"Oh ya Alesya gimana hubungan lo sama Raven, baik-baik aja kan?"
Alesya membatu, sebenarnya ia tak ingin menjawab tetapi lengannya di senggol Chara. Chara tak ingin Alesya terlihat lemah di depan Irene.
"Baik-baik aja kok" Alesya menjawab dengan nada tenang namun dalam hatinya ingin rasanya ia mencabik-cabik mulut Irene itu.
Irene angguk-angguk, menyantap makanannya dengan anggun seperti biasanya.
Ya tentu saja Irene harus tampil memukau di depan semua siswa, Irene adalah idola sekolah yang di kagumi semua cowok di sekolah ini.
Meskipun percintaan nya sendiri gagal..
"Ah baguslah kalau baik-baik aja, tapi kok lo nggak bareng Raven sekarang?" tanya Irene bercelingak-celinguk mencari Raven namun tak ia temukan.
"Ini juga gara-gara kamu, dasar cewek gatal! pasti juga kamu pura-pura sakit perut kan biar bisa sama Raven!" ingin rasanya Alesya mengatakan itu namun ucapan itu hanya bisa ia lontarkan dalam hati sebab tak mau membuat keributan.
Jika dia membuat keributan disini, tentu saja dia sendiri yang rugi mempermalukan diri sendiri dan dianggap iri dengan Irene yang merupakan dewi sekolah.
"Iya dong, hubungan mereka selalu baik-baik saja apalagi Raven sangaaat mencintai Alesya!" Chara ikut bersuara, dari wajahnya seperti nya ia tak suka dengan Irene.
"Oh gitu ya, gue tau kok... sebagai sahabat Raven gue ikut senang aja"
"Tapi Raven itu bandel sama keras kepala loh, Alesya harus tahan-tahan aja sama sifat Raven" jelas Irene seolah tau semua tentang Raven.
"Tapi dia nggak gitu kok kalo sama aku, malah sikapnya dewasa banget" jelas Alesya berbohong.
Sebenernya benar yang dikatakan Irene, Raven itu bandel, keras kepala dan nakal juga menyebalkan.
Terkadang Alesya merasa Raven tidak mencintainya karena sifatnya yang acuh tak acuh itu, namun semakin lama Alesya semakin memahami sifat Raven. yah meskipun mereka saat ini sedang bertengkar dan itu di sebabkan oleh Raven.
"Um beda banget ya sama pas Raven sama gue dulu, apalagi pas kecil dia manja banget... Kok Raven nggak bisa jadi dirinya sendiri pas sama lo" Irene menatap Alesya dengan tatapan mengejek.
Sungguh kesabaran Chara sudah habis mendengar Irene yang sejak tadi memanasi Alesya, "Heh jaga cocot lo ya kalo nggak mau gue tusuk pake ni garpu" Chara mengangkat garpu ke udara.
Tentu saja itu menimbulkan keriuhan para siswa-siswi yang ada di kantin ini namun Chara tak peduli.
"Char udah!" Alesya menahan tangan Chara tak ingin sahabatnya itu dipermalukan disini.
"Nggak bisa Sya! kesabaran gue udah abis, ini anak sengaja apa gimana sih mau manas-manasin lo!"
Irene terdiam, pandangannya tertunduk ke bawah namun tanpa ada yang menyadari dia tersenyum menyeringai.
"Lo bilang beda ya pas Raven lagi sama lo?! Emang kalian pernah pacaran, nggak kan!"
Bisik-bisik mulai terdengar di kerumunan para siswa yang berkumpul mengelilingi meja mereka, Raven yang baru datang pun menghampiri, membelah kerumunan tersebut.
"Ada apa ini?!" tanya Raven pada Irene.
Di belakang Raven juga ada Rafael dan teman-temannya yang lain, Rafael ingin membuka suara namun urung saat tatapannya bertemu dengan Alesya.
"Raven kasih tau sahabat lo ini untuk jaga mulutnya ya! Sahabat gue jadi sakit hati gara-gara ni anak terus manas-manasin dia" Chara menunjuk wajah Irene.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketua Geng Vs Gadis Desa (END)
Teen FictionMevriano Raven Megantara, merupakan ketua geng Xlovenos yang kejam dan tidak takut apapun. Memiliki wajah tampan dan dikagumi semua orang tentu menjadi ciri khas Raven___suatu hari takdir mempertemukannya dengan Alesya jingga Riscanara gadis desa ya...