08 Majalah sekolah

44 29 7
                                    

Holaaaa
gmnaa kabarnyaa?

-Happy reading-

*...*

Luna sudah bersiap di belakang dengan jari yang terus bertaut meremas jari jemari mungilnya, acara majalah sekolah sebentar lagi akan di mulai dengan Fasya dan Rio anggota osis kelas 10 sebagai MC.

Gadis tanpa kacamata bulat yang biasanya bertengger di hidungnya itu berkali kali menghembuskan nafasnya mencoba menetralkan detak jantungnya, acara seperti ini yang seringkali membuatnya nervous.

Langit berada di samping Luna untuk mencoba menenangkannya dan memberikannya semangat. Luna ditunjuk sebagai seseorang yang akan menyampaikan semua isi dalam majalah sekolah peluncuran SMA Galaksi.

Karna memang Luna menjadi salah satu tim penyusun majalah tersebut, bersama anak jurnalistik lainnya.

"Semangat," bisik Langit ketika nama Luna di panggil oleh Rio. Gadis itu mengangguk dan langsung berdiri menuju panggung.

Langkahnya sangat pelan, pandangannya mengedar ke arah penonton yang hadir pada hari ini seluruh aula SMA Galaksi penuh dengan berbagai tamu undangan dari sekolah lain.

Luna menghembuskan nafasnya, "Hallo semuanya, perkenalkan nama saya Maiza Aluna salah satu tim penyusun majalah sekolah SMA Galaksi yang bertema Kebangkitan diri menumbuhkan motivasi," sapa Luna tersenyum kaku kemudian beralih menatap kertas yang ada di tangannya.

Gadis itu kembali menarik nafasnya lalu perlahan menghembuskannya, keringat sudah mulai membasahi pelipisanya. Jantungnya berpacu lebih cepat dari biasanya namun ia masih mencoba terlihat tenang.

"Majalah ini kita susun atas dasar keinginan dalam membangkitkan semangat para remaja dalam meraih kesuksesannya." Para guru dari dalam maupun luar sekolah SMA Galaksi yang hadir sangat kagum dengan penyampaian Luna. Selain nada suaranya yang setabil juga karna wibawa yang terpancar dari gadis itu sangat bersinar meskipun masih terlihat sedikit gugup.

"Kita juga berkeinginan untuk membuat mereka termotivasi dari beberapa siswa SMA Galaksi yang sudah mampu mengenali diri mereka dan meraih banyak kemenangan." Luna tersenyum hangat.

"Dengan adanya Majalah ini, kami semua menginginkan dan mengajak mereka untuk bangkit meraih kesuksesan di usia muda tanpa menunggu hari tua," lanjut Luna, cukup lancar gadis itu mengucapkan setiap kaliamat yang tersusun di luar catatannya.

"Itulah isi dari peluncuran majalah sekolah terbaru SMA Galaksi yang ke 25 di tahun 2022." Luna mengetuk micnya tiga kali menbuat semua penonton bertepuk tangan sangat meriah sekaligus bentuk rasa kagum dari mereka kepada gadis cantik atas keberaniannya.

"Sekian dari saya semoga kalian dapat menikmati acara selanjutnya yang telah di persiapkan," ucap Luna mengakhiri penyampaiannya tersenyum manis kepada mereka semua sebelum turun dari panggung.

Luna bernafas dengan lega, gadis dengan gaun berwarna coklat susu selutut itu mendudukkan dirinya diatas kursi tempatnya tadi.

"Gue bangga sama lo Na," ujar Langit menepuk pundak Luna lalu duduk di sebelahnya.

"Lo yang ngajarin gue buat berani bicara di depan banyak orang, makasih." Luna meneguk air mineral yang di sodorkan Langit hingga sisa setengah.

"Mampu bicara dengan baik dan benar itu nggk bisa kita sepelekan Na, karna orang akan merasa bosan kepada kita kalau tidak terdapat suatu topik pembicaraan itung-itung ini buat latihan," jelas Langit membuat Luna mengangguk membenarkan.

"Papah juga pernah bilang begitu, ketika dulu gue sama sekali nggk mau bicara karna sepupu gue ninggalin gue." Luna mencoba tersenyum, kembali mengingat kenangan pahitnya dulu.

LANGITNYA LUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang