahat di kamar mereka masing-masing.

"Sya." Suara reyhan memecahkan keheningan

"Ya." 

Terdengar suara helaan nafas dari reyhan, "Lo liat kan sinar bintang sama bulannya?" Nasya mengangguk meng 'iyakan'

"Percaya gak? Kalau sinar kelap kelip bintang terkalahkan oleh terang nya rembulan?" Tanpa ragu nasya menjawab,   "percaya."

Reyhan menurunkan pandangannya yang semula menatap langit kini beralih ke arah Nasya yang kini duduk di sampingnya. "Tapih menurut gw, sinar rembulan gak ada apa apanya di bandingkan ketidak hadirnya Lo di sisi gw." Ibuhnya 

Mendegar ucapan itu,Nasya menoleh ke arah reyhan,

"Gw gerasa kayak malam,dulu ketika gw sedang ada masalah, gw sering kali merasakan kesedihan,gak ada satupun yang bisa bikin gw lupain masalah yang sedang gw rasain. Tapih semenjak kenal Lo, semua itu seakan sirna. Berubah seketika "

"Gw ngerasa, Lo adalah rembulan yang menyinari malam ketika sepi,Lo adalah sinar yang menyinari gemerlap ketika sunyi." Sambungnya terdengar tulus.

tatapan mata nasya teralih menatap ke arah rerumputan. Gadis itu tersenyum ragu.

"Kalau sinar itu menghilang gimana?" Tanya nasya ber-ambigu.

"Gw gak akan biarin Sinar itu hilang. Kalau pun hilang, gw akan cari lagi sampai ketemu." 

Terdiam sejenak 

"Tapih harus tetap sinar yang sama." Sambung reyhan Tanpa ragu terdengar begitu tulus.

Nasya tersenyum tipis sambil menoleh ke arah reyhan, "kalau beneran gak bisa ketemu?"

Terdegar helaan nafas lesu dari reyhan,"gw gak akan pernah nyerah, kalau nyatanya sinar yang gw inginkan udah gak ada sekalipun,gw gak akan nyari Sinar yang baru. Biarkan gw ngerasain mati rasa Karna sinar yang gw inginkan udah gak ada."

Tapih ini bukan tentang sinar! ,Melainkan perumpamaan.

Nasya mengaguk samar, sambil menoleh ke sisi arah lain. Sedang kan reyhan masih belum sama sekali mengalihkan perhatian nya dari menatap nasya. 

"Mbak pacar!" Reyhan memanggil. Nasya menoleh begitu mendapatkan panggilan 'baru' itu.  "Belum mau pulang kan?" Ia memastikan.

Tanpa ragu nasya menjawab, "Di rumah ada harimau yang lagi ngamuk." membuat reyhan jadi heran sekaligus bingung.

"Harimau?"

Nasya tertawa pelan "gw mau pulang sekarang." Ujarnya Sambil beranjak bangun.

"Katanya ada harimau." Ulang reyhan

"Gak ada harimau." Nasya menepuk pelan sedikit debu yang mungkin menempel. nasya lantas mengingat ingat sesuatu, "kemeren di rapat osis mengatakan kalau sekolah bakal bikin olimpiade kali ini. mau ikut gak?" Tawarnya kepada reyhan.

REYHAN PUTRA JAYA [Segera Terbit] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang