Bukan tentang seberapa lama kita bersama, tapi tentang seberapa banyak kenangan yang kita buat selagi masih bersama.
SM: Selamat Membaca :)
❖❖
~The last 4 parts
Jeeno tentu menjadi orang yang merasa sangat bersalah kepada para tamu di Gedung THAI hari ini. Dia juga tidak bisa diam saja, setidaknya sudah ada tenaga sahabatnya untuk bekerja di ruangan inti untuk menonaktifkan C-Zero. Jadi, dia memutuskan untuk membantu tim keamanan THAI dalam mengevakuasi orang-orang.
"Gue harus keluar," ujar Jeeno.
"Gue juga." Lalu Havenstar menyeletuk.
"Lo mau ngapain?" tanya Jeeno.
"Bawa Yumiho, ke sini." Jawaban Havenstar membuat semua sahabatnya kebingungan. "Dia bisa bantuin kita mecahin kode itu. Jadi, gue harus panggil dia. Seenggaknya, kita bisa nendang waktu 2 jam 40 menit itu," jelasnya.
"Maksud lo dia lebih jago dari gue?" tanya Chenley yang agak kecewa akan keputusan Havenstar.
"Bukan gitu, dia enggak tahu apa pun tentang sistem. Tapi Yumiho ...."
"Ya terus gimana bisa Yu ...."
"Bisa! Dia bisa." Havenstar sudah berdiri di depan pintu bersama Jeeno. "Lo semua tung ...." Ucapan Havenstar tak berakhir dengan baik ketika tiga buah robot masuk ke dalam ruangan yang mereka huni.
"ROBOOOTTT!" Dan Jaevin akan jadi yang paling heboh, dia mulai ketar-ketir lagi.
Sementara Jeeno dan Havenstar harus mengeluarkan usahanya agar robot ini bisa diusir dari ruangan tersebut.
"Kenapa lo buka pintu secara tiba-tiba, Jee!?" Havenstar tanya setelah menembak kepala robot yang mau menerkamnya.
"Maaf, gue lupa ada robot di luar!" ujar Jeeno di sela itu.
Perkelahian mereka dengan robot bukanlah sesuatu yang masuk akal. Havenstar terluka; Jeeno juga terluka. Di tengah hiruk pikuk pertarungan, suara denting logam dan sorakan hancur bergema di ruangan tersebut.
Ketiga robot menyerang dengan kejam, menjatuhkan pukulan mematikannya. Sementara itu, Havenstar dan Jeeno berusaha bertahan di antara serangan-serangan yang ganas, mencari celah untuk menyerang balik.
"Woi! Jangan diladenin, bisa mati ntar lo berdua!" seru Jaevin.
"Terus maksud lo biarin aja mereka patahin tulang badan lo?" balas Havenstar.
"Aniyo, ya udah lanjutin! SEMANGAT, NAK!"
"Jaevin, Bangsat!"
Langit ruangan itu dibanjiri cahaya laser dan ledakan kecil, menciptakan pemandangan yang mengagumkan dan mengerikan sekaligus.
"Lambat! Awas, Havenstar!" Hingga mendadak Chenley mengeluarkan sebuah pistol dari balik saku jasnya. "Tembak!" Dia mengarahkannya kepada Havenstar yang tertindih dua robot.
"MICHOSO?! SAKIT BANGET BJIR!" Sayangnya Havenstar juga kena.
"Kan gue bilang awas tadi!" balas Chenley.
"Ya lo lihat aja posisi gue ketindihan!" Havenstar malah mengajak sang Pewaris T-RUTZ ribut, sedangkan tanpa mereka sadari kalau kedua robot yang terkena tembakan Chenley sudah tergelek di lantai.
"Robotnya mati," kata Renaric.
"Satu lagi. Awas, Jee!" Chenley mengarahkan bidikannya kepada Jeeno dan sang robot.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] NOT REAL EYES ✓
Hayran Kurgu[2120 era | book 1] [F I N I S H E D] "Gue Mutan Regenerasi." 2120 merupakan era teknologi mutakhir yang mendukung agen rahasia bayaran beraksi terutama untuk membunuh seseorang, padahal dia cuma remaja tingkat sekolah menengah atas yang hobinya ber...