Langitnya Luna updatee
halooo selamat datang kembalii semuaaa
jangan lupa vote sama komennya yaahhh🌵🌵🌵
Happy reading
"Baik Farel, Luna setelah ini kalian boleh pulang ataupun lanjut belajar," ucap bu Dina merapikan buku bukunya. Kedua siswanya itu kompak mengangguk."Iya bu terimakasih."
"Ibu duluan ya, semangat buat kalian berdua," ujarnya sebelum pergi meninggalkan.
"Iya bu." Luna segera merapikan buku miliknya memasukkannya kembali kedalam tas. Wajahnya terlihat murung, sedari tadi Farel yang memperhatikan merasa aneh.
"Na," panggil Farel pelan membuat gadis di sampingnya itu menoleh.
"Kenapa?," lanjut cowok berwajah datar itu. Kini mereka berdua sedang berada di perpustakaan. Kelas bimbel yang diadakan Bu Dina telah usai, mereka berdua akan pulang.
Sengaja mereka mengambil bimbingan di jam pelajaran terakhir agar bisa segera pulang setelahnya, dan beristirahat tentunya.
Luna menggeleng pelan seraya tersenyum tipis, "Gue nggk papa Rel."
"Mata lo nggk bisa bohong." Cowok dengan tubuh tegap dan wajah yang terukir begitu sempurna itu menatap Luna serius.
Gadis itu meneguk salivanya, melihat Farel memasang wajah seperti ini membuat ia sedikit takut.
"Gue-." Luna menjeda omongannya, ia benar benar tidak tahu ingin berkata seperti apa pada cowok ini.
"Jujur Na, gue mau saat olimpiade nanti nggk ada beban yang bersarang di pikiran lo," ucap Farel terlihat datar.
Luna menghela nafasnya pelan, mungkin dengan bercerita kepada Farel bisa membantunya menemukan titik terang. Meskipun Farel orang yang terlihat begitu cuek pada sekitarnya tapi Luna yakin dia orang baik dan tidak akan membiarkan orang orang terdekatnya menyelesaikan masalahnya sendirian.
"Teror." Alis cowok itu menyatu menatap wajah Luna, mencoba mendengarkan kembali ucapan selanjutnya.
"Gue di teror Rel, gue takut." Terlihat perubahan ekspresi dari gadis itu membuat Farel merasa iba.
"Apa yang dikatakan peneror itu?," tanya Farel serius .
"Dia mau rebut Langit dari gue." Luna mulai menangis, setiap kali ia mengingat ancaman dari peneror itu ia merasa sangat jauh dari Langit.
Bahkan ia merasa kalau berada didekat cowok itu akan membuat masalah yang berdampak buruk pada Langit."Lo udah coba cari tau siapa peneror itu?" Luna menggeleng pelan ia tidak terlalu mempedulikannya ia terlalu takut dengan kebenaran, lagian fokusnya hanya pada Langit.
Selama ini secarik informasi tentang peneror itu tak pernah Luna selidiki, gadis itu belum bergerak sedikitpun. Nyalinya begitu kecil untuk menyelesaikan semuanya sendirian dan kelemahannya adalah ia tidak ingin membebankan ini semua kepada orang lain. Luna tau ia salah jika terus seperti ini, tapi ketika dia ingin melawan dirinya sendiri bekali kali Luna gagal.
Luna merasa dirinya bisa, tapi nyatanya dia tetap membutuhkan orang lain.
"Tapi gue yakin kalau itu sepupu gue," terang gadis itu menatap Farel dengan sorot luka.
"Aiden?" Luna mengangguk sebagai jawaban.
"Kenapa bisa yakin?."
"Gue nggk tau, tapi setiap teror yang ia berikan selalu mengarah pada dendam masa lalunya."
Farel terlihat berpikir, ia sudah menganggap Luna sebagai adiknya sendiri selain partner olimpiade juga karna mamahnya Luna yang selalu ada ketika keluarganya hancur. Membantu Farel tumbuh hingga saat ini, sebenarnya dia memiliki saudara kembar dengan sifat yang jauh berbeda seperti dirinya tapi harus terpisahkan karna saudaranya itu ikut sang papah. Sedangkan dia bersama mamahnya yang kini sudah meninggal.
KAMU SEDANG MEMBACA
LANGITNYA LUNA
Teen FictionHOLAA SELAMAT DATANG!! Maiza Aluna gadis ceria yang selalu mencoba membendung rasa cintanya kepada Langit Angkasa akibat perasaan ragu. Masa lalunya yang hadir menjadi salah satu penyebab keraguannya hingga menjadi ketakutan terbesar gadis itu. Lal...