XXX : See You (not) Good Bye [end]

1.7K 193 8
                                        

Jangan pergi ke arah yang gelap

SM : Selamat Membaca :)

❖❖

~The last part

Seorinth, 2121.

Pada Gedung Contemporary Era School yang letaknya ada di tengah kota, suasananya begitu hidup dan bersemangat senin ini. Para siswa berbondong-bondong masuk ke dalam gedung sekolah yang megah, dengan seragam futuristik berwarna putih biru tua dan tas yang dilengkapi teknologi tinggi.

Di dalam kelas, guru-guru menggunakan hologram dan layar sentuh interaktif untuk mengajar, menciptakan suasana belajar yang dinamis dan menarik. Suasana kelas, yang kadang kumat; kadang taubat; penuh dengan suara diskusi dan tawa para penghuninya.

Di luar, taman sekolah dilengkapi dengan teknologi hijau modern, bersama tanaman-tanaman yang dipelihara secara otomatis dan bangku-bangku yang menghasilkan energi dari sinar matahari. Siswa-siswa yang melakukan praktik alam tengah menikmati udara dan pemandangan yang indah.

Lalu di kelas XII E4 yang sedang menunggu detik-detik istirahat, Renaric melipat tangan di ambang pintu sambil melihat pertunjukan komedi gratis dari Jaevin dan Havenstar yang selalu terjadi di sudut kelas.

"RAMYEON!" seru Havenstar

"JAJANGMYEON!" Jaevin balas, suaranya lebih tinggi satu oktaf, jelas memiliki niat untuk membuat gempar seisi kelas.

"RAMYEON!"

"JAJANGMYEON! Semalam kita sudah makan Ramyeon, Hav! Lo mau bikin kita jadi mie berjalan?" Jaevin mencoba logis, tapi ya ... hanya seperti sedang mengajari ikan berenang.

"Tapi gue mau Ramyeon lagi! Semalam Ramyeon Ori, sekarang gue mau Ramyeon Ayam!" Havenstar ngotot.

"Kalau lo pesan Ramyeon, gue pesan minuman blueberry biar match sama muka lo yang kebiru-biruan itu!"

"Kalau lo pesan Jajangmyeon, gue kirim beruk ke rumah lo!"

"BERUK? SERIUSAN BERUK?"

"HABIS LO NGESELIN, JAE!"

"NIH GUE PUNYA KACA, NGACA LO!"

"NEE! GANTENG! GANTENG BANGET GUE! MAKANYA JANGAN IRI!"

"HAVENSTAR!"

Tidak perlu menunggu alarm holografik berbunyi, mereka sudah mulai olahraga dadakan dengan berlari di sekitar ruang belajar virtual itu. Tablet transparan melayang ke udara, kursi gravitasi rendah berputar tanpa kendali, dan siswa-siswa lain sibuk mengetik taruhan di gelang digital mereka, memprediksi siapa yang bakal kehabisan stamina lebih dulu.

Akhirnya, mereka berhenti di depan Renaric, yang sudah melipat tangan sambil menghela napas panjang. Renaric menatap mereka dengan tatapan  guru BK, kesabarannya sungguh sudah habis.

"Ren, Ramyeon atau Jajangmyeon?" Havenstar langsung tanya.

"Kali ini gue mau makan kimbap." Itu jawaban Renaric sambil memulai langkah.

"Kimbap doang mana cuk—"

"Kita pesan banyak, sampai lo berdua puas," sela Renaric.

"Minumnya blueberry!"

"Aniyo! Gue kirim beruk ke rumah lo!"

Jaevin dan Havenstar melanjutkan aksi kejar-kejaran di luar kelas. Banyak orang yang mereka lewati hingga salah satunya tidak sengaja menabrak seorang gadis yang berdiri menghadapi papan pengumuman.

[1] NOT REAL EYES ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang