29. KATANYA JANGAN MENCINTAI MILIK ORANG LAIN !

27 2 0
                                    


Aku tidak berubah, hanya saja kejadian itu yang merubah ku”

🤍🤍🤍

Tatapan Nadira terus menatap kosong ke arah lantai kamarnya, wanita itu nampak sedang melamun akan suatu hal,

Ia masih tak menyangka akan perubahan sikap reyhan. Wanita itu juga merasa cukup bersalah,ia juga tak bisa seutuhnya menyalahkan reyhan, semua ini terjadi juga karena kejadian yang menimpa reyhan, sehingga cowok itu megubah akan sikapnya.

Nadira berfikir, bagaimana pun caranya ia harus membuat keadilan atas reyhan.
Wanita itu mengambil ponsel yang ada di sampingnya, ia mulai mencari sebuah nomor atas nama,'pengacara',

Wanita itu menarik nafas panjangnya, kemudian menghembuskannya secara perlahan. Ia sudah siap terhadap resiko yang akan ia terima.

Sejenak,Panggilan tersambung dengan si pengacara,  "Halo.., Selamat siang,." Ujarnya

"Iya, selamat siang ibuk Nadira." Balas si pengacara,. "bagaimana?"

Nadira Mengigit kukunya sendiri,menahan kegelisahan, "ada hal penting yang harus saya bicarakan, dan Saya ingin bertemu langsung dengan bapak, siang ini."

"Waduh,jika siang ini saya tidak bisa,karna saya sedang berada di luar kota." Sahut si pengacara, "jika memang ada hal yang sangat di perlukan,tidak masalah,ibu boleh membicarakannya sekarang." Sambung kembali si pengacara,

Nadira Mengigat bibir bawahnya,
ia merasa sedikit khawatir. mungkin, wanita itu harus membicarakan sekarang juga,ia tidak mau menunda-nunda waktu.

Nadira sedikit berdeheman, kemudian ia pun berbicara, "sebenarnya, saya ingin membicarakan hal tentang reyhan. Jadi, semua ini terjadi ke salah pahaman,apa yang di katakan mas Arga itu semua tidaklah benar, tulisan surat wasiat itu sudah di palsukan oleh mas Arga–"

Nadira tersentak kaget kala ponselnya tiba tiba di tarik paksa. Arga, pria Itu membanting asal ponsel Nadira sehingga hancur tak berbentuk.

Plak..

Tangan Arga menampar pipi Nadira,
"Berani sekali kamu!,apa kamu sudah gila?!!,"

Susah payah wanita itu meneguk Salivanya. "Justru kamu yang sudah gila!,aku ngelakuin ini supaya reyhan dapat keadilan!"

"Aku benci sama keegoisan kamu,gara gara kamu reyhan jadi benci sama aku,gara gara kamu reyhan benar benar mengubah sikapnya,dia udah gak mau anggap aku sebagai ibunya!" Kekang Nadira penuh kekesalan,

"Biarin!, justru itu yang aku inginkan,aku ingin anak itu benci terhadap keluarganya, supaya dia tidak minat lagi kembali ke dalam keluarga ini!"

Arga mencengkram dagu Nadira,

"Ingat Nadira!"

"Jangan pernah kamu anggap ancaman ku sebagai candaan. Mulai sekarang,kamu tidak akan ku biarkan bebas berkeliaran kemanapun."  Arga melepaskan cengkeraman dagu terhadap Nadira, pria itu berjalan cepat menuju untuk keluar, lalu mengunci pintu kamar.

"Mas Arga.., Buka pintunya!"
Nadira terus, memutar-mutar gangga pintu,namun tak bisa terbuka,Arga benar benar akan mengurungnya.

Wanita itu terduduk pasrah di balik pintu,air matanya terus menerus mengalir.
Ia memegang pipi yang sempat di Tampar oleh Arga, rasa sakit itu tidak sebanding degan yang reyhan rasakan selama ini, wanita itu amat menyesal!

REYHAN PUTRA JAYA [Segera Terbit] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang