XX : Not This; Who's Anonim?

662 127 1
                                    

Perjuangkan sebelum pergi.❞

SM: Selamat Membaca :)

❖❖

Havenstar tidak pernah pulang buru-buru. Meski dicari Mama lewat pesan Jaevin, paling cepat skateboard yang dinaikinya akan melaju dalam daya enam puluh kilo meter perjam. Tapi malam ini, dia menggunakannya dalam kecepatan lima ratus kilometer perjam.

Lampu-lampu jalan seakan menyapu langit malam dengan sinar neonnya, memantulkan bayangan-bayangan yang terdistorsi di dinding bangunan tinggi yang mengelilingi jalanan kota megapolitan. Dengan setiap tikungan yang tajam, Havenstar merasakan angin yang menerpa wajahnya, memicu sensasi kebebasan yang intens.

Mata Havenstar bersinar terang, dipenuhi dengan tekad yang tak tergoyahkan. Sesuatu yang penting, sesuatu yang menuntut kehadirannya, sesuatu itu menunggu di ujung perjalanan yang belum terlalu jauh.

Yaitu rumah.

Dia sempat tersungkur di atas tanah karena tak pernah mengendalikan pendaratan yang kelajuannya melampaui standar perjalanan Havenstar. Bahkan karena ke sini tidak pakai alas kaki, dia bertapak di atas rerumputan yang basah, telapak kakinya jadi terasa dingin dan lembab.

"Daechin." Havenstar kemudian berlari untuk masuk ke dalam rumah.

"This door is programmed to reject Lee Haechan's arrival, please come again when the program system returns to normal."

"Ya!" Dia memukul dinding pintu yang terbuat dari beton bertekstur. "Shibal!" gertaknya.

Meskipun frustrasi mulai merayap, tekad Havenstar tidak goyah. Dengan langkah-langkah mantap ia mundur, memandang rumahnya penuh intensitas dan kekhawatiran dalam waktu bersamaan.

"Daechiinnnn!" Havenstar memutar tubuh untuk mencari jalan alternatif memasuki rumah tersebut.

"This door is programmed ...."

"Aiiiss!" Namun lewat celah pintu manapun, semuanya sama saja. Terkunci. Havenstar tidak mungkin bisa menembusnya kecuali sistem di rumah itu sudah diubah. "Tolong! Tolong jangan kayak gini! Ayo buka! Bukaaaa!" Dia menangis di depan pintu belakang rumahnya.

Aksi itu membuat Havenstar melihat ke arah pergelangan tangan di mana sesuatu yang melingkar di sana adalah hasil buatan khusus yang diberikan Mama dan terhubung dengan sistem rumah ini. Havenstar sempat diam sebentar ketika ingat, "Lo tekan tombol darurat yang bakal langsung terhubung dengan jam tangan gue. Saat itu, gue bakal datang melindungi lo, Yum."

Havenstar perlu waktu untuk mempertimbangkannya, tapi sejauh ini Yumiho tidak menghubungi. Jadi dia memutuskan untuk melepas jam tangannya dan memukul benda tersebut dengan batu, sampai benar-benar hancur, agar kemudian dia bisa mencoba untuk memasukkan kata sandi pada pintu di depannya sekarang.

"The password is correct! Welcome and please come inside!"

"Oke." Kakinya bergerak dengan kekuatan maksimal, menelusuri isi rumah untuk mencari keberadaan seseorang.

Sementara itu di dalam ruang ujian -tempat Havenstar dan Davenstar terbiasa melakukan pertarungan bulanan, tampak seorang wanita yang begitu berantakan sedang berjuang dalam pertarungan sengit. Tangan kirinya memegang pistol, sedangkan bagian kanan memegang pedang panjang yang motifnya sama dengan benda pegangan lawannya.

"MAMA CUKUP!" Lalu di sebuah lemari kaca yang terkunci, Davenstar menangis sesegukan di sana. Tubuhnya juga dihiasi oleh luka ringan. Padahal awalnya dia ingin membantu Mama melawan Anonim tersebut, tetapi nyatanya Mama mengurung dia di situ hingga tak bisa melakukan apa pun.

[1] NOT REAL EYES ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang