Make a Friends?

10.5K 504 1
                                    

Seperti yang dipinta oleh Jasmine, kini ia berangkat sekolah dengan Vincent.

Awalnya Zaven tidak mengizinkan Jasmine naik motor pagi - pagi begini, bukan tidak percaya dengan Vincent yang akan menjaga adiknya. Namun ia takut puterinya itu masuk angin.

Oh ya, soal sepeda kesayangan Jasmine, Zaven hanya mengizinkannya untuk bersepeda di taman mansion saja, tidak boleh lagi keluar mansion memakai sepeda.

"Adek, are you okay?" Tanya Vincent setengah berteriak takut adiknya juga mempunyai drama 'budeg' saat dibonceng.

"Eum!" Jawab Jasmine menggangguk - anggukkan kepalanya, kedua tangannya memeluk erat perut Vincent. Ini pertama kalinya Jasmine menaiki motor, ia sangat kagum. Ternyata begini rasanya.

Vincent tersenyum sesekali melirik spion guna mengecek ekspresi Jasmine, takutnya adiknya itu tidak nyaman dibelakangnya.

Suara deruman motor Vincent mengalihkan perhatian warga sekolah yang berada di dekat parkiran, ternyata berita yang mereka baca benar adanya. Jasmine anak dari konglomerat!

Berita yang sedang panas dan naik di portal online maupun media cetak seperti majalah dan koran, kembalinya puteri bungsu keluarga Pramoedya.

Jasmine Azheera Pramoedya, bayi bungsu Pramoedya yang kini telah kembali!

15 tahun terpisah sejak dilahirkan, Jasmine sudah kembali kepelukan hangat keluarga Pramoedya dan Alexandrea.

Bagaimana rupa seorang puteri Pramoedya? Berikut foto - foto cantiknya saat mengunjungi kantor kakak sulungnya, Isaac!

Ternyata puteri bungsu dari pasangan Zaven dan Pamela selama ini hidup di Panti Asuhan Ar - Rahmah.

Berita - berita yang memuat banyak informasi luaran dan foto Jasmine, belum pernah Jasmine lihat sendiri. Gadis kecil itu hanya memainkan ponselnya saat ada keluarganya, minta di ajari. Jujur saja, biasanya memakai ponsel jadul dan sekarang harus terbiasa memakai smartphone membuat Jasmine malas.

Bukan lama tidak mengerti teknologi, secara Jasmine penggemar berat Matematika dan Fisika. Akan tetapi, ia lebih memilih menggunakan smartphone itu sebagai alasan untuknya agar bisa lebih banyak berinteraksi dengan keluargamya. Bermanja - manja seperti yang ia impikan dulu.

Jasmine turun dari motor sang kakak, lalu Vincent membantunya membuka helm bogo imut berwarna merah muda dari kepalanya.

"Abang anterin sampe kelas," ucap Vincent yang disetujui Jasmine, ia sih senang saja karena bisa 'pamer' saudara ganteng miliknya.

Hidup penuh cacian dan hinaan, membuat Jasmine sedikit ego untuk membalas mereka dengan apa yang ia punya saat ini. Keluarga.

Mana ada selain Jasmine, siswa yang diantar para kakaknya ke kelas 'kan? Huh!

Sedikit berbeda suasana yang dirasakan Jasmine saat ini, ia berjalan sambil digenggam tangannya oleh Vincent. Diikuti beberapa siswi yang genit meminta berkenalan.

Sampai di kelas dan memastikan adiknya duduk di tempatnya dengan nyaman dan aman, ia mengelus surai kecoklatan itu dengan lembut.

"Kalau ada apa - apa, adek langsung telpon abang. Okay?" Jasmine mengangguk.

Setelah Vincent keluar, seisi kelas kini memperhatikannya lamat - lamat. Jasmine tidak terpengaruh, ia membuka buku paket mata pelajaran Bahasa yang akan dimulai 30 menit lagi.

Jasmine suka sekali belajar; dengan belajar ia jadi bisa menulikan pendengarannya dari kata - kata yang menyakitkan dari teman - temannya, dengan belajar juga Jasmine jadi lupa akan beban pikirannya. Terasa ringan, rasanya Jasmine sanggup kalau di kurung di perpustakaan dengan buku - buku keren yang menemaninya.

JASMINE [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang