•ketika kamu mengambil keputusan untuk menjauh dari seseorang, putuskan juga bahwa kamu tidak akan mengawasinya dari jauh.
•
🌧️🌧️🌧️
Satu bulan kemudian,
Beberapa koper sudah terletak rapi Di sebuah ruang tamu. Hari ini adalah jadwal keberangkatan nasya ke Singapur. Gadis itu pun sudah terlihat siap dan rapi. Ia napak tak semangat, terlihat dari raut wajahnya yang murung.
Nasya berjalan pelan,manaiki anak tangga, tujuan adalah ke kemar. Sesampainya di kamar ia mengambil posisi duduk pada samping kasur, Matanya nampak melihat lihat-lihat ke arah sekitar,
"aku pasti akan sangat merindukan tempat ini." Lirihnya,
rasanya ia tak ingin meninggalkan tempat ini. Hatinya sangat tak tega, kalau bisa ia tak akan mau berangkat ke Singapur. Sejenak, matanya tertuju ke arah kandang kucing. Gadis itu tersenyum hambar kala melihat sang kucing yang ia berikan nama Rana tersebut terlihat menatapnya dengan raut sedih.
Gadis itu mendekat ke arah kandang kucing,ia pun mengeluarkan si kucing lucu tersebut dari dalam kandangnya. "Meong..." Ujar lesu si kucing,
Nasya sedikit tersenyum, "Jangan sedih..,aku bakal nangis kalau kamu sedih.." Nasya mengelus lembut kepala si kucing,
"Kamu di sini aja ya..,nanti Rey bakal jemput kamu,dia yang bakal ngerawat kamu."
"Reyhan pasti akan jaga kamu dengan baik, Ingat!,Jangan nakal-nakal ya.." ujarnya menyentuh hidung sang kucing.
"Eong.." Jawab Sang kucing bernada lesu.
Setelahnya,nasya pun mengambil mangkuk berukuran kecil ,untuk memberikan Rana makan.
"Sya..kamu udah siap?" Tanya saga yang berdiri di depan pintu kamar nasya,
"Udah,bi." Jawabnya
"Kita berangkat sekarang,satu jam lagi pesawat akan berangkat."
Nasya bangkit dari duduknya yang semula,
"Tunggu reyhan datang dulu ya ,bi."
Saga melirik arlojinya. kemudian meganguk kecil
"Sepuluh menit." Lalu, pria itu pun melangkah pergi.
Nasya kembali menyalakan ponsel,ia kembali terhadap chat nya dengan reyhan yang belum juga di balas,dan isi chat yang nasya kirim pun masih ceklis satu, entah mengapa cowok itu tak kunjung aktif juga.
Bahkan berkali-kali ia telfon pun tak kunjung di angkat.
Nasya kembali berjalan ke arah balkon kamar nya.
Gadis itu berdiri,dan menatap ke arah sekitar.
seketika tatapannya terkunci di arah pagar depan rumah, entah mengapa ia jadi tersenyum. Sebuah kenangan seakan melintas di benaknya,ia jadi teringat saat beberapa bulan yang lalu,di saat ia masih menjadi siswi SMA,ia jadi teringat saat reyhan yang menunggu nya untuk berangkat bersama.
Bahkan suara canda berserta tawa mereka saat itu pun dapat nasya degarkan saat ini.
Hati gadis itu rasanya menangis,ia jadi merindukan masa masa itu, semua kenangan yang ia ingat dapat membuat jiwanya menagis, menangis akan kerinduan yang akan selalu membuatnya rindu. Jujur, semua ini akan sangat berat baginya. Ia tidak tau apakah ia akan bisa menjalankan hari hari nya nanti di negeri singa, tanpa ada suara canda dari reyhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
REYHAN PUTRA JAYA [Segera Terbit] ✓
Fantasy"Dia selalu membuatku tersenyum meski tanpa bertemu.." "CINTA ITU LAYAKNYA ANGIN,TAK TERLIHAT NAMUN DAPAT DI RASAKAN " Apa jadinya jika cowok humoris di persatukan dengan seorang gadis introvet ??? __________________________________ Cerita ini murni...