6/a. Broke Me Again ✨️

48 6 1
                                    

Jangan percaya dulu dengan semua yang tampak di depan mata, tidak semua hal dapat ditelanjangi hanya dengan melihat.

Kejadian yang tak direncanakan itu mengubah hubungan mereka, bagai tak memiliki jarak, mereka sudah sangat terbuka dengan kemesraannya.

Semua sahabat-sahabat mereka mengetahui kembalinya Wira dengan Hema, tapi mereka tidak tahu hungan seperti apa yang mereka jalin. Saat para sahabatnya bertanya apa hubungan keduanya maka Hema tak dapat menjawabnya, karena Cakra pun tak memberikannya sebuah kepastian.

Hanya mereka berdua yang mengetahui bagaimana hubungan itu berjalan dan terjalin setiap harinya, dengan Hema dan Cakra memendam jawabannya masing-masing.

Pernah Hema bertanya 'lagi', sebenarnya mereka ini apa?
Semua hal yang dilakukan bersama sudah layak disebut sepasang kekasih. Tanpa disangka Cakra hanya menjawab-

"Tidak ada kata cinta bukan berarti tak mencintai, kamu hanya perlu melihat bagaimana aku memperlakukanmu."

Itulah yang dipercaya Hema, yaitu selama perlakuan Cakra baik maka ia akan menyimpulkannya sendiri bahwa ia dicintai.
.
.
.
Seperti sore ini, mereka berdua berjalan berdua bertelanjang kaki menyusuri tepian pantai Kuta dengan tangan yang saling bertaut, bercerita tentang kejadian-kejadian weekdays kemarin saat bekerja.

Siapa pun yang melihatnya akan mengetahui jika mereka saling mencintai, sepasang kekasih yang bahagia.

Hema menggelar kain pantai di atas pasir tepi pantai, mereka berdua menunggu senja tiba. Tanpa disadari dari belakang mereka ada dua orang manusia yang melihat dan akan mengganggu kemesraannya.

Iya, mereka adalah Abi dan Ipal yang juga sedang berjalan-jalan di pantai Kuta.

==================================

Tapi, sepertinya Tuhan masih enggan untuk mendengar rapalan doa-doa Hema, pun sahabatnya.

Tuhan menyiapkan jalannya sendiri untuk membawa hubungan kedua manusia itu, untuk sekedar memperingatkan atau malah menjadikannya kekuatan, siapa yang tahu?

Itu terserah keduanya, mau memilih percaya yang mana.
.
.
.
Pertengahan menuju akhir bulan September, Bali sangat ramai di kunjungi oleh wisatawan mancanegara maupun lokal, tempat wisata, restoran, penginapan dan tempat-tempat lain mengalami peningkatan pengunjung tak terkecuali hotel yang tempat Hema bekerja. Dia sangat sibuk, kadang harus lembur.

Tanpa aba-aba, tanpa peringatan, tiba-tiba Cakra mengajaknya ke Kintamani untuk camping, di saat ia sedang digempur oleh kesibukan yang tak habis-habisnya.

Setelah berkirim pesan dengan Cakra, Hema sangat senang sebenarnya karena tak pernah merasakan camping itu seperti apa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah berkirim pesan dengan Cakra, Hema sangat senang sebenarnya karena tak pernah merasakan camping itu seperti apa. Pasti sangat seru sekali, menyalakan api unggun dan melihat taburan bintang di langit, apalagi dengan Cakra, orang dicintainya.

Hema hanya memiliki waktu sampai dengan besok saja untuk menemukan rekan kerjanya yang mau bertukar jadwal lembur dan menggantikan jadwalnya juga di hari Jum'at.

SWATAMITA [OFFGUN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang