XXIII : Not Differences

623 111 0
                                    

❝ Dosa memang punya banyak alat, tetapi dusta adalah pegangan yang cocok untuk para manipulatif

SM : Selamat Membaca:)

❖❖

Saat itu usia Havenstar masih delapan tahun, tepatnya di tahun 2112 lalu. Dia bahkan hanya tahu hal-hal sederhana seperti  : (1) cara membuat Mama marah; (2) cara membuat Papa sakit kepala; (3) cara menjahili Davenstar.

Havenstar sangat rewel di usia aktif itu, termasuk langganan kabur dari rumah hanya untuk bermain di sekeliling rumah. Entah guling-guling di halaman depan, memanjat pohon di halaman belakang, masuk ke sela-sela selokan di pinggir rumah, sampai paling jauh menongkrong di atas genting dapur.

Dia suka berlari. Kalau hubungannya tentang main ajak lari dengan Davenstar, dia hanya ingin sebagai pengejar. Alasannya karena saat mampu menangkap kembarannya, maka dia menganggap itulah kemampuan super yang dia punya.

Satu-satunya rasa penasaran yang tak bisa Havenstar bendung berada pada sang ayah, alias Lee Taeyong. Setiap pria itu berangkat, Havenstar dan Davenstar tak pernah punya kesempatan untuk ikut. Padahal sejak kecil hobinya Havenstar adalah merengek jikalau ayahnya sudah bersiap untuk pergi dari rumah.

Suatu ketika saat Havenstar punya kesempatan, dia bersembunyi di bangku belakang mobil tanpa sepengetahuan Taeyong. Jangankan pria itu, sebab siap-siap saja dia akan membuat Jisoo dan Davenstar kelimpungan untuk mencari keberadaannya.

Entah mau ke mana ayahnya ini, yang Havenstar tahu perjalanannya begitu panjang. Sebab dia sampai tertidur hanya untuk menunggu. Dia tidak tahu kapan mobil yang ditumpanginya berhenti, tapi ketika memeriksa ke arah jendela, hari telah menunjukkan momen golden hour-nya.

Havenstar tidak pernah tahu tempat apa yang dia datangi, gedungnya besar dan megah. Tentu jauh berbeda dengan rumah mereka, dia bisa masuk melewati pintu utama yang tidak punya sistem keamanan rumit. Mungkin karena letaknya begitu tersembunyi di tengah-tengah hutan, sehingga saat kaki kecilnya masuk ke dalam, Havenstar melebarkan mata dengan segala sesuatu yang dia lihat.

Ada banyak sekali tabung dengan berbagai macam warna cairan yang berjajar di dalam situ, serta ada banyak anak seusianya yang tertidur di sana. Mereka tidak mengenakan pakaian, bahkan tubuhnya ditempeli banyak selang kecil yang didesain khusus.

"Woah!" Havenstar hanya berpikir kalau mereka sedang diatur untuk menjadi manusia super, seperti dongeng yang sering diceritakan ayahnya. Di mana ada anak berkekuatan khusus yang lahir dari tabung. Langkahnya bertenggang pelan-pelan, sampai dia melihat seorang gadis kecil meringkuk di depan salah satu tabung yang tak menyala.

Dia berlari menghampirinya. "Bisa terbang enggak?" Itu yang Havenstar tanyakan pertama kali.

Tapi bukannya dapat jawaban, gadis itu cuma diam dan menghindari tatapannya. "Nama aku Haechan." Tampak si Havenstar Lee ini memang tidak pernah bisa memahami wanita sejak kecil, dia mengulurkan tangan dengan harapan perkenalannya diterima.

"Kamu siapa?" Sekali lagi Havenstar tanya.

"Kang Miho."

Itu adalah kali pertama Havenstar bertemu dengan gadis yang dia sebut sebagai Kang Miho.

"Il-eona! Il-eona, Havenstar Lee! Kkakkung! Kkakkung!" Suara itu membuat Havenstar menghela napas dalam mata yang tertutup. Seakan keberadaan Jaevin sangatlah mustahil ada di dekatnya, ini mirip kolaborasi mimpi yang berantakan.

[1] NOT REAL EYES ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang