07 Langit jahil

61 47 20
                                    

Holaa gaiss ketemu lagii nih
btw apakabarr?
Sehatkan? iya dong

ada yang kangen sama Luna nggk nihh hehe

1 kata buat Luna

-Happy reading😍-

Langit suka jahil buat Luna yang sering lupa.

-Author-

*

...*

"Langit!" panggil Luna ketika cowok itu tengah sibuk dengan beberapa anggota osis di depan KO.

"Sebentar," ucap cowok dengan beberapa dokumen di tangannya kepada anggota osis tersebut lalu berjalan menghampiri Luna.

"Udah sembuh?" Luna tersenyum lalu mengangguk, "Udah, nih." Gadis itu menyodorkan kotak makan pada Langit, Cowok berpawakan tinggi itu mengernyit bingung dengan maksud gadis di hadapannya.

"Buat apa?"

Luna menghembuskan nafasnya pelan sebelum berkata, "Lo pasti bakal sibuk banget buat persiapan kegiatan majalah sekolah besok." Luna menarik kedua sudut bibirnya. "Jadi, gue bawain bekal buat lo jangan lupa di makan ya," lanjut gadis itu tersenyum manis hingga kedua matanya membentuk bulan sabit.

Langit menggelengkan kepala seraya mengambil kotak makan tersebut. Tak ada manusia ngeselin namun sangat perhatian padanya kecuali gadis konyol yang selalu menolak dia ini.

"Duh baik banget calon pacar," balas Langit mengusap puncak kepala Luna membuat sang empu tersipu malu.

"Udah ah gombal lo basi, gue balik dulu jangan lupa DIMAKAN!" ucap gadis itu menakankan kata dimakan pada akhir kata lalu pergi seraya melambaikan tangan mungilnya.

Langit mengangguk menatap punggung gadis itu hingga tak terlihat dari pandangannya, kemudian kembali melanjutkan kesibukannya dalam memberikan arahan untuk acara besok.

*

Langit memijit pangkal hidungnya, kepalanya begitu terasa pening. Sekarang ia sedang berada di KO sendirian sedangkan anggota osis lainnya berada di aula untuk persiapan tempat termasuk Ervin Fasya dan Fara untuk mendampingi.

cowok itu menghembuskan nafasnya pelan sebelum kembali mengecek dokumen majalah sekolah yang menumpuk di hadapannya.

Setelah ini Langit juga akan mengumpulkan para siswa terkait dengan kegiatan besok, untuk ia briefing. Ponselnya berdering nama Culun gue! tertera di layar benda pipih itu.

Langit tersenyum menarik ikon berwarna hijau kemudian menempelkan ponselnya ke telinga.

Dimana? ucap Luna dari sebrang sana tanpa basa basi.

KO, ada apa? balas Langit sedikit bingung.

Sama siapa?

Sendiri

Tut

Sambungan di akhiri sepihak oleh Luna membuat cowok itu sedikit di buat kesal. Luna emang sialan, batin Langit.

Tak lama kemudian Luna datang menggembulkan kepalanya di ambang pintu seraya tersenyum mengerikan. Langit yang tengah membolak balikkan dokumen tak sengaja melihatnya terkejud.

"Setan genderuoo!" cletuk cowok tampan itu mengusap dadanya dramatis.

"Langit ihh, gue Luna!" pekik gadis berkacamata bulat itu berjalan dengan menghentak hentakkan kakinya, mengerucutkan bibir merasa kesal.

LANGITNYA LUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang