Vote sebelum membaca♥️
Jangan lupa komen biar author rajin upnya😘Happy Reading semoga suka ~~
______
Raven berjalan dengan malas mengikuti langkah Irene yang kecil, mereka sudah berkeliling satu jam di mall tapi belum juga menemukan barang yang diinginkan Irene.
"Raven ayok ah kok lo kayak nggak semangat gitu nemenin gue?" keluh Irene yang langsung menyergap tangan Raven dan menggandengnya.
Raven mendelik tak menjawab sepatah kata pun juga tak melepaskan genggaman Irene, pikirannya terus tertuju pada Alesya.
"Eh Rav itu ada dress lucu deh yok temenin gue lihat-lihat."
"Ck cepetan gue mau pulang ada urus---"
Bibir Irene melengkung kebawah, lantas memotong ucapan Raven. "Karena gadis itu lagi? Gue bilang tante nih kalo lo nggak ikhlas nemenin gue."
"Hobi banget lo ngadu, sekarang lepasin tangan gue!"
"Hehe takut ya sama Tante.." kekeh Irene sambil menekan dada Raven dengan jari telunjuknya.
"Bukan takut gue cuma males ribut."
"Yaudah maaf, gue nggak ngadu kok cuma bercanda tadi. Tante sayang banget ya sama gue ... Pasti senang banget gue kalo punya mertua kayak tante Gayatri!" Irene berseru, tangannya sibuk memilih dress yang cocok untuknya.
Raven tak menjawab kata-kata gadis itu, selama ini Irene sering berbicara seperti itu tetapi baru kali ini Raven merasa tidak nyaman dengan ucapannya. Karena Raven baru mengetahui jika Irene memiliki perasaan untuknya.
"Rav bagusan yang pink atau yang biru?" Irene menunjukkan dua dress dengan warna biru muda bermotif bunga-bunga dan dress pink polos namun memiliki pita besar di belakangnya.
"Nggak tau"
"Tck," Irene menurunkan dress dengan kecewa.
"Gue serius Rav minta pendapat lo karena gue juga mau ngajakin lo ke pesta ultah Kiana, dia suruh bawah pasangan jadi gue ajak lo. Gue juga nggak mau malu-maluin lo dengan pilih Pakaian sembarangan" jelas Irene panjang lebar.
"Apa?! Ngajak gue. Sorry Ren gue sibuk gue nggak bisa---"
"Karena Alesya? Kenapa sih lo suka nempel sama gadis itu. Tante nggak suka kalo lo dekat sama cewek sembarangan!"
Raven memijit pelipisnya pusing. "Gue capek Ren, lo selalu aja bawa-bawa mama di setiap hal. Gue sibuk bukan karena Alesya tapi karena gue ngurus geng---"
"Geng?! Lo mau berantem lagi Rav. Gue nggak suka ya lihat lo babak belur gitu, kenapa sih lo suka banget ngumpul sama mereka yang bikin lo jadi nakal kayak gini"
"Gue sahabat lo Rav, tante percayain gue buat jagain lo, kenapa sih lo egois banget lo nggak mikir perasaan Tante?! Mikirin perasaan gue gimana yang khawatir sama lo."
"Apa kalian pernah mikirin perasaan gue?! Udah lebih baik lo selesain belanja lo. Gue masih banyak urusan setelah ini. Atau gue tinggal lo disini." Raven melangkah pergi dengan malas hendak keluar dari mall namun di cegah Irene..
"Tunggu Raven, satu jam lagi aja please..."
•••
Esok harinya setelah upacara Alesya tak menemukan Raven di kelas, semenjak kejadian kemarin Alesya jadi sering menunggu Raven.
Tetapi kemana Raven padahal tadi mereka bertemu saat upacara, meskipun Raven kembali ke sikap dinginnya. Alesya tau mungkin Raven sedang ada masalah.
Merasa bosan menunggu Alesya memutuskan untuk keluar kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketua Geng Vs Gadis Desa (END)
Teen FictionMevriano Raven Megantara, merupakan ketua geng Xlovenos yang kejam dan tidak takut apapun. Memiliki wajah tampan dan dikagumi semua orang tentu menjadi ciri khas Raven___suatu hari takdir mempertemukannya dengan Alesya jingga Riscanara gadis desa ya...