XXIV : Not Equations

549 115 0
                                    

❝ Cara terbaik untuk keluar dari masalah adalah dengan kelihatan penurut

SM: Selamat Membaca :)

❖❖

Jaevin menjadi orang pertama yang mengomeli kedatangan si Kembar, di mana dua orang itu pulang dalam keadaan basah kuyup. Sedangkan Renaric dan Jeeno angkat tangan dan menyerahkan tugas tersebut kepada Jaevin saja.

"Kan apa gue bilang, makan dulu, Hav! Makan!"

"Ini satu juga, kenapa di luar lama? Kalau lihat mendung tuh langsung pulang!"

"Makanya lo mandi dulu, main nyelonong aja juga."

"Kalau sakit yang khawatir bertiga. Dengar?!"

"Khusus buat lo Hav, yang khawatir ada empat orang karena lo punya pacar."

"Apa susahnya masuk ke dalam mobil pas hujan turun?"

"Kirim pesan enggak dibaca."

"Ditelpon enggak ada yang angkat."

"Untung enggak ditelan kodok lo, tadinya gue sumpahi gitu."

"Lima menit, mandi sana lo berdua! Setelahnya langsung aja ke meja makan. Kalau telat, enggak usah makan!"

Dia langsung mengarahkan keduanya agar membersihkan diri sesegera mungkin tanpa harus minta ditonjok atau balas mengomel-omel juga. Dan ajaibnya, Havenstar anteng sekali selama hal tersebut terjadi.

Hingga semua sudah berkumpul di meja makan sesuai dengan permintaan Jaevin.

Hanya-lima-menit.

"Lo enggak kehilangan selera makan gara-gara gue marahin, 'kan?" Jaevin yang duduk di sebelah kanan Havenstar menanyakan itu lantaran dia belum menyentuh makanannya sedikitpun.

"Bukan," jawab Havenstar.

"Ya udah nih! Buruan makan!" Jaevin tiba-tiba menyodorkan sendok ke depan bibir Havenstar, mulut lelaki itu spontan terbuka sebab kecepatannya seperti predator menerkam mangsanya. "Jadi, lo habis dari mana?" tanyanya di sela itu.

Havenstar menarik kerah baju bagian depannya ke arah bawah, sementara Jaevin dan yang lainnya ikut mengintip.

"Apaan, bjir! Suruh melototin daging badan lo?" Renaric agak emosi mengenai hal ini.

"Lo sixpack juga ya, Hav." Lalu Jaevin menaik-turunkan dahinya sambil senyum jahil.

"Pakyu kalau kata gue, Vin," sahut Havenstar, "Gue ngambil kalung ini!" Dia melepas kalung yang ada dilehernya lalu meletakkan benda itu di telapak tangan bagian kanan.

Semua orang lagi-lagi serius memperhatikannya, kecuali Jaevin yang kemudian fokus ke sesuatu yang ada di pergelangan tangan Havenstar. "Gimana bisa lo dapat benda beginian?!" Dia tanya sambil mengangkat sedikit tangan kanan Havenstar.

"Kalung ini punya gu  ...."

"Maksud gue gelangnya," sela Jaevin, "Ini Gelang Anti-Proximity, tujuannya menyakiti jantung seseorang."

"Mwo?"

Renaric kaget.

Jeeno juga kaget.

Sedangkan si Kembar sudah biasa saja.

"Ini alat ilegal, cuma bisa dibeli oleh pengguna dark website. Alat kayak gini diciptain buat membunuh seseorang, biasanya dipakai secara diam-diam. Sistematiknya kita bakal nentuin target khusus dulu, di mana kalau kita berdekatan dengan target khusus itu sambil pakai gelang ini, maka bakal ngerasa sakit, terutama di jantung," jelas Jaevin, "Lo sudah tau target yang enggak bisa lo dekatin siapa?" tanyanya.

[1] NOT REAL EYES ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang