❝ Pandangan mata yang luar biasa, mampu membuka jendela ke dunia yang tak terbatas oleh konvensi dan norma. ❞
SM : Selamat Membaca
❖❖
"Lo enggak ketahuan Mama pas keluar rumah, 'kan?" Havenstar menanyakan hal itu kepada seseorang yang duduk di belakangnya, entahlah apa pedulinya, sebab aktivitas orang itu hanya sibuk dengan hemostatic forceps yang dipegangnya.
"Iya." Begitu jawaban yang Havenstar dengar.
"Lo enggak terluka?"
"Enggak."
"Oke deh."
Beberapa detik keduanya terdiam sebelum satu kalimat lain terucap, "Maaf karena aku tadi ninggalin kamu, Chan." Dan hal itu membuat Havenstar menghela napas.
"Bakal lebih kacau kalo lo enggak ada dikamar pas jam sepuluh malam, santai aja kali," sahutnya.
Sementara Davenstar, sang manusia 11 12 dengan Havenstar itu, merasa lebih lega setelah mendengar kembarannya mengerti. Dia mulai mencubit peluru yang tertancap di belakang punggung Havenstar tanpa memperhatikan konteks medis yang sebenarnya. Bahkan meski dia merobek kulit dan dagingnya, Havenstar tentu tidak akan mati ataupun kesakitan.
"Gatel banget, anjirr!" Yang ada dia kegatalan.
"Jadi, kamu tadi ketemu sama pewaris THAI?" Davenstar tanya tanpa menghiraukan kegaduhan Havenstar mengenai punggung belakangnya.
"He'eum. Dan gue baru tahu sesuatu," jawabnya, "Jeeno Lee manusia mutan juga."
"Mwo? Jenis apa?"
"Powerlift? Entahlah. Intinya dia punya kekuatan Titan. Gue sampai terpelanting beribu-ribu meter setelah kena tonjokannya."
"Pasti sakit."
Havenstar tergelak dan merasa malu kalau ingat apa yang terjadi padanya tadi. "Aman, cuma ketancap besi doang," katanya.
Davenstar langsung mengintip wajah kembarannya dari belakang tanpa menunggu sang empunya merespons tatapan tersebut. "Kamu seharusnya hati-hati, Chan," pesannya.
"Ya 'kan gue enggak tahu kalau yang gue lawan itu manusia mutan. Gara-gara itu juga Chin, dia tahu kalau gue mutan regenerasi dan seorang Havenstar Lee."
"Ah, dia pasti bakal kecewa dengan kamu."
"Ppfftt. Kira-kira kalau Jeeno marah bakal hasut-hasut circle enggak sih? Terus entar Jaevin dan Renaric ikut enggak mau nemenin gue."
"Terlalu kekanakan. Kurasa Jeeno bakal ambil jalan yang lebih dewasa."
"Contohnya?"
"Menggal kepala kamu."
"Ya!" Havenstar memukul kepala kembarannya menggunakan bantal, sedangkan Davenstar puas tertawa.
Keduanya terdiam setelah itu dan membiarkan proses pengambilan peluru yang tertancap di punggung belakang Havenstar terus berlanjut. Ada kalanya, Davenstar sebagai kembarannya merasa ragu kalau dia berpura-pura tidak kesakitan, padahal luka yang menghiasi tubuh Havenstar adalah fenomena paling menyakitkan untuk manusia normal.
Dia ingat pertama kali tahu kalau kembarannya adalah manusia mutan. Yaitu saat Havenstar belajar naik sepeda kayuh dan terjatuh ke dalam got kotor yang ada di belakang rumah. Lututnya terluka saat itu, makanya mereka bekerja sama untuk menyembunyikan Havenstar di dalam kamar supaya Mama tidak tahu kalau salah satunya terluka.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] NOT REAL EYES ✓
Фанфикшн[2120 era | book 1] [F I N I S H E D] "Gue Mutan Regenerasi." 2120 merupakan era teknologi mutakhir yang mendukung agen rahasia bayaran beraksi terutama untuk membunuh seseorang, padahal dia cuma remaja tingkat sekolah menengah atas yang hobinya ber...
![[1] NOT REAL EYES ✓](https://img.wattpad.com/cover/363015479-64-k499097.jpg)