XXVIII : Not That, But Assalamualaikum

588 105 7
                                    

❝ Ada orang yang begitu ringan dan sembrono sehingga mereka jauh dari memiliki cacat nyata sebagai kualitas yang solid  ❞

SM : Selamat Membaca:)

❖❖

~the last 3 parts

"ANAKKU!"

"Apa yang terjadi? Kenapa jadi begini?"

"Bangun, Nak! Bangun!"

"Apa yang membuat kamu jadi yakin meninggalkan kami?!"

"Anak halalku!"

"Apa Havenstar terlalu nakal? Padahal Mama bisa babam dia pakai sutil yang panas, Nak."

Jaevin adalah satu-satunya orang yang paling heboh saat Havenstar datang kembali ke ruangan ini. Bahkan saat melihat Havenstar dan Yumiho merangkul jasad Davenstar dengan penuh perjuangan, Jaevin juga yang paling pertama menyambut tubuh lemah itu bahkan tanpa dibantu oleh siapa pun.

Havenstar masih tidak bicara meski ditanyai apa yang terjadi, jadi Renaric memutuskan agar jangan mengganggunya dulu selama dia fokus membersihkan luka-luka Davenstar yang bisa dia atasi dengan alat medis seadanya.

Sedangkan Yumiho mengurus bagian lutut Havenstar, di mana lelaki itu memang sejak awal menghindari kerumunan sahabatnya. Jadi, mereka berada di dekat pintu dengan posisi Havenstar bersandar pada dinding. Tatapannya kosong, bahkan dia tidak merasakan apa pun saat Yumiho mengotak-atik lukanya.

"Lagi-lagi, lo memperlakukan gue layaknya orang normal." Akhirnya Havenstar bicara. "Dan hari ini, kembaran gue juga mengaku kalau gue normal, gue bisa terluka, dan gue bisa merasa sakit," lanjutnya.

Yumiho menganggukkan kepala. "Maj-ayo," tuturnya, "Sudah selesai." Kemudian dia mengelus bagian puncak penutup luka yang berhasil dia atasi.

"Kajja." Dan Havenstar tidak menginginkan jenis pengobatan yang lain untuk luka-luka tidak penting.

"Luka lo masih ada beberapa  ...."

"Ketika malam pasti sembuh! Sekarang kita harus fokus untuk Robot C-Zero, sudah banyak banget yang terluka," selanya, "Jaevin Na!" Dia meneriaki sahabatnya yang masih berduka, di mana Renaric langsung mengarahkannya agar menuruti apa kata Havenstar.

Lagipula, luka yang dia rasa tidak seberapa dengan apa yang Havenstar alami. Jadi, Jaevin seharusnya menunjukkan sisi yang lebih tegar untuk sahabatnya.

"Apa yang bisa lo bantu?" tanya Jaevin.

"Belum ada satu pun kode yang terpecahkan?" Havenstar tanya balik.

"Ne." Chenley dan Jaevin menjawab bersamaan.

"Gue akui, Tuan Dongar berhati-hati banget di bagian sistem operasi produknya. Enggak ada yang berhasil kami pecahkan," puji Chenley.

"Biar gue lihat." Yumiho berdiri menghadapi tampilan salah satu hologram yang terdiri atas susunan kotak kosong untuk memasukkan sandi.

Kedua matanya berubah jadi biru, lalu bayangan-bayangan angka yang berkecamuk muncul di dalam kotak-kotak sandi yang masih kosong. "Eh?" Dia mengerutkan kening saat menemukan sesuatu.

"Apa? Kenapa?" tanya Havenstar.

"Yang gue lihat kumpulan angka biner."

"Mwo?!" Semua orang terkejut di situ, bahkan termasuk Renaric yang tengah mengurus Davenstar.

[1] NOT REAL EYES ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang