Kadang kecurangan jadi terlihat masuk akal pada waktunya. Kalau kamu punya rahasia, apa tujuan kamu menyimpannya?
»»— NOT REAL EYES —««
Chan's Era 2120
Seorinth, 2120.
Bangunan besar itu berdiri sudah dua puluh lima tahun lamanya, saat sang surya perlahan naik tahta, kentaranya mampu menghidupkan suasana persekolahan yang tadinya senyap dan kosong. Begitu jam sistem menunjukkan pukul sembilan, maka rutinitas pun berjalan, dan Contemporary Era School (CES) akan memulai operasi sebagai tempat belajar-mengajar yang tertib.
Harusnya.
"Annyeong haseyo! Selamat berkumpul kembali kepada seluruh siswa-siswi kelas XI IPA Renovasi paraf E2 E4 dan E6 dalam acara Leading Viewpoint Discussion atau LVD Bulanan pada hari ini. Perkenalkan, saya Renaric Huang dari kelas XI IPA E6 selaku moderator yang akan memandu jalannya acara diskusi."
Tepuk tangan tersebar meriah di dalam ruangan yang tempat duduknya dilengkapi bilah-bilah monitor hologram. Renaric, siswa bergingsul kanan itu berhenti di tahap pembuka. "Minggu lalu, kita sudah memutuskan tema diskusi tentang Dampak Pergantian Nama Asli Menjadi Nama Samaran Terhadap Kebajikan Sosial Di Kota Seorinth Era 2120 dengan memuat dua kelompok siswa berprestasi dari Contemporary Era School." Lalu Renaric kembali bicara.
"Sebelum memanggil anggota diskusi, izinkan saya mengulik kembali tujuan utama LVD Bulanan ini. Yaitu, hasil diskusi yang direkap oleh notulis akan dilaporkan kepada Badan Hukum Institusi Pendidikan sebagai bahan hak buka suara dan penyampaian pendapat tahap anak sekolah menengah atas." Renaric menampilkan isi tulisan melalui layar monitor utama yang menjadi pusat perhatian di ruang diskusi tersebut.
"Tampilan utama dari tujuan kegiatan ini menjadi langkah awal untuk melaksanakan tahap inti. Maka dengan menekan tombol hijau yang tersedia di permukaan podium milik saya, acara Leading Viewpoint Discussions atau LVD Bulanan resmi dibuka." Kemudian dia menekan tombol khusus yang ada di depannya.
Ruang kelas yang tadinya hangat dengan nuansa cat warna melati kini bertransisi. Dinding-dinding ruangan itu bereaksi memudarkan warna putih dan menggantikannya dengan tekstur dinding kaca soundproof yang tebal dan dingin.
Cahaya lampu utama yang benderang pun padam satu persatu, lalu digantikan oleh pendaran lampu ambient berwarna biru yang muncul dari celah-celah lantai dan langit-langit. Nuansa akademis yang tadinya santai sudah berubah menjadi atmosfer ruang rapat yang resmi.
Di balik keremangan biru itu, terdengar suara motorik halus dari keempat sudut atas ruangan. Lensa-lensa dari kamera pengamat juga aktif, sebagai tanda meski acara ini dijalankan secara mandiri oleh siswa, ribuan pasang mata digital dari pihak guru dan petinggi sekolah tetap mengawasi setiap gerak-gerik mereka dari jarak jauh.
"Saya akan membacakan landasan diskusi terlebih dahulu." Renaric menekan salah satu tombol lagi di atas meja, lalu muncul hologram monitor berwarna biru yang besar.
"Kasus penculikan anak yang terjadi secara besar-besaran di tahun 2112 membuat presiden Seorinth, Jung Jaehyun, menerapkan sistem Nama Samaran demi melindungi data masing-masing personal dari berbagai tindak kejahatan, baik itu kejahatan melalui dunia nyata maupun kejahatan melalui dunia maya. Penerapan Nama Samaran masih terus berlangsung hingga sekarang, era 2120, di mana setiap orang yang tinggal di negara Korea Selatan menggunakan Nama Samaran sebagai nama panggilan sehari-hari dan merahasiakan Nama Asli yang terdata dalam akta kelahiran."
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] NOT REAL EYES ✓
Fanfiction[2120 era | book 1] [F I N I S H E D] "Gue Mutan Regenerasi." 2120 merupakan era teknologi mutakhir yang mendukung agen rahasia bayaran beraksi terutama untuk membunuh seseorang, padahal dia cuma remaja tingkat sekolah menengah atas yang hobinya ber...
![[1] NOT REAL EYES ✓](https://img.wattpad.com/cover/363015479-64-k499097.jpg)