Jangan lupa Vote and komen ya♥️🙏
__________
Raven yang baru mengetahui kabar Alesya masuk Uks pun mengepalkan kedua tangannya.
Suasana yang begitu ramai di dalam kelas mendadak hening kala Raven melempar beberapa buku besar dari mejanya.
"Sialan siapa yang melakukannya!"
Dari rumor yang beredar, Alesya masuk Uks sehabis dibully oleh beberapa orang. Setelah memikirkannya beberapa menit barulah Raven tau siapa pelakunya.
Raven bangkit dari kursinya dan berjalan dengan langkah mantap keluar kelas menuju Uks.
Namun dia berhenti tepat di pintu Uks sebab Chara masih ada disana menemani Alesya. Chara yang melihat kedatangan Raven pun semakin curiga satu hal.
Dari Alesya berangkat bersama Raven, dan wajah Raven yang kelihatan marah saat datang ke Uks. Juga buat apa cowok itu repot-repot ke Uks.
"Lo keluar gue mau ngomong sama teman lo!" usir Raven dengan nada marah.
Chara melirik Alesya sebentar dan gadis itu mengangguk. Chara pun keluar dengan ragu-ragu.
Raven menghampiri Alesya dan duduk di kursi menghadap kearah gadis itu. "Apa benar dia yang melakukannya?!"
"Jawab Alesya!"
Alesya tersentak saat tangan Raven membelai pipinya. "Apa tunangan si anjing itu yang melakukannya?"
"Tolong lepaskan.." Alesya menyentak tangan Raven menjauhkannya dari pipinya.
"Kenapa kamu harus tau ... Itu bukan urusanmu."
"Jelas ini urusan gue!"
"Lo milik gue dan gue harus tau apa pun yang terjadi sama lo!"
Alesya semakin menundukkan kepalanya, dia masih sedikit bingung dengan Raven yang sifatnya masih abu-abu. Alesya tak boleh baper dengan ucapan Raven.
Lagi pula Raven itu di cap cowok paling jahat di sekolah, mana mungkin dia semudah itu jatuh cinta. Ini adalah cara Raven untuk balas dendam kan?
"Ini semua juga gara-gara kamu,"
Raven mengernyitkan alisnya. "Gara-gara gue?."
Alesya menghembuskan nafas panjang dan memberanikan diri untuk mengungkapkan kekesalannya. "Ya gara-gara kamu maksa aku buat berangkat bareng tadi pagi aku jadi dikatain gatal dan dibully sama Zhiva dan teman-temannya!"
Dada Raven bergemuruh hebat saat mendengar pengakuan Alesya namun dia tidak menyela dan mencoba mendengar sampai akhir.
"Kamu kalo mau balas dendam nggak usah gini kumohon ... Aku juga punya perasaan gimana kalau aku mengira trik balas dendam mu ini berarti kamu menyukai ku"
"Dan juga karena kamu aku dibully jadi hentikan saja trik---"
"Cukup Alesya apa yang lo bicarain gue sama sekali nggak paham!"
Alesya terdiam beberapa saat, tidak paham katanya cih. Saking kesalnya Alesya hampir saja mengigit bibirnya sendiri.
"Lo dari tadi ngomel-ngomel nggak jelas dan gue nggak paham sama sekali!"
"Gue kesini buat mastiin keadaan lo dan mau tau siapa yang melakukan ini sama lo!" cerca Raven yang membuat Alesya mati kutu.
"Stop Raven aku pusing, mending kamu pergi dari sini!" Alesya memegangi kepalanya dan menangis.
"Aku tau kamu memanfaatkan kelemahan ku yang takut padamu untuk balas dendam, semua orang juga takut sama kamu jadi kamu seenaknya sama orang termasuk denganku sendiri.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketua Geng Vs Gadis Desa (END)
Teen FictionMevriano Raven Megantara, merupakan ketua geng Xlovenos yang kejam dan tidak takut apapun. Memiliki wajah tampan dan dikagumi semua orang tentu menjadi ciri khas Raven___suatu hari takdir mempertemukannya dengan Alesya jingga Riscanara gadis desa ya...