Jasmine Azheera Pramoedya

29.6K 669 5
                                    

Jasmine Azheera Pramoedya, nama lengkap seorang 'puteri sulung' Ibu Rahma Pangestu, pemilik Panti Ar - Rahmah.

Usianya baru menginjak 15 tahun, tapi gadis itu diluputi dengan sifat sabar dan dewasa. Hatinya lapang dan penuh energi positif, berkat Ibu Rahma juga.

Memiliki tinggi 160cm dengan kulit putih, rambutnya kecoklatan. Matanya bulat berlensa biru, hidung mancung dan bibir yang penuh. Rona merah di kedua tulang pipi menghiasi dengan apik.

Jasmine masih bersekolah di Alexandrea Junior High School, sebuah sekolah swasta bertaraf internasional yang bergengsi di kota Jakarta. Ia masuk bukan dengan sokongan biaya dari Ibu Rahma, melainkan mendapatkan beasiswa dari serangkaian test yang dijalani.

Kecerdasan yang mumpuni menjadikan Jasmine adalah kesukaan para guru di sekolah, mulai dari taman kanak - kanak, sekolah dasar hingga saat ini menengah pertama. Jasmine suka sekali belajar, apalagi fisika dan matematika. Dimana rata - rata teman sebayanya membenci dua pelajaran itu, Jasmine justru suka.

Pagi ini, seperti biasa Jasmine membantu Ibu Rahma untuk membangunkan adik - adiknya, menyiapkan sarapan lalu bersiap diri untuk ke sekolah.

"Nak, sudah biar Ibu yang lanjutkan. Kamu siap - siap gih, nanti terlambat gimana? Kan ada upacara hari ini," ucap Ibu Rahma mengambil alih sendok anak - anak, Jasmine sedang menyuapi Flora.

"Tapi tapi Ola mau sama kakak," keluh Flora yang memang paling manja pada Jasmine.

"Pulang sekolah kak Jasmine temani Flora main, sekarang sudah siang. Nanti kalau kak Jasmine dimarahi Ibu guru gimana?" Bujuk Ibu Rahma menjauhkan Jasmine dari Flora yang terus menempel, sekarang jam sudah menunjukkan pukul 06.15 WIB dan sekolah masuk pukul 06.50 WIB.

Jasmine tidak pernah melanggar aturan sekolah, jadi citra Jasmine di sekolah sangatlah bagus. Ibu Rahma mempunyai peran penting bagi pembentukan pribadi Jasmine sampai seperti sekarang.

"Kakak jangan dimalai, kakak kan baik."

"Iya, makanya kakak harus berangkat sekolah sekarang, biar kakak gak dimarahi."

Ibu Rahma membawa Flora ke depan Panti dan lanjut menyuapi gadis kecil berusia 4 tahun itu, sedangkan Jasmine buru - buru masuk ke kamarnya dan bersiap - siap. Adik - adik Pantinya yang lain melanjutkan sarapan dengan tenang, saling membantu jika ada yang rewel diantara anak yang usianya lebih muda.

Di Panti Ar - Rahmah ini, dengan Jasmine total 20 anak dan Ibu Rahma sendirian mengurus mereka, Ibu Rahma tidak keberatan meski kerepotan setiap waktu apalagi jika ada yang sakit dan rewel, ada yang bertengkar. Namun itu lebih baik daripada mempunyai pengurus tapi kasar.

Dua bulan lalu ada dua pengurus yang membantu Ibu Rahma, namun entah bagaimana cerita aslinya, lima anak Panti sampai tumbang masuk ke rumah sakit. Mereka keracunan makanan, ada juga dua lain yang memiliki memar di tubuhnya.

Ibu Rahma yang sangat mencintai anak - anak asuhnya tentu tidak terima dan melaporkannya ke polisi. Lalu memutuskan untuk mengurus semua anak sendirian dan dibantu Jasmine yang usianya paling dewasa, ada anak - anak lain yang ikut mengurus adik kecil mereka. Walau tidak sedarah, tapi mereka semua saling menyayangi.

Terkadang, ada di satu situasi yang justru tidak harus kamu sedarah dengan seseorang untuk saling mengasihi, ada orang asing yang rela berdarah untukmu dan ada orang sedarah yang mampu menumpahkan darahmu.

"Ibu, Jasmine berangkat dulu ya," pamit Jasmine pada Ibu Rahma yang sedang membereskan peralatan makan dibantu anak lain.

"Iya sayang, hati - hati ya?"

Jasmine mengangguk dan mencium punggung tangan Ibu Rahma, mengusap kepala adik - adiknya yang kebetulan ada disana.

"Dadah kakak!" Sorak mereka.

JASMINE [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang