8/a. Kepulanganmu✨️

37 5 0
                                    

From my deepest heart, aku turut bahagia untuk Final Episode Cooking Crush yang mendebarkan!
This's gift from me, for y'all...
=================================

20 November 2023
- Hari kepulangan Cakra -

Hari yang ditunggu-tunggu telah tiba, langit sore menjadi saksi senyum Hema yang tak pernah putus. Wajahnya halus merona dipipi bulatnya, sinar keemasan menyelimuti, terpaan angin mengusik lembut rambutnya.

Hema takut-takut merasakan degub jantungnya berirama, menandakan semakin dekat dirinya dengan 'kebebasan'-nya.

“Hema, mama sudah siap. Ayo kita berangkat.” Ucap mama Cakra. Mama Mei sembari membuka pintu mobil disamping Hema, lalu mendudukkan dirinya.

“Mama, kenapa selalu cantik sih.” Kekeh Hema saat mama Mei sudah sepenuhnya duduk dan memasang seatbelt-nya.

“Kamu ini ya, masih aja manis kalau bicara. Makasih yaa sayang.” Senyumnya menambah cantik wajahnya yang sudah berseri-seri sejak pagi hari.

“Haha, ayo ma berangkat. 1 jam lagi kak Cakra udah landing, kita gak sabarkan?”

“Let’s go sayang, pelan-pelan ya.”

Saat ini, hari ini, mereka akan menjemput Cakra di Bandara I Gusti Ngurah Rai. Setelah 2 tahun lamanya berkelana, akhirnya Cakra akan pulang menemui orang-orang tercintanya.

Satu bulan, hanya satu bulan cuti kepulangannya sebelum akhirnya dirinya akan kembali ke Negeri Kanguru untuk menunaikan kontraknya yang kurang 1 tahun lagi.

Perjalanan ke bandara yang diiringi radio yang menyiarkan lalu lintas Bali. Hati Hema berdegub tak henti, semakin dekat dengan tujuannya maka akan semakin keras gema itu hingga memenuhi telinganya sendiri. Langit sore yang indah, memeluk dirinya memberikan restu bertemu sang terkasih.

“Gimana hubungan kamu sama Cakra sayang, baik-baik sajakan?” Tanya mama Mei tiba-tiba.

“Ya baik ma, tapi ya gak semulus itu, kadang adalah cekcoknya.” Jawab Hema sekenanya, matanya masih betah melihat jalanan didepan.

“Iya yang penting saling percaya aja, namanya juga LDR sayang. Mama selalu do’a-in yang terbaik buat kalian.”

Shava. Makasih ya ma.”

45 menit kemudian mereka telah sampai di tempat parkir bandara, Hema memarkirkan mobilnya lalu mengambil ‘sesuatu’ ditempat duduk belakang dan menaruhnya dalam saku belakangnya.

Mereka keluar menuju tempat penjemputan.

5 menit…

10 menit…

15 menit…

Pesawat sudah landing, Cakra akan segera turun. Sebentar lagi, sebentar lagi Hema akan menumpahkan rindunya, kegugupan melandanya, gerakan menggosok tangannya mencuri perhatian mama Mei. Lalu tanpa aba-aba mama menggandeng tangan Hema, menggenggam menyalurkan ketenangan. Senyum hangatnya meredakan debaran jantungnya. Lalu-

“Mama! Hema!”

Sebuah teriakan dari suara yang tak asing memekakkan telinga keduanya, kepala Hema terburu-buru menengok mencari sumber suara, mata yang memanas siap menumpahkan isinya, aliran darah yang tak menentu melemahkan otot-otot ditubuhnya.

SWATAMITA [OFFGUN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang