Selamat datang kembali di ceritanya Langit dan Luna semoga suka hehe.
LANGITNYA LUNA EPISODE 09
-Happy reading-
Luna menghembuskan nafasnya pelan, bersiap di tengah teriknya sinar matahari. Tubuhnya berdiri tegak dengan tangan yang membawa baki bendera. Kedua pria di sampingnya juga menatap lurus ke depan.
B
aru beberapa langkah dep!
"BALIK KANAAANNN GRAK!." Suara lentang pemimpin upacara membuat para siswa maupun guru dengan sirgap balik kanan sesuai perintah.
Luna mengambil kembali baki bendera yang jatuh dari tangannya dengan air mata terus mengalir.
"Lo gimana sih Na!" ucap pria yang berada di samping kiri Luna merasa kesal. Lirikan sinis juga ia dapatkan dari pria sebelah kanan.
"Maaf."
...
"LO TAU NGGK KESALAHAN LO ITU FATAL?!!." Reyhan, ketua paskibraka angkatan 12 atau kakak kelas Luna itu berteriak dengan nada tinggi, uratnya menonjol seakan ingin keluar dari persembunyiannya menatap gadis berkacamata bulat tertunduk takut.
"Maafin saya kak, saya benar benar tidak sengaja," ucap Luna seraya menunduk memelintir ujung baju yang ia kenakan, matanya memanas menahan air mata yang hendak keluar.
Dalam ruangan sedikit sempit dan gelap ini hanya ada dia dan ketua itu, membuat Luna semakin takut. Perlakuan seperti ini jarang ia dapatkan karna fokusnya tak pernah terbagi sebelumnya.
"MINTA MAAF LO BILANG?!"
"LO SADAR NGGK SIH, INI ITU UPACARA BENDERA KALAU SAMPAI BENDERA NYENTUH TANAH ITU HAL YANG BENAR BENAR FATAL!!!" Reyhan semakin meninggikan suaranya, kekesalannya sangat memuncak hari ini. Kejadian seperti ini tak pernah di alami sebelumnya.
"Maaf kak, saya juga tidak bermaksud untuk menjatuhkan baki bendera itu, saya juga manusiawi nggk luput dari perbuatan salah." Luna mencoba menarik nafasnya perlahan dengan dada yang bergerumuh.
"Saya sadar saya salah, tapi kejadian ini juga terjadi di luar dugaan saya kak saya juga tidak mau kejadian semacam ini terjadi," lanjut Luna mencoba menatap wajah Reyhan yang merah padam.
"Mulai saat ini lo nggak akan ada jadwal membawa baki bendera sampai gue lulus kalau bisa jangan pernah sentuh baki itu lagi !!" tekan Reyhan dengan sorot mata yang menakutkan setelah itu ia pergi dan membanting keras pintu ruangan paskibra.
Luna mendudukkan dirinya di salah satu kursi ruangan ia menutup wajahnya menggunakan kedua telapak tangannya, lalu terisak.
Rasanya seperti tercambik oleh harapan sendiri, Bahkan hal mudah seperti ini Luna harus mengecewakan alm. papahnya.
"Papah pasti kecewa," lirih gadis itu terdengar parau.
"Maafin Luna pah."
Luna memegang keningnya mencoba menenangkan dirinya, beberapa saat kemudian pintu kembali terbuka. Seseorang dengan badan tinggi besar nampak di ambang pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
LANGITNYA LUNA
Novela JuvenilHOLAA SELAMAT DATANG!! Maiza Aluna gadis ceria yang selalu mencoba membendung rasa cintanya kepada Langit Angkasa akibat perasaan ragu. Masa lalunya yang hadir menjadi salah satu penyebab keraguannya hingga menjadi ketakutan terbesar gadis itu. Lal...